Musim hujan terasa nikmat bagi anak anak desa. Mereka menikmati air hujan yang bercucuran. Walau ibunya berteriak kencang memanggil anak-anak nya agar tidak bermain di bawah derasnya hujan, tapi tidak dipedulikan sang anak.

Mereka anak-anak desa itu senantiasa menikmati bermain berlari larian dan saling berkejar kejaran tanpa memperdulikan resiko yang mungkin akan menimpanya, asalkan saja berbahagia bermain bersama teman teman nya. Seperti itulah senangnya hidup di desa.

Sebagian anak-anak desa itu berlari ke sungai untuk mandi dan berenang walau airnya deras, semua tidak diperdulikan akan bahaya yang bisa menimpanya. Dan pada akhirnya anak-anak itu terlihat kedinginan dan bisa saja kena marah dari ibunya kalau pulang ke rumah.

Kali ini kita sadar dari cerita orang tua, mereka berkata dengan menceritrakan pengalaman masa kecilnya, seandainya dahulu tidak belajar berenang mungkin sampai sekarang tidak bisa Aku berenang, Katanya.

Begitu pula anak anak yang sudah terbiasa menyatu dengan alam ini, biasanya sudah kebal dan tahan dari rasa dingin dan panasnya matahari . Mereka leluasa berjalan tanpa baju dan pelindung lainnya jika datang musim dingin atau panas. Seolah olah kulitnya terbuat dari besi baja.

Jika anak anak desa itu sudah dewasa dan kebetulan bertemu dengan teman-temannya dahulu, mereka dengan semangat mengulas kembali masa kecilnya di desa. Terasa mereka ingin kembali ke masa itu, karena begitu berkesannya masa kecil hidup di desa.

Jadi satu pengalaman bagi kita untuk memberikan ruang dan waktu bagi anak anak kita untuk menikmati alam ini. Banyak pengalaman hidup yang bisa dipetik dari permainan masa kecil. Walaupun demikian, peran orang tua adalah tetap memberikan pengawasan dan pendampingan di setiap permainan anak-anak.