RINTIHAN JENAZAH YANG TERTOLAK
Tatkala Aku di vonis, Engkau positive mengidap virus corona.
Aku trauma dan sakit. Aku dirawat dengan telaten. Saudaraku para medis .
Akupun sampai pada saat garis batas Allah taqdir kan .Wafat dalam vonis corona.
Segala bentuk syariat yang mesti dilakukan. Tak terselenggarakan.
Aku Tidak dimandikan, ganti dengan tayamum .Dikafani dengan bungkusan plastik yang berlapis lapis. Pengat rasanya.
Mereka takut kepadaku terjangkiti... Sampai tak ada yang boleh menyentuh tubuhku. Sakit rasanya ,Aku diperlakukan, tapi kumaafkan saudaraku.
Dikala Aku mau di kuburkan. Saudaraku tegas menolak Aku. Sedih rasanya,.. Menangis ,..menjerit.
Ya Tuhan, begitukah makhluk mu di bumi yang masih hidup. Aku kecewa.. Mereka menolakku karena takut terjangkiti penyakitku.
Kutanya Engkau saudaraku yang masih hidup. Apakah penyakit yang kuderita adalah keinginanku? Tidak, Aku hanya menjalani keputusan Tuhanku .
Kutanya padamu saudaraku .Apakah kamu kira dirimu lebih mulia dari Aku yang kamu tolak ? Aku dalam hadits nabi junjunganku ,siapa yang meninggal karena wabah termasuk golongan syahid .Bagaimana dengan Engkau yang menolak Aku belum tentu lebih baik dari ku .
Aku kecewa ,tetanggaku yang dulu kami bersama. Ikut larut menolak Aku. Saudara Sekampungku yang dulu kita saling membahu, Kalian tega denganku .
Kalian merasa jijik,.. Pembawa bencana, ..penyebar penyakit .dan berbagai kata celaan .
Ya ALLAH, ampunilah hamba, Aku tak mengungkit kebaikanku, .
Saudaraku yang masih hidup. Ingatlah ! Tak ada yang menyelamatkan kita kecuali iman dan amal Shaleh .maka perbaiki dan peliharalah .
Kini Kami yang gugur dengan virus corona,telah mendahului kalian, Mohon Maaf kan kami .Mungkin ada Kata dan perbuatan Kami yang Salah.
Walau kami meninggal dengan virus corona, tetap Kami merindukan Kalian .
Aku yang TERTOLAK, tinggal sendiri di tengah hutan. Tempat yang dikira layak untukku.
Berharap datangnya Rahmat dan ridha Tuhanku, Allah rabbu ssamawati wal ardhi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mohon dimaafkan kekhilafan mereka. Butuh proses untuk mengubah mindset atas ketakutan yang berlebihan terhadap Covid-19. Semoga badai ini cepat berlalu, Aamiin!
Amin
Semoga yang meninggal mati syahid,dan diampuni dosanya.semoga badai ini segera berlalu.
Amin
Semoga yang meninggal mati syahid,dan diampuni dosanya.semoga badai ini segera berlalu.
Inilah penomena yg kita hadapi sekarangMiris hingga dipuncak pilu
Betul bu aji