Dalam setiap derita hidup, kadang kala kita berpasrah diri pada Allah swt dengan melantungkan pujian kepadanya. Kepasrahan itu akibat segala usaha yang dilakukan tidak membuahkan hasil. Ada kalanya juga Kepasrahan itu dilakukan karena derita penyakit yang tidak kunjung sembah. Dalam kondisi itu usaha pendekatan diri kepada Allah sangat keras, sungguh sungguh dan penuh keseriusan.

Ketika segala keluhan atau derita itu dihilangkan dan kembali mengalami kehidupan yang baik seperti orang susah kembali sejahtera ,orang sakit kembali sembuh atau seseorang yang menginginkan jabatan terpenuhi harapannya, maka mulailah melupakan Tuhannya. Perlahan lahan shalatnya mulai berkurang sampai tidak melakukan. Begitu pula Ibadah yang lain sudah ditinggalkan. Yang lebih parah jika segala keberhasilannya dianggap mutlak dari kerja kerasnya .

Situasi seperti itu sangat dibenci oleh Allah sebagai pemegang kekuasaan yang serba maha. Jika Dia sudah membenci kita tentu segala usaha yang dilakukan tidak akan berhasil . Doa Doa yang dipanjatkan, walau doa itu mustajab tapi tak akan terkabul.

Sebab lain yang menyebabkan Doa tertolak oleh karena kita sering menghianati Allah yaitu bermaksiat kepadanya, termasuk orang yang banyak memutuskan silaturrahim dengan saudaranya. Suka melakukan dosa adalah penghalang terkabunya doa kita apa lagi jika durhaka kepada kedua orang tua.

Orang yang demikian berdoa ibarat orang yang mengirim surat tapi tidak sampai ke tujuan. Kecuali ada pertaubatan atas segala kesalahan yang pernah dilakukan untuk tidak diulangi lagi.

Jadi berdoa lah tapi dekat dulu dengan Allah secara terus menerus ,berdoa lah tapi tak ada maksiat yang dilakukan, berdoa lah tapi hubungan silaturrahim yang baik, berdoa lah tapi tak ada maksiat dan dosa kepada kedua orang tua, dan berdoa lah tapi didahului dengan Taubat dan ikhlas semata mata karena Allah swt.