Harum dan Khairun adalah dua kakak beradik yang selalu bersama dan saling mencari jika ada salah satunya tidak ada di rumah. Hari harinya menemani nenek Namang yang sudah agak tua. Antara nenek dan kedua cucu kesayangannya selalu bercerita tentang masa lalu sang nenek bahkan menyampaikan pesan pesan arif yang bermanfaat untuk kehidupan ini.

Nenek Namang kadang kala dicarikan kutunya oleh kedua cucunya dan begitu juga jika mau tidur kedua cucu nya itu, selalu juga diurut urut punggung cucunya sambil mendongeng pengantar tidur. Memang dongeng itu, salah satu cara orang tua menidurkan anak-anak nya.

Sebagai seorang nenek, kasih sayang nya kepada cucunya tidak bisa dilukiskan dengan kata kata. Ibarat ada makanan yang mau ditelannya tapi ketika ada cucunya yang memintanya makanan itu, maka dimuntahkan kembali untuk diberikan kepada cucunya.

Sering kali nenek Namang membuat kue traditional untuk cucunya jika pulang sekolah atau dari bermain. Begitu pula uang jajang sehari-hari tidak luput dari pemberiannya.

Kesenangan Harum dan Khairun cucunya adalah kesenangan sang nenek, kesedihan sang cucu merupakan juga kesedihan sang nenek. Begitulah cintanya kepada kedua anak ini.

Kini nenek Namang sudah memasuki umur tua, penglihatannya semakin rabun begitu juga dengan pendengarannya. Kadang kala ada seseorang yang mendekatinya tapi tidak dikenalnya kecuali jika memperkenalkan diri. Demikian pula dengan pendengarannya, biasanya lain diucapkan, lain dipahami. Begitulah keadaan orang yang sudah tua.

Namun demikian keadaan nenek Namang tetapi selalu saja mencari dan menanyakan kedua cucu nya itu jika tidak berada di rumah. Sungguh besar cinta kasih seorang nenek melebihi cintanya untuk dirinya sendiri.

Beruntung lah orang orang yang masih mendapatkan neneknya dalam keadaan sehat dan panjang umur. Dari lubuk hati sang nenek tersimpan rasa rindu mendalam yang menggambarkan betapa banyak nilai nilai akan arti cinta terhadap keluarga. Semoga nenek Namang selalu sehat dan panjang umur.