Ludiazzuhri

Guru di SDIT Al Fatih Cipayung Kota Depok Provinsi Jawa Barat. Seorang guru yang mulai kecanduan dengan dunia tulis menulis, ketika di amanahi sebagai PJ Litera...

Selengkapnya
Navigasi Web
KERETA HANTU

KERETA HANTU

"KERETA HANTU"

OLEH: lUDIAZZUHRI

Kring....kring...terdengar suara panggilan telpon. Pak Surya yang sedang duduk santai beranjak untuk mengambil hanphone diatas buffet. Diangkatnya hanphone tersebut."Assalamu'alaikum..." ucap pak Surya membuka percakapan. "Wa'alaikumussalam, pak Surya, saya wati pak...bisa ke kantor ga sekarang? Ada yang harus ditandatangani pak". seru seseorang dari seberang telpon." Ada apa wat? saya baru saja sampai, baru selesai mandi dan shalat maghrib". Jawab pak Surya sambil mengernyitkan dahi. Pak Surya sedikit heran kenapa tadi siang tidak sekalian, pikirnya. " Perintah pak Dani pak, untuk ditandatangani sekarang, urgen katanya". Ucap Wati dengan sedikit mendesak. " Baiklah sekitar satu jam saya bisa sampai di kantor". Kata pak Surya. " Baik pak..ditunggu".

Pak Surya bergegas bergegas mengganti baju. dan pamit pada istrinya untuk ke kantor sebentar. Dengan mengendarai motor, pak Surya berjalan menuju stasiun Citayam. Sesampainya di stasiun Citayam, pak surya segera membeli tiket kereta KRL jurusan Jakarta. Karena jurusannya Manggarai dia bebas mau menaiki kereta jurusan Tanah Abang atau jurusan Kota. Karena dua- duanya, pasti berhenti di stasiun Manggarai terlebih dahulu.

Tak lama menunggu akhirnya kereta KRL jurusan Kota datang. Segera pak Surya naik. Karena banyak yang kosong pak surya pun duduk di salah satu kursi yang kosong. Sambil membaca chatting di WA dari beberapa grup, Pak Surya juga melihat FB dan BBM. Setelah kereta berjalan beberapa menit, pak Surya melihat ke sekitar gerbong. Ada banyak bangku yang kosong. Tapi yang ia heran, kenapa banyak penumpang yang berdiri, dan tidak duduk. Ia melirik ke sebelah kiri dan kanannya. Dilihatnya para penumpang yang hampir semua menunduk dan bermuka pucat. Pak Surya sedikit heran, tapi ia berpikir mungkin mereka lelah dan ngantuk. Pak Surya pun kembali ke handphonenya.

Setelah beberapa menit. Pak Surya dibuat heran lagi. Kok dari tadi keretanya ga berhenti - berhenti ya. Apa keretanya rusak? Tapi kalau rusak, paling tidak kan suara dari announcer disetiap stasiun terdengar, sudah sampai mana. Pak Surya ingin bertanya pada penumpang di sebelahnya, tapi mereka masih tertunduk dengan muka pucat. Karena kebingungan dan mulai panik, reflek pak Surya beristighfar dan bershalawat. Dan Dia terkaget, karena tiba - tiba kereta itu berhenti.

Sambil ngintip ke luar jendela, pak Surya membaca shalawat sebagai kebiasaanya. Dan ia tertegun melihat plang nama stasiun. Stasiun Citayam. Semakin bingung pak Surya. Dari tadi perjalanan, kereta masih di stasiun Citayam. Tiba - tiba bulu kuduknya berdiri. Dia tengok ke kanan dan kekiri, penumpang yang tadi bersamanya sudah tidak ada satupun. Kapan mereka turun?? Pak Surya semakin dipenuhi dengan tanda tanya. dia pun beristighfar. Seketika dia sayup -sayup mendengar adzan dari luar. Dia melirik jam tangannya yang menunjukan pukul 19.30. Tadi ia berangkat pukul 18.30. Lalu tadi saya kemana, pak Surya membatin.

Disaat kebingungan melanda pak Surya, suara announcer memberitahukan kereta jurusan Nambo Bogor akan segera berangkat. Beberapa penumpang menaiki kereta yang tadi dinaikinya. Hah...jurusan Nambo... segera ia bergegas turun, sebelum ia kebawa samapi ke Nambo Bogor. Masih penuh dengan tanda tanya, pak Surya segera menuju mushola di stasiun. Ia berwudhu dan segera melaksanakan shalat Isya. Menghilangkan kebingungan yang sempet membuat dirinya ga bisa berpikir. Dia mencubit tangannya sendiri, khawatir kalau sekarang dia lagi bermimpi. Tapi ternyata ia merasakan kesakitan.

Tiba - tiba dia ingat Wati, rekan kerja yang tadi menghubunginya lewat telphone dan menyuruhnya untuk segera ke kantor dan menandatangani berkas. Pak Surya mengambil hanphone dari saku celananya. Kring...kring...kring. "Assalamu'alaikum..pak Surya ada apa pak?" Tanya Wati di seberang telpon. Pak Surya semakin bingung. " Wa'alaikumussalam, wat..tadi kamu nelpon saya, dan minta saya ke kantor untuk tanda tangan berkas?" tanya pak Surya memastikan. " Enggak pak, saya nggak telpon bapak, dari tadi saya lagi ngajarin pr anak - anak pak". Jawab Wati agak kaget. "Oh ya sudah, ga papa Wat, mungkin saya salah dengar kali. Maaf ya ngganggu, Assalamu'alaikum" ucap pak Surya mengakhiri percakapan.

Sungguh pak Surya merasa kebingungan dengan apa yang dialaminya. Apakah nyata atau tidak. Wallahu'alam...Pak Surya pun akhirnya pulang sambil beistighfar di sepanjang jalan. Masih menjadi tanda tanya dalam hati dan benak pak Surya. Apakah ia habis diajak jalan dengan kereta hantu?? Entahlah...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kok ngebayanginnya jadi serem ya ? Soalnya saya juga sering naik kereta.

17 Jan
Balas

Bismillag aja bu Silmi, ini hanya cerita nyata yg di cerpenkan..

17 Jan

Saya pernah membaca banyak kisah misterius, memang ada kisah tentang kereta hantu antara Manggarai-Bogor, memang ada kehidupan diluar kehidupan manusia

17 Jan
Balas

Ya bener pak, kan Allah bukan hanya menciptakan manusia, tapi juga menciptakan jin, setan dan teman2nya. Untuk hiduo berdampingan dan tudak saling mengganggu, walaupun pada akhirnya setan sudah berikrar akan mnggoda kita manusia sampai hari kiamat

17 Jan

Saya pernah membaca banyak kisah misterius, memang ada kisah tentang kereta hantu antara Manggarai-Bogor, memang ada kehidupan diluar kehidupan manusia

17 Jan
Balas



search

New Post