MENDIDIK SISWA DISIPLIN BERLALU LINTAS

Ya.. belum lama ini akhirnya sekolah saya mengambil langkah tegas untuk siswa SMKN 2 Cirebon yang membawa kendaraan ke sekolah. Kalau sudah memiliki SIM, siswa dipersilakan untuk parkir di halaman parkir sekolah. Jikalau belum punya SIM, maka motor tidak parkir di halaman sekolah. Langkah ini diambil oleh tim kesiswaan dalam rangka membiasakan siswa disiplin dalam berlalu lintas sekaligus menertibkan para siswa yang mengendarai sepeda motor ke sekolah.

Dulu sebelum langkah ini diambil, sudah memiliki SIM ataupun belum, siswa diperbolehkan menggunakan sepeda motor ke sekolah. Namun banyaknya siswa yang membawa sepeda motor ke sekolah, membuat masalah tersendiri dalam memarkir kendaraannya. Parkir kendaraan yang berada di halaman depan membuat pemandangan sekolah nampak kurang indah. Sudah gitu, keamanan kendaraan juga jadi mengkhawatirkan, walaupun berada didalam pagar sekolah tetapi terletak di pinggir jalan raya. Tidak sekali dua kali anak-anak kehilangan helm-nya. Satpam sekolah pun jadi sering merasa pusing.

Akhirnya parkir motor dipindah ke lapangan di belakang gedung sekolah. Ee.. tapi ternyata walaupun sudah dipindah sampai ke ujung belakang ternyata belum juga menjadi solusi yang pas.. karena lapangan belakang yang lebih sempit daripada halaman depan, parkir kendaraan tampak semruweg. Ga tau deh, ini anak-anak bagaimana cara parkirnya, motor kok barisnya hadap sana hadap sini, tak seperti ikan pindang yang selalu berbaris rapi.

Mengantisipasi kehilangan helm, para siswa dihimbau untuk membawa helm nya masuk ke kelas. Namun, yang terjadi adalah penumpukan helm dipojokan belakang kelas. Parkiran motor ini membuat pemandangan lapangan dan pojokan kelas jadi kurang indah dipandang mata.

Pernah juga diberlakukan, kalau tidak punya SIM anak-anak diharapkan tidak membawa kendaraan ke sekolah. Baru sebatas sosialisasi, siswa dan beberapa orangtuanya sudah menyatakan sedikit keberatan. Dengan alasan, karena kalau tidak bawa motor, ongkos ke sekolahnya jadi membengkak, orangtua siswa tidak bisa mengantar, dan lain sebagainya. Memang sih kebanyakan siswa rumahnya jauh dari sekolah. Harus beberapa kali ganti angkot hingga naik ojeg. Akhirnya anak-anak diperbolehkan membawa motor lagi.

Tim kesiswaan masih terus mencari solusi, sampai akhirnya mengadopsi sistem yang telah berjalan di sekolah sebelah. Dengan bekerja sama dengan Polres Kota Cirebon dan Babinsa wilayah pekiringan, sekolah menggandeng lahan parkiran di sekitar sekolah. Jadi yang punya SIM silahkan parkir di sekolah, yang belum punya silahkan parkir disana. Bayarnya? Dua ribu saja untuk parkir dari pagi sampai selesai sekolah. Simbiosis mutualisme sebenarnya, sama sama menguntungkan kedua belah pihak. Sekolah jadi rapih, siswa belajar disiplin dan pemilik lahan serta juru parkirnya ketiban banyak rejeki.

Dari pengecekan pelaksanaan uji coba parkir, ternyata hanya tujuh orang siswa dari kurang lebih 1500 siswa yang memiliki SIM. Ulalaaaa.....

Dan setelah kurang lebih sebulan berjalan, masalah parkir dan keamanan helm Alhamdulillah bisa teratasi. Selain itu hal ini, juga melatih siswa untuk berdisiplin dijalan raya juga terhindar dari tertilang jika ada razia. Yuk belajar disiplin berlalu lintas, kalau sudah 17 tahun, jangan lupa membuat SIM yaa..

Cirebon, 20 Oktober 2017

Penulis adalah Guru BK di SMKN 2 cirebon