Lukman Nur Hakim

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

SODAKOH MENYELAMATKAN DARI BAHAYA

​SHODAKOH MENOLAK KEBURUKAN Ada sebuah kisah, tentang shodaqoh yang dapat menolak keburukan. Hal ini disampaikan oleh KH. Subhan Makmun pada setiap pengajian jumat sore. Tepatnya pada tanggal 13 September 2019. Di Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Brebes. Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Sulaiman AS. Berikut kisahnya. Ada seekor burung yang setiap mempunyai anak selalu dicuri. Sehingga ia terpaksa lapor kepada Nabi Sulaiman. Sebagai penguasa di bumi dari semua ciptaan Tuhan. Mulai dari para Jin, Hewan hingga Manusia. Wahai Nabi Sulaiman, saya mau lapor. Kata burung yang kehilangan anaknya. Nabi Sulaiman menjawab. Silahkan, wahai burung, apa yang hendak engkau laporkan. Burung: saya minta engkau menangkap dan mengadili seseorang yang telah mencuri anak-anak saya. Setelah mendapatkan laporan dari burung yang kehilangan anaknya. Nabi Sulaiman segera memanggil Jin Iprit untuk menjaga, mengamankan sarang, agar tidak dicuri lagi. Serta mengamankan orang yang mencurinya. Setelah melapor kepada Nabi Sulaiman burung tersebut pulang menuju sarangnya untuk menunggu jin Iprit, menjaga anak-anaknya dari pencuri. Tanpa menunggu beberapa lama, Jin Iprit itu datang ketempat burung yang melapor kepada Nabi Sulaiman. Dan berkata kepada burung tersebut. "Saya Jin Iprit, yang ditugaskan oleh Nabi Sulaiman untuk menjaga anak-anak anda, agar tidak dicuri lagi. Silahkan anda pergi untuk mencari makan." Maka Pergilah burung tersebut untuk mencari makan. Pada hari yang sama pula, seorang pemuda yang biasanya mencari burung sebagai mata pencahariannya, berangkat dari rumah dengan membawa bekal 3 (tiga) buah roti. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan seorang anak yang kelaparan. Pemuda tersebut tidak tega, mendengar rintihan anak menahan lapar. Maka diberilah satu roti yang dimilikinya untuk anak tersebut. Setelah melanjutkan perjalanan kembali, ia berjumpa dengan seorang nenek yang kelaparan. Ia pun tidak mampu untuk membiarkan, seorang nenek yang kelaparan di hutan sendirian. Maka sisa dua roti yang dimilikinya, diberikan satunya untuk nenek tersebut. Sedangkan sisa roti satunya, diberikan kepada binatang Babi yang kelaparan pula. Iya tidak tega melihat babi yang mengaduk-ngaduk tanah dan tidak menemukan makanan satupun. Walaupun akhirnya, tidak ada bekal roti yang dibawa. Ia tetap melanjutkan perjalanan untuk mencari anak burung. Di depan pohon besar yang biasanya ia menemukan anak burung, untuk berhenti sejenak istirahat, sambil melihat ke atas pohon, barang kali ada sarang burung yang ada anaknya. Dan ternyata, ia berhenti di depan pohon yang sangat tepat, karena diatas terdengar ada anak burung yang kelaparan. Maka segeralah ia menaiki pohon tersebut. Padahal di atas pohon, sudah ada Jin Iprit yang menunggu dan siap-siap akan menghantam ketika akan mendekati anak burung. Melihat Jin Iprit akan memukul pemuda yang naik pohon. Maka Allah mengutus malaikat untuk menghalangi dan memukul jin agar tidak menghalangi seorang pemuda yang akan mengambil anak burung. Buug!. dipukulah terlebih dahulu oleh malaikat, sebelum Jin memukul pemuda yang akan mengambil anak burung. Sehingga jin terlempar jauh dari pohon, melayang jauh sekali terkena pukulan malaikat. Akhirnya pemuda tersebut selamat, tidak terkena sabetan pukulan Jin Iprit dan dapat mengambil anak burung dengan selamat. Ketika mendekati matahari tenggelam di ufuk barat, burung yang mencari makan untuk anaknya kembali. Ia membawa makanan banyak, dan berkeyakinan anaknya aman. Tetapi angan-angan tersebut, hanya isapan jempol semata. Sesampainya di sarang pohon yang menjadi tempat meninggalkan anak-anaknya. Ia tidak menemukan kembali. ia pun marah dan melapor kepada Nabi Sulaiman. "Ya.... Selaiman!, katanya engkau akan menjaga anakku, kenapa setelah aku pulang, aku tidak menemukan anakku lagi." Iapun marah-marah dan mengatakan pada Nabi Sulaiman. "Engkau seorang raja, tetapi tidak mampu melindungi rakyatnya." Mendengar laporan aduan dari burung. Maka dipanggilah jin yang disuruh untuk menjaga anak burung. Sebelum jin menjelaskan peristiwa yang dialaminya. Malaikat Jibril menemui Nabi Sulaiman terlebih dahulu dan menceritakan peristiwa yang sebenarya. Allah SWT. Menyelamatkan seorang pemuda yang mau mengambil anak burung dari pukulan Jin Iprit. Sebab pemuda tersebut telah bersodakoh kepada orang dan hewan yang kelaparan. Cerita hebatnya sodakoh. Kyai Subhan membuktikan sendiri. Ketika beliau mau pulang dari kantor PB NU, kemudian mengasih uang kepada dua orang yang menjadi juru parkiran di sekitar kantor. Beliau dapat selamat dari operasi kendaraan ganjil genap di jakarta. Padahal mobil yang ada didepan sama-sama ganjil, terkena tilang semua. Diakhir cerita ini, Kyai Subhan menyarankan, kepada jamaah yang ikut ngaji tafsir Ibnu Katsir, setiap jam 16.00 WIB. Agar jangan jadi orang medit, banyaklah bersodakoh kapanpun dan dimanapun, terutama ketika hendak berpergian agar selamat. Bersodakolah, agar kita terhindar dari mara bahaya dan keburukan yang akan terjadi pada kita. Wallahu A'lam Bishawab Lukman Nur Hakim Catatan ngaji Ibnu Katsir Jumat, 13 September 2019.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post