"ALUTSISTA" Benteng Integritas Spiritulitas Menurut Dr.Taufiq Hidayat.M.Si., S.Ag. Setiap manusia yang ditemui, baik dalam seminar, perkuliahan dan pertemuan apapun, mereka adalah guru saya. Karena dalam setiap makluk Tuhan ada yang luar biasa. Lihatlah sisi yang luar biasa pada orang tersebut, maka yang ada kebahagiaan bukan emosi atau kemarahan. Begitu juga, ketika orang bertemu dengan saya, InsyaAllah mereka senang, bahagia dan termasuk katagori orang hebat dan sukses. Hal itu disebabkan salah satunya dari kata-kata saya, yang mempengaruhi persepsi dan prilaku anda semua. Ingat !, setiap kata-kata yang keluar dalam rangka permohonan pada Tuhan yang Maha Esa pasti terjadi. Dan disini, dalam pertemuan ini, kita semua meminta pada Tuhan untuk menjadi manusia yang sukses di dunia dan akherat. Aamiin. Inilah sepenggal kata-kata pembuka dari Dr. Taufik Hidayat, pada seminar " Meningkatkan Kecerdasan Emosional dan Spiritual." Sabtu, 11 Januari 2020 di Hotel Candi Indah Semarang. Ketika dalam diri kita, yang ada persepsi negatif, berburuk sangka pada orang lain, menyakiti diri sendiri. Maka yang harus kita lakukan adalah menginstal ulang alam bawa sadar kita. Lebih lanjut beliau juga mengatakan, dengan pertemuan 2 (dua) jam ini, di ruangan ini, kita akan melupakan segalanya. Hal-hal yang mengganggu pikiran kita dan memformat berpikir kedepan dalam meraih kebahagiaan dan selalu berusaha untuk berpikir positif terhadap apa yang terjadi pada kita. Aamiin. Kata Pak Taufiq, alumni Fakultas Dakwa IAIN Walisanga Semarang. Janganlah kita hanya memiliki orientasi memperbanyak harta saja. Tetapi yang penting, kemanakan atau digunakan untuk apa harta yang dimiliki kita. Usahakan menjadi orang yang bersyukur pertama kali, ketika kita diberi kenikmatan memiliki sesuatu yang kebanyakan orang memilikinya. Seperti dapat membeli rumah, mobil dan lain-lain. Dalam seminar tersebut kata beliau yang juga pakar NLP (Neuro-linguistic programming) sebuah pendekatan komunikasi, pengembangan pribadi, dan psikoterapi yang diciptakan oleh Richard Bandler dan John Grinder di California, USA pada tahun 1970-an. Menegaskan, bahwa membicarakan kejelakan orang lain. Berarti otak kita memprogram kejelelan pada diri sendiri. Maka pilihan kata yang baik agar otak kitapun terisi dengan kata-kata yang baik pula. Jadi dapat dikatakan memilih kalimat yang akan diucapkan itu sangat penting. Jangan sampai lisan kita terpleset, nanti akan berakibat fatal. Baik untuk kelangsung pekerjaan, profesi apapun, maupun kelangsungan hidupnya sendiri. Jangan pernah marah melihat orang lain sukses atau berburuk sangka padanya. Sebab Negative thinking (pola atau cara berpikir yang lebih condong pada sisi-sisi negatif dibanding sisi positifnya), akan memproduksi asam, yang akan mendatangkan berbagai macam penyakit. Sehingga dapat diartikan kita sendirilah yang memanggil penyakit, karena memproduksi asam. Menurut Johan, salah satu peserta seminar mengatakan, yang masih ada dipikiran dan emosi saya terkait alat utama integritas spiritual adalah ALUTSISTA bukan alat utama sistem pertahanan TNI tapi. ALat UTama : Syukur Ihlas Sabar TAwakal Alutsista sebagai benteng terapi diri, menjaga jutaan memori yang terekam dan tersimpan dengan baik, agar tidak terjadi "Pembajakan Amigdala" (Mendeskripsikan respon emosional orang-orang yang bereaksi secara seketika dan di luar ukuran kewajaran terhadap stimulus yang sebenarnya, karena hal tersebut lebih jauh, telah memicu ancaman emosional secara signifikan, Daniel Goleman) Semoga bermanfaat. Amin. (Lukman Nur Hakim)