LUFTIA HANIK

Lahir di kota Wali Demak Jawa Tengah sebuah Kota Religius yang santun. Domisili di kota Semarang. Suami asal Malang. Berputra 2 anak, si sulung lulusan sarjana...

Selengkapnya
Navigasi Web
ANTRIAN YANG MENYENANGKAN

ANTRIAN YANG MENYENANGKAN

Sejak aku mengenal Media Guru, mengantri bukanlah menjadi hal yang membosankan. Why not ? Kemana-mana aku selalu membawa buku saku untuk menulis semua aktifitasku. Mulai dari antri dokter, antri obat di apotek, antri di bank, antri di cucian mobil, antri urus surat-surat hingga pas mudik lebaran pun semua bisa jadi tulisan. Waktu menjadi tidak membosankan karena disibukkan dengan menulis. Bahkan di tempat antrian itulah banyak inspirasi yang muncul. Pingin nulis inilah…pingin nulis itulah…karena apa yang dilihat dan dirasakan bisa langsung dituangkan dalam bentuk tulisan.

Pada hari Senin itu aku ada keperluan di salah satu bank besar di kotaku. Disana sudah ada beberapa orang yang mengantri. Aku mendapat nomor antrian 54, padahal saat aku masuk ke bank ini, loket belum dibuka. Lumayan lah kalau harus menunggu, paling tidak sekitar 2 jam lebih aku baru akan mendapat giliran. Di saat-saat seperti inilah, aku mulai mengeluarkan senjataku yang berupa buku saku. Setelah mengamati keadaan sekitar, akupun mulai menulis. Ada-ada saja kelakuan orang-orang yang mengantri. Hampir sebagian besar pada asyik dengan gadgetnya. Namun ada pula yang memilih untuk membaca, melamun dan ngemil jajanan. Sedangkan aku malah asyik mengamati lalu lalang orang-orang sekitar dan lalu menulisnya.

Sambil melihat tayangan monitor nomor-nomor berapa yang telah dipanggil dan di counter mana, sesekali akupun menyapa orang yang duduk di dekatku. Hem…orang-orang nampak sibuk dengan kesendiriannya. Hampir tidak kutemukan yang sedang duduk mengantri bersay hello dengan yang duduk di sebelahnya. Di jaman peradaban modern ini, seakan-akan kepedulian dengan sesama menjadi makin tipis. Menurunnya tenggang rasa, keakuan diri yang tinggi serta kurangnya kepekaan menjadikan sosio kultural mulai pudar.

Tanpa terasa aku sudah sampai pada nomor antrian giliranku. Ini dia hal yang menarik, kalau menulis itu menjadi side effect yang menyenangkan di saat mengantri. Dapat bermanfaat untuk diri sendiri, aktifitas menulis jalan terus, walhasil waktu mengantripun jadi tidak membosankan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mengantri yang keren. Memanfaatkan setiap kendala menjadi sebuah tantangan dan peluang. Jadilah menulis sambil mengantri. Dahsyat

07 Jul
Balas

Setuju paklik...

08 Jul

Makasih pak yudha....

07 Jul
Balas

Makasih bunda...

08 Jul
Balas

"kalau menulis itu menjadi side effect yang menyenangkan di saat mengantri. Dapat bermanfaat untuk diri sendiri, aktifitas menulis jalan terus, walhasil waktu mengantripun jadi tidak membosankan." Sambil mengantri sambil menyelesaikan tulisan. Mantap bunda.

07 Jul
Balas

Subhanallah, ide cerdas ...

07 Jul
Balas



search

New Post