Ludiazzuhri

Guru di SDIT Al Fatih Cipayung Kota Depok Provinsi Jawa Barat. Seorang guru yang mulai kecanduan dengan dunia tulis menulis, ketika di amanahi sebagai PJ Litera...

Selengkapnya
Navigasi Web
Memperbaharui Cinta

Memperbaharui Cinta

Memperbaharui Rasa Cinta

Oleh : Ludiazzuhri

Menngarungi biduk rumah tangga tidaklah semudah dan seindah bayangan pasangan muda – mudi sebelum menikah. Ketika mereka masih pacaran yang terlihat hanya yang indah – indah. Akan tetapi ketika sesudah menikah, semua akan terlihat secara natural seperti apa pasangan kita. Untuk tahun –tahun pertama mungkin keromantisan itu masih semerbak aromanya. Kesalahan – kesalahan kecil masih banyak pemakluman. Dan dengan mudah suami istri bisa saling memaafkan dalam waktu cepat. Penampilanpun masih dijaga keharumannya.

Namun seiring waktu berjalan, ditambah kesibukan sebagai seorang istri yang pekerjanannya tiada pernah henti dari ia bangun tidur sampai ia mau tidur lagi. Terlebih lagi kalau sudah mempunyai anak. Terkadang istri mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk buah hatinya tersayang. Sehingga lupa untuk memperhatikan dirinya sendiri. Bahkan lupa ada suami yang harus dilayaninya. Dilayani pandangan matanya. Yaitu dengan penampilan istri yang harus tetap menarik, meski dengan seabreg rutinitas rumah tangga. Dilayani dengan ucapannya. Yaitu dengan suara yang lemah lembut ketika bicara, sebagaimana awal ia mengenal suaminya. Dilayani makan dan pakaiannya. Dan masih banyak pelayanan – pelayanan yang lain. Sepertinya seorang istri cocok bekerja dibidang pelayanan umum kalau begitu, .he..he.. Dan seorang suami juga sebagian besar, perhatiannya sudah mulai berkurang. Yang disaat pacaran istrinya kepleset aja, paniknya bukan main, sampai disms beberapa kali dalam sehari saking khawatirnya kekasihnya kenapa – kenapa. Bicaranya juga lembut, sering, diajak jalan – jalan. Dalam sebulan bisa kali mengajak nonton dua atau sampai tiga kali. Penampilannya juga selalu wangi.

Tapi setelah beberapa tahun menikah, hal – hal indah seperti itu sudah jarang terjadi lagi. Saat bertemu, sang istri lebih senang memakai baju kebesaran ibu – ibu rumah tangga alias daster. Dan terkadang bau bawang masih melekat di tubuhnya. Sang suami pun tak beda jauh. Dulu ketika pacaran sering ngajak jalan dan nonton, tapi ketika setelah menikah, setahun sekali juga jarang. Ngajak jalan – jalan, katanya pemborosan. Saat ketemu istri, bau asem sudah bisa dicium dari jarak beberapa meter. Akhirnya keduanya sama – sama saling menjauh. Sang istri asyik dengan anak dan rutinitas rumahtangganya. Sang suami asyik dengan smartphonennya. Kalau hal ini dibiarkan berlarut – larut, tentunya rumah tangga akan menjadi tidak sehat.

Teringat beberapa hari lalu, salah seorang teman cerita. Kalau sekarang ia sudah tidak mempunyai rasa cinta sama sekali pada suaminya. Kalau bukan karena anaknya, ia pingin cerai saja dengan suaminya. Anaknyalah alasan satu- satunya ia mempertahankan rumah tangganya. Ia tidak ingin anaknya broken home. Dan tidak mempunyai wali saat ia besar nanti. Karena kebetulan anaknya perempuan. Ia merasa sudah benci, dan jijik setengah mati sama suaminya. Tidak ada yang bisa diharapkan lagi dari diri suaminya. Dalam hati saya berfikir kok bisa ya….mereka dulu pacaran cukup lama. Bukannya sudah mengenal satu sama lain, dan bisa saling menerima kekurangan dari dua belah pihak. Tapi yang terjadi tidaklah seperti yang kubayangkan. Temanku bercerita, suaminya sering berkata kasar, dan menghina dirinya. Ia merasa sudah tidak dianggap lagi. Ya Allah…kemana rasa cinta yang pernah mereka rajut??

Semalaman aku memfikirkan teman saya ini. Kalau aku mungkin hanya bisa bilang sabar sama dia. Tapi dia yang mengalami sendiri setiap hari harus menghadapi suaminya yang kasar. Aku mungkin tidak akan kuat seperti dia saat aku mengalaminya sendiri. Jadi ingat seminar samara yang di adakan tahun lalu. Meski aku tidak menghadirinya, tapi dari beberapa cerita teman aku bisa mengambil pelajaran dari materi seminar samara itu. Pernikahan adalah menyempurnakan separuh din atau agama. Namun untuk menyempurnakan separuhnya membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang sangat luar biasa agar rumah tangga itu tetap utuh. Karena dalam berumah tangga, ujian dan godaan juga sangatlah besar. Harus ada kekuatan dari dua belah pihak untuk saling mendukung dan menghadapinya. Jangan bayangkan kehidupan dalam pernikahan itu seperti princes dalam negeri dongeng yang bertemu pangerannya, lalu bahagia selamanya.

Karena pernikahan itu perjalanan panjang, maka harus ada usaha dari kedua belah pihak yaitu suami istri untuk saling menjaga, saling memupuk rasa cinta, dan saling mendoakan. Dan yang penting juga yaitu untuk selalu memperbaharui rasa cinta dari kedua belah pihak. Memperbaharui rasa cinta dalam rumah tangga ini sangat penting. Kenapa? Karena kita harus bertemu dengan orang yang sama setiap hari, melihat kebiasaannya, kekurangannya, tiap menit, tiap detik ataupun tiap jam. Dan wajar jika suami atau istri terkadang merasa jenuh, bosan dan sebagainya. Ketika rasa bosan itu sudah mulai hadir, dan suami istri tidak mensiasatinya, yang akan timbul temtunya pertengkaran dan pertengkaran. Saling menyalahkan satu sama lain. Dan akan tidak baik apabila dilihat oleh anak – anak.

Untuk mengatasi rasa jenuh itu suami istri bisa memperbaharui rasa cintanya agar cinta diantara mereka akan tetap bersemi, sebagaimana awal mereka kenal. Meskipun sekarang sudah banyak anak yang mengelilingi mereka. Caranya sebenarnya cukup mudah, namun memerlukan hati yang besar untuk memulainya. Karena biasanya rasa gengsi dan ego yang besar lebih mendominasi, sehingga dari dua belah pihak susah untuk memulai. Maunya diduluin, padahal mah…kalau tidak ada yang mendahului, bagaimana keharmonisan itu bisa terjadi. Singkirkan semua rasa ego dalam diri. Karena tidak akan terihina ketika minta maaf duluan, merayu duluan, bilang I love you duluan pada pasangan halal kita. Prioritaskan untuk keutuhan rumah tangga dan ridho allah tentunya. Singkirkan hal – hal negative dari pasangan. Cari sisi positif dan kelebihannya. Karena setiap orang pasti mempunyai kelebihan. Ingat masa – masa indah saat awal kenalan hingga akhirnya menikah. Pasti akan sedikit membuat tersenyum. Jalan berdua meski hanya jalan untuk beli gorengan. Ingat Komitmen awal menikah itu karena apa. Ketika mengingat komitmen yang sudah disepakati biasanya ego itu akan mengendur.

Memang tidak mudah untuk bisa jatuh cinta setiap hari pada orang yang sama. Tapi ingatlah bukan hanya cinta yang menjadi landasan dalam sebuah rumah tangga. Karena iman pada Sang Maha Pemberi Cinta jauh lebih utama. Ketika cinta pada Sang Pemberi Cinta sudah ada di dalam dada, cinta dunia akan menjadi pelengkapnya. Makanya tidak heran ketika ngobrol sama orang tua dulu, kenapa mereka begitu kuat menjalani biduk rumah tangganya, yang kalau mendengar ceritanya jauh lebih sulit dan pelik perjalanannya daripada perjalanan rumah tangga anak zaman sekarang. Landasan mereka cuma satu, ridho Allah. Subhanallah….itulah yang benar – benar namanya cinta sejati.

Memperbaharui cinta memang sangatlah penting untuk setiap pasangan suami istri, agar senantiasa tercipta keluarga yang samara, sakinah mawaddah warrahmah. Keluarga yang senantiasa penuh dengan ketenangan, penuh dengan harapan dan penuh dengan kasih sayang. Bukan hanya di dunia tapi sampai di syurga, aamiin…

Bad 02 April 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya akrab sekali dengan kalimat " Aku mau tapi....." ini bukan ancaman tapi yang memang perlu biar seimbang

03 Apr
Balas

Tidak mengapa bun, setiap pasangan pasti punya kunci dan kata ajaib masing -masing untuk mengharmoniskan hubungannya dengan pasangannya. Semoga bunda dan suami senantiasa samara, aamiin...

03 Apr

Benar..bunda saya setuju. .memperbarui rasa. .mungkin itu kuncinya

03 Apr
Balas

Makasih bunda, betul sekali, karena kita dituntut untuk bisa jatuh cinta pada orang yang sama setiap harinya. Agar cinta itu tumbuh subur, tentunya harus dipupuk dan diperbaharui setiap hari. Agar cinta dengan pasangan halal bisa membawa ke syurga, aamiin

03 Apr

Pandangilah wajahnya yang lelah ketika dia tertidur ,semoga akan mengingatkan kembali bahwa wajah itu dulunya pernah sangat kita rindukan.Semoga senantiasa sakinah mawaddah warohmah.Baarakallah...Bunda.

03 Apr
Balas

Memandang wajah suami saat ia tidur, membuat rasa marah dalam hati segera sirna. Sehingga esok paginya ingin segera menyapanya dengan senyuman yang paling manis.

03 Apr



search

New Post