LITA SULISTYANINGTYAS

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Sehat Itu Mahal

Sehat Itu Mahal

Judul tulisan yang mengatakan Sehat Itu Mahal memang bukan sekedar tulisan. Mahal bagi orang yg terkena sakit untuk bisa sembuh seperti sediakala adalah sangat mustahil. Sembuh ya, tapi seperti sediakala sebelum sakit adalah tidak mungkin. Beberapa kali menemani suami rawat jalan pengobatan lasik mata membuat aku membuka mata lebih lebar lagi. Disela menunggu panggilan antrian membuatku banyak bertanya dan belajar, tindakan apa selanjutnya yang harus dilakukan. Berbagi pengalaman dari pasien lama adalah hal berharga bagi pasien baru. Sedih rasanya mendengar berbagai macam penyakit mata yang diderita. Penyakit yang menyerang tanpa pandang usia ini, umumnya banyak diderita oleh pasien diabetes.

Diabetic Retinopathy adalah penyakit mata yang menyerang retina seseorang penderita diabet. Dari hasil literasi yang diperoleh, penyakit ini disebabkan karena retina membuat pembuluh darah sendiri akibat pembuluh darah utama tersumbat oleh tingginya kadar gula yang diderita. Akibatnya asupan oksigen ke mata menjadi beerkurang. Retina adalah sebuah lapisan di mata bagian belakang yang sensitif terhadap cahaya. Berfungsi mengubah cahaya yang masuk ke mata menjadi sinyal listrik yang akan diteruskan ke otak. Sinyal listrik ini diubah menjadi bentuk gambar yang kita lihat sehari-hari. Kerusakan pembuluh darah yang terjadi umumnya di jaringan-jaringan yang sensitif terhadap cahaya.

Untuk mengatasi hal itu, retina membuat jaringan pembuluh darah baru yang sangat rentan. Selain itu jika retina terus menerus membuat pembuluh darah baru, yang timbul adalah adanya jaringan parut yang dapat mengakibatkan retina lepas dari posisinya. Bola mata membengkak sebagai Efek yang ditimbulkan pun beragam. Mulai dari pembengkakan bola mata, pecah pembuluh darah hingga lepasnya retina dari posisinya. Tindakan pengobatanpun sangat beragam tergantung parah tidaknya sakit yang diderita. Pengobatan yang dilakukan mulai dari lasik retina mata, jahit retina (jika sobek), suntik bola mata (jika pembuluh darah di mata sudah pecah) bahkan sampai tindakan bor retina.

Secara kasat mata tampak luar, pasien memang terlihat sehat, kita tidak mengira orang yang duduk bersama kita di ruang tunggu rumah sakit sudah beberapa kali menjalani tindakan operasi. Sedih hati ini terasa saat mendengar cerita seorang pasien yang sudah menjalani tiga kali operasi mata dengan cara disuntik. Prosesnya adalah bola mata diberi obat bius melalui obat tetes, lalu diberi betadin dengan cara disemprotkan. Perih tiada kepalang, tapi itu proses yang harus dijalani oleh pasien. Setelah itu bola mata disuntik. Merinding rasanya membayangkan jarum suntik masuk ke mata dalam keadaan sadar. Mata tidak boleh berkedip sedikitpun. Ya Allah, benar sekali betapa sehat itu mahal. Sekalipun pengobatan tersebut menggunakan jasa bantuan pemerintah. Tentulah orang lebih memilih sehat.

Awal mengantar suami ke rumah sakit, aku merasa betapa berat sakit yang diderita. Keluhannya di mata kiri seperti ada bayangan bercak hitam yang tidak bisa hilang meski sudah ditetesi obat mata. Pandangan sedikir kabur, dan sangat rentan cahaya. Jika membaca tulisan di handphone, huruf harus besar. Untuk mengenali seseorang atau sesuatu butuh waktu. Akhirnya kami memutuskan untuk memeriksakan mata ke rumah sakit besar. Dari hasil pemeriksaan dengan alat yang modern, teridentifikasi jenis penyakit yang diderita, Diabetic Retinopahty. Rumah sakit langsung merujuk ke rumah sakit pemerintah terlengkap dan terbesar di daerah Salemba, Jakarta Pusat.

Untuk bisa ke rumah sakit tersebut, kami harus menjalani proses yang sangat panjang, pertama, kami mengurus surat rujukan ke PusKesMas (RS TIPE C) setempat, dari situ kami dirujuk ke rumah sakit daerah atau RSUD (TIPE B). Setelah itu kami baru dirujuk ke rumah sakit besar (TIPE A). Di rumah sakit TIPE A ini, proses yang kami jalani tidak kalah panjang dan melelahkan. Harus datang pagi subuh untuk bisa mendapatkan nomor antrian kecil. Pasien yang datang berobat dari berbagai daerah, bisa dibayangkan padatnya pelayanan dalam satu hari saja, mengingat rumah sakit ini adalah RS Pusat Lasik Nasional terbesar di Indonesia.

Selama proses menunggu antrian, kami memanfaatkan waktu untuk berkonsultasi dan bertukar pendapat dengan pasien lain yang sudah lebih dulu menjalani perawatan. Informasi ini sangat penting agar kami dapat mempersiapakan langkah selanjutnya. Kesabaran dalam menunggu antrian adalah ujian lain yang harus kami hadapi. Dalam satu kali kunjungan bisa memakan waktu berjam-jam, bahkan satu hari penuh. Hari kunjung pasien rawat jalan yang ditetapkan pihak Rs, tidak serta merta membuat daftar antrian 'kosong', adakalanya sangat penuh, sehingga pasien harus mengantri berjam-jam lamanya.

Panjangnya antrian membuat pasien dan pengantarnya harus super sabar. Tindakan lasik tidak bisa sekali jalan. Memakan banyak waktu untuk pengobatan, jenis tindakan dilakukan berdasarkan parah tidaknya penyakit yang diderita. Lamanya pengobatan, juga tergantung jenis penyakitnya. Bagi penderita diabetes, kecepatan sembuhnya pasien tergantung kestabilan gula yang diderita. Jika pasien bisa mengontrol kadar gulanya dalam darah pada posisi di bawah 200, maka pasien tidak perlu dilasik terus menerus. Intinya, penyakit ini hanya bisa diatasi apabila pasien mau secara rutin memeriksakan kadar gulanya. Kesembuhan total memang tidak dapat diperoleh pasien, tapi setidaknya penglihatannya mejadi lebih baik dibanding sebelum dilakukan tindakan. Biaya pengobatan inipun tidak bisa dibilang murah. Untuk satu mata yang diberi tindakan lasik (laser) bisa mencapai puluhan juta rupiah. Harga yang fantastis untuk sebuah mata dan itupun masih harus menanggung resiko berhasil atau tidaknya. Resiko yang paling tinggi adalah pasien mengalami kebutaan total. Jadi, apapun itu, jagalah kesehatan diri kita. Jangan biarkan penyakit bersemayam untuk diam-diam mengambil semua yang ada pada diri kita. Ubahlah pola makan, perbanyak olah raga, ubah pula gaya hidup. Karena sejatinya Sehat Itu Mahal bukanlah hanya sebuah kata.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin.. Mksh doanya bunda.. Barakallah fiik..

26 Oct
Balas

Ya Allah bu, merinding sy bacanya, smoga Allah limpahkan rahmatNya untk kesembuhan. Barakallah

26 Oct
Balas



search

New Post