Hari hari kita ketemu Pak, ada tawa ada canda. Segala unek unek di musyawarahkan bersama keluarga di sekolah . Semua problema yang dihadapi selalu ada solusi "everything is running well ".

Kedatangan awal bapak langsung menyapa kawan-kawan di sekolah maklum saja karena belum ada saling kenal. Sebagai kepala sekolah baru tentu amat perlu penyesuaian dengan seluruh element sekolah. Mengenal medan itu perlu, karena di situ terletak kesuksesan suatu tugas.

Dua tahun masa bersama, seolah olah baru satu atau dua bulan masa tugasnya. Sepertinya waktu itu berjalan cepat, entah karena dijalani dengan enjoy, sehingga perasaan akan waktu tidaklah terasa.

Sebagai seorang pimpinan yang memiliki obsesi yang tinggi, telah meninggalkan berbagai kenangan yang patut di apresiasi, bukan saja meninggalkan pembangunan fisik sekolah akan tetapi menuangkan ekspresi cinta terhadap kebersamaan, keterbukaan dalam setiap kegiatan dan pengambilan keputusan. Hal tersebut sangat di butuhkan oleh kawan kawan sekaligus sebagai sesama abdi negara.

Seperti disambar petir di siang bolong , rapat mendadak di antara kawan semua. Ada permintaan maaf yang terucap oleh kepala sekolah. Kukira itu rapat biasa untuk pengembangan tugas tugas ke depan atau ada informasi yang urgen disampaikan, oh ternyata memang sifatnya informasi tapi bukan hal itu yang ditunggu.

Perpisahan bersifat mendadak amatlah berat. Jika kita sudah merasa menyatu dengan kita semua. Seperti berat dilakukan akan tetapi sebagai abdi negara harus tunduk pada peraturan pemerintah. Apa daya tangan tak sampai begitulah kata pepatah. Namun tetap dijalani.

Selamat jalan bapak Umar Tahir S. Pd, M. Si. Jasa dan pengabdian selalu dikenang. Baktimu menjadi pedoman. Tak ada yang kami berikan, hanya iringan Doa yang selalu dipanjatkan. Salam hormat dari kami keluarga SMP Negeri 2 panca lautang Sidrap.