Lukman Ismail

Lukman lahir di Wanio sidrap provinsi Sulawesi selatan. Mengajar di smpn 2 panca lautang sidrap. Hobby menulis apa saja yang penting bermanfaat. Otak encer kala...

Selengkapnya
Navigasi Web
MEMAKNAI ARTI SiPAKATAU SiPAKALEBBI SiPAKARAJA SEBAGAI KEARIFAN LOKAL DALAM BERMASYARAKAT

MEMAKNAI ARTI SiPAKATAU SiPAKALEBBI SiPAKARAJA SEBAGAI KEARIFAN LOKAL DALAM BERMASYARAKAT

Kehidupan bermasyarakat senantiasa menjunjung tinggi nilai nilai budaya dan kebiasaan hidup sehari-hari. Bila ada di antara seseorang berbuat tanpa menghiraukan adat kebiasaan di mana Dia berada maka dapat di vonis oleh orang lain sebagai seorang yang tidak taat moral dengan bahasa bugis matempo artinya tidak patuh pada aturan adat kebiasaan.

Dikalangan komunitas masyarakat bugis masih menjunjung tinggi nilai nilai karakter yang berpedoman pada nilai nilai agama dan budaya lokal, sebab bilamana nilai nilai tersebut tidak dimiliki dan dijalankan dalam kehidupan bermasyarakat maka kemungkinan besar terjadi apa yang di sebut ABALA artinya bencana besar. Bencana itu bisa berwujud musim kemarau panjang,,atau terjadi musim paceklik atau gagal panen, dan bencana bencana lain yang bisa merugikan masyarakat.

Budaya Sipakatau artinya tata krama yang saling menghormati satu sama lain. Artinya ketika ada sesuatu keinginan pada diri seseorang hendaknya menyampaikan secara terhormat dengan bahasa yang santun dan bermartabat yang diperkirakan ucapan itu tidak membuat orang tersinggung. Pilihan kata yang dikeluarkan sangat baik dan menyenangkan.

Demikian pula halnya dengan sipakalebbi artinya dalam bermasyarakat hendaklah menempatkan seseorang sesuai dengan tempatnya, tidak boleh memandang seseorang sebagai seorang yang berkedudukan rendah atau status sosialnya dipandang sangat hina. Siapapun kita tentu sangat senang dan terhormat jika selalu diposisikan sebagai seorang yang patuh dihormati walaupun mungkin kita adalah seorang yang sangat miskin atau termarjinalkan.

Sipakaraja artinya tindakan untuk memperlakukan seseorang dengan penuh hormat. Tidaklah semena mena kita melimpahkan kesalahan pada seseorang tanpa mengetahui duduk perkaranya sesuai dengan fakta dan realitanya, begitupun dalam menilai orang lain, sebesar apapun kekurangan yang dimiliki namun ada faktor lain yang bisa pula dinilai, baik berupa sikap sehari-hari harinya maupun aspek keluarganya.

Pada dasarnya ketiga istilah sipakatau, sipakalebbi dan sipakaraja merupakan istilah yang saling berkaitan karena ketiganya merupakan nilai nilai moral yang melekat dalam kehidupan sosial. Hanya bagi kita hendaklah dapat melestarikan nilai nilai ini yang tidak menutup kemungkinan akan sirna dikikis oleh jaman.

Kita patut berbangga dengan warisan nilai karakter yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita sebagai makhluk sosial yang begitu besar meninggalkan keteladan yang mengandung nilai moral yang tidak ternilai harganya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post