JAMKOS
Fenomena jam kosong (jamkos) di sekitar kita masih sering dijumpai. Jamkos adalah sebutan populer apabila tidak ada kegiatan pembelajaran karena guru yang bersangkutan tidak hadir. Para siswa biasanya akan bergembira ria, layaknya merayakan sebuah kebebasan. Padahal tugas siswa di sekolah adalah menuntut ilmu. Mengapa hal ini bisa terjadi dan apa saja penyebab munculnya jamkos?
Permasalahan jamkos ini banyak dijumpai pada jenjang SMA/SMK. Guru yang mengajar berhalangan hadir dengan alasan tertentu. Misal karena sakit, ada tugas diluar sekolah, cuti, menghadiri acara keluarga, sibuk mengikuti diklat, mengurus kegiatan-kegiatan sekolah. Jamkos dapat pula terjadi karena guru malas masuk kelas atau dengan sengaja meninggalkan kelas saat mengajar tanpa meninggalkan tugas, guru terlambat masuk kelas, atau mengakhiri pelajaran sebelum waktunya. Semua perilaku itulah penyebab jamkos.
Tidak semua sekolah dijumpai pemandangan semacam itu. Khususnya sekolah yang sudah menerapkan kepatuhan terhadap tata tertib yang berlaku bagi warga sekolahnya dengan segala konsekwensi dan penuh tanggung jawab.
Bisa dipastikan ketika ada jamkos, sebagian besar siswa tidak dapat memanfaatkan waktunya dengan efektif. Mereka para siswa belum berpikir untung ruginya jika guru tidak hadir, sehingga mereka akan melakukan aktifitas lain yang tidak bisa dilakukannya saat ada guru. Kecuali jika ada siswa yang menginginkan guru tersebut karena ada hal yang ingin ditanyakannya. Hal-hal tidak manfaat yang biasa dilakukan saat jamkos antara lain ngobrol, tidur di kelas, makan di kantin, mendengarkan musik, bermain gadget, membuat gaduh dan mengganggu temannya hingga ada yang pacaran atau hal lain yang tidak menunjang aktifitas belajarnya. Bahkan dapat memicu timbulnya kenakalan-kenakalan. Hal ini jelas-jelas merugikan siswa lain. Tentu hal ini akan berdampak secara psikologis terhadap perkembangan jiwa dan mental siswa. Mereka menjadi malas belajar, waktu terbuang sia-sia karena hak sebagai pelajar tidak terpenuhi secara normal.
Seorang guru mempunyai tugas mendidik, mengajar dan membimbing siswanya. Semestinya guru harus dapat memberi teladan yang baik bagi siswanya. Apapun yang dilakukan akan menjadi figur yang akan ditiru mereka. Oleh karenanya guru harus berhati-hati dalam bersikap. Sikap yang tidak layak dilakukan oleh guru akan membentuk perilaku yang menyimpang pada diri siswa.
Lemahnya kontrol atasan, kurangnya kesadaran dan rasa tanggung guru merupakan alasan klise. Sebenarnya jamkos adalah hal yang wajar, namun jika hal ini sering dilakukan akan menjadi bumerang bagi guru yang bersangkutan, siswa sekaligus bagi sekolah. Guru tidak lagi mempunyai wibawa dihadapan siswanya, dan sekolah dianggap tidak berhasil mencetak generasi yang unggul dan berkualitas. Oleh karenanya pihak sekolah harus mengambil tindakan tegas untuk meminimalisir penyalahgunaan jamkos. Adapun hal-hal yang bisa dilakukan antara lain: mewajibkan guru menyiapkan tugas untuk jam-jam yang akan ditinggalkan; melimpahkan tugas guru pada teman selingkungnya; memprogramkan kegiatan yang produktif dan bermanfaat; melaksanakan e-learning yang memungkinkan guru melakukan pembelajaran jarak jauh; mengajak siswa untuk gemar berliterasi dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah; memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan kegiatan ekstrakurikuler sesuai minatnya namun tetap dalam pantauan pendamping.
Tanpa pengelolaan yang baik, jamkos hanya akan mengindikasikan kondisi buruk sekolah. Wajah suram sekolah akan memberikan penilaian yang tidak baik dilingkungannya dan secara otomatis masyarakat kurang memberikan apresiasi terhadap sekolah karena buruknya kualitas lulusannya.
Semarang, 15 Nopember 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar