Lukman Ismail

Lukman lahir di Wanio sidrap provinsi Sulawesi selatan. Mengajar di smpn 2 panca lautang sidrap. Hobby menulis apa saja yang penting bermanfaat. Otak encer kala...

Selengkapnya
Navigasi Web
PASRAH DENGAN NASIB

PASRAH DENGAN NASIB

Sejak kecil hidupnya dipelihara oleh seorang nenek tua. Ibu yang dicintainya meninggal dunia akibat penyakit paru paru yang menggerogoti. Karena hidup sendirian di usia kanak kanak akhirnya nenek Manrang memelihara Yani Baba hingga remaja.

Ayah Yani Baba setelah peristiwa meninggal isterinya pergi dan menikah lagi. Dengan isteri yang kedua ini, tidak sebaik ibu kandung yang memelihara anak tiri. Akhirnya Yani Baba lebih memilih bersama neneknya nenek Manrang.

Sebagai anak yang hidupnya kehilangan ibu, Yani Baba di usia masih kecil berusaha mencari uang dengan menjual es lilin. Dengan upah sekecil apapun, Yani Baba mensyukuri dan menikmati jerih payahnya sebagai penjual es.

Waktu berjalan hingga sampai cukup usia untuk bekerja , Yani Baba memohon izin kepada neneknya untuk merantau ke Irian Jaya .Tinggal di rantauwan bekerja sebagai buruh dan sopir Angkot. Bekerja di kampung orang memerlukan keterampilan tersendiri jika mau melamar pekerjaan yang lebih baik. Tapi, sekedar tangan kosong sebagai modal, akhirnya Yani Baba bekerja sebagai buruh dan sopir sudah lumayan, yang penting dapat pekerjaan.

Sampai beberapa tahun kemudian Dia kembali ke kampungnya di dusun Batu. Nenek Manrang pun sudah amat rindu dengan cucu satu satunya.

Dengan modal uang seadanya di bawa pulang. Nenek Manrang ingin melihat cucunya menikah sebelum dia meninggal. Dia merasa sudah tua tak lama lagi meninggalkan dunia fana ini, menurut perasaannya.

Sampailah Yani Baba di nikahkan dengan sepuluh dua kalinya, yang termasuk keluarga dekat juga. Pandangan menikah dengan keluarga agar hubungan kekerabatan semakin dekat. Rahmi yang dinikahi Yani Baba awalnya berjalan mulus dan adem adem saja, bahkan sampai melahirkan dua orang anak laki laki.

Nenek Manrang dengan kehadiran cucunya ini amatlah bahagia, seolah-olah merasa tanggung Jawab nya telah tercapai. Namun, tidak lama kemudian, nenek Manrang berpulang kerahmatullah karena memang sudah tua dan ada penyakit yang menyertaInya. Itulah yang menjadi penyebab Dia meninggal.

Sebagai cucunya yang lama bersama dengan nenek, Yani Baba merasa kehilangan bahkan sangat berhutang budi kepada neneknya. Yani Baba merasa belum pernah membahagiakan nya, tapi Tuhan berkehendak lain.

Tiga tahun usia pernikahan, perkawinannya mulai goyah. Sang Isteri merasa tidak bahagia dengan suaminya, dia merasa uang belanja sehari-hari tidak cukup untuknya, pada hal suaminya berusaha keras mencari nafkah keluarga dengan berbagai cara asal halal. Tapi dasar isteri terlalu matere, selalu melihat keatas dan terpengaruh dengan gaya orang lain, sehingga tidak sabar dengan keadaan rumah tangganya.

Kondisi itu sulit di terima oleh sang Isteri sehingga berujung pada perceraian. Rahmi meninggalkan suaminya Yani Baba dengan dua orang anak laki laki. Yani Baba dengan kepasrahannya menerima nasib, namun tetap berharap akan kebesaran Allah swt.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post