Lukman Ismail

Lukman lahir di Wanio sidrap provinsi Sulawesi selatan. Mengajar di smpn 2 panca lautang sidrap. Hobby menulis apa saja yang penting bermanfaat. Otak encer kala...

Selengkapnya
Navigasi Web
WARISAN SANG KAKEK

WARISAN SANG KAKEK

Dalam kesendirian Pandu duduk di atas dipan, sambil termenung mengenang wajah seorang kakek yang meninggal dunia seminggu yang lalu. Rasa rindu mendalam membuatnya susah tidur di malam hari. 

Bila sorepun tiba yang waktu mau masuk waktu magrib, Rindu itu semakin kuat. Bayangan wajahnya dan saat bersama nya, semuanya membekas dalam hati. 

Yang sangat berkesan bagi pandu, saat bersama kakek di waktu malam sebelum tidur. Kakek mengantar tidur cucunya dengan dongeng dongeng yang mengandung nasehat dan penuh kata kata bijak. Kakek menceritrakan berbagai dongeng tersebut dengan lancar dan bagus didengar .

Kala duduk bersama, kakekpun mewasiatkan beberapa pesan agar kelak jika dewasa nanti ada pedoman hidup yang bisa dipegang. Beberapa nasehat yang ditinggalkan adalah sikap kejujuran. Beliau berpesan " nak, kalau kamu mendapatkan sesuatu yang kamu inginkan, jangan sekali kali kamu ambil sebelum meminta izin yang punya. Jika kamu makan sesuatu yang haram maka itu yang menjadi penyakit mu di masa datang, makanya hati hati memakan barang haram. 

Kemudian nasehat beliau adalah perbanyaklah cintamu terhadap keluarga sebab keluarga lah yang menjadi penopang utama ketika kita lagi mengalami kesulitan dan kesusahan. Kakek mengatakan sebaik baik orang lain tak sebaik dengan keluarga. Orang lain itu senang dengan kita jika kita masih memiliki sesuatu tapi saat kita mengalami kesulitan mereka tidak peduli lagi. Lihatlah keluargamu, ketika kamu sakit, siapa yang menjaga dan merawat mu?

Yang lebih menarik nasehat kakek adalah jangan pernah memandang rendah orang lain siapapun dia, berilah orang makan dan minum saat ada di rumah mu karena itu penolak bala jika ada keburukan yang akan menimpamu. 

Bila kakek bicara selalu dengan nada rendah dan tidak kasar. Pandu cucunya betul betul kehilangan dan merasa tidak punya semangat hidup. Ucapan dan senyumnya kakek terus terniang di hati, seolah-olah Dia masih hidup pada hal sudah meninggal dunia. 

Kek! Dimana kamu, pandu sangat rindu kek. Pandu mau cerita cerita kakek Kala Pandu mau tidur. Belaian tangan halus Kakek di punggung dan kepala Pandu nyaman sekali terasa. Kata kata itu terus terucap oleh Pandu tanpa sadar. 

Ibu Pandu melihat saat Pandu berucap kata kata itu dengan menyebut kakek sangat panik karena anaknya Pandu terlalu larut dengan rindunya pada Kakaknya. Dia khawatir jika hal itu terus terjadi sama Pandu. Bisa saja dia sakit. 

Tapi ibu Pandu tidak kehilangan akal untuk menyegarkan kembali pikiran dan perasaan Pandu. Ibu Pandu membawa anaknya berekreasi ke suatu tempat yang bisa menghibur diri Pandu. Akhirnya rasa rindu itu perlahan hilang sama kakek. 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post