TRADISI PIJAT DI KELUARGAKU

Pijat dapat dikatakan dalam keluargaku sebagai terapi tersendiri ketika badan terasa kaku, capai dan mulai terasa akan datang penyakit atau ketika sedang sakit.

Dalam kamus keluargaku, setiap anggota keluarg yang sedeng tidak enak badan, maka aku membiayasakan memanggil tukang pijat, yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari tempat tinggalku.

Sebut saja Nyi Piah, wanita tua yang sudah berumur 65 tahun. Dalam prinsip hidup beliau ini, mencoba mengabdikan dirinya untuk menolong orang lain, lewat keahlian ilmu pijatnya. Walaupun sekarang hanya mampu memijat 2 orang saja. Mungkin karena sudah tua. Berbeda ketika masih mudah sehari memijat 5 orang masih mampu.

Menurutku, pijak dapat dikatakan dalam bahasa jawa "cocog-cocogan", (cocok). Nyi Piah dalam memijat dapat dikatakan baik dan cocok di keluargaku. Namun tidak semua orang nyaman dengan pijatanya, karena kalau belum terbiasa rasanya sakit sekali. Namun kalau sudah terbiasa menggunakan jasanya, maka akan terasa biasa saja. Nyaman dan terasa segar atau Fit setelah dipijat.

Nyi Piah kalau digolongan dalam ilmu pijat, mungkin masuk katagori pijat tradisional, khas Indonesia. Dimana metode pijat yang digunakan menitik beratkan pada pijat urut. Penekannya hanya menggunakan ibu jari ketubuh yang sakit, dengan lebih kuat. Menurutku, seolah-olah ibu jarinya berjalan sendiri, ketika mencari tempat yang menjadi pusat sakit.

Ketika ibu jarinya menemukan pusat sakitnya. Maka Nyi Piah, menekan ibu jarinya bolak balik di daerah tersebut. Sehingga otot yang awalnya tegang menjadi rileks. Walaupun saat dipijat rasanya sakit, namun setelah itu tubuh terasa bugar kembali.

Untuk memudahkan memijat, biasanya dalam keluargaku memakai minyak zaitun, agar dibadan tidak terlalu lengket dan baunya segar. Dalam kepandaian memijat. Ternyata Nyi Piah didapatkan dari neneknya. Sewaktu masih kecil Nyi Piah ikut neneknya pijat bayi kelingling kampung. Dan dikatakan nenek, "Nanti, kamu Piah, yang akan menggantikanku setelah aku meninggal."

Sepengetahuanku, orang yang bisa pijat dikampung. Biasanya didapat dari keturunan. Mbah atau Neneknya yang dulunya tukang pijat. Sebagaimana keahlian Nyi Piah bisa memijat juga. karena keturunan dari neneknya.

Disamping memijat, Nyi Piah juga masih aktif mencari kayu bakar dekat pantai Randusanga untuk memasak, dan sambil memungut sampah plastik botol untuk dijual. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyibukan diri, olah raga dan lumayan dapat uang, katanya.

Ada bebera pengalaman unik yang dialami Nyi Piah ketika mencari kayu bakar didekat pantai Randusanga, ternyata Ia pernah ketemu dengan wanita yang sama sedang mencari kayu bakar. Namun gaya pakainya sangat berbeda dan mencolok, dengan selendang warna warni di pakainya dan wajahnya sangat terlihat cantik sekali. Namun ketika disapa, wanita tersebut langsung menuju sungai muara sigeleng, dan hilang sendirinya saat mendekati pantai.(Wallahu 'alam bishowab)

Menurut Nyi Piah, orang yang pijat padanya, secara sederhana dapat dibagi menjadi 2 (dua). Pertama pijat karena capai dan yang kedua pijat karena sakit atau badanya tidak enak.

Pijat karena sakit, menurut beliau tidak terlalu capai, karena ketegangan ototnya tidak terlalu keras. Namun jika kondosi sakit, maka penekanan pada bagian tertentu yang sakit, ditekan terus menurus agar rasa sakinya hilang dan tubunya menjadi segar bugar kembali.

Yang menurutku tidak wajar, ketika beliau memijat karena sakit. Beliau selalu sendawa terus menerus. Dan yang sakit pula kadang ikut sendawa. Sedangkan kalau pijat capai, antara yang dipijat sama yang memijat tidak ada sendawanya. Begitu juga yang dirasan oleh ku, saat dipijat oleh beliau.

Menurutku sendiri, pijat dapat membatu penyembuhan berbagai penyakit fisik. Seperti badan lelah, capai, dengan pijat akan menjadi segar, ada juga masalah kesehatan dapat diatasi dengan pijat yang tepat pula. Disamping itu, pijat juga dapat membantu merilekskan pikiran untuk mengurangi stress dan membuat nyaman. Bahkan ada juga kalau enggak bisa tidur (insomnia) setelah dipijat bisa tidur.

Sebagai catatan sedikit saja disini, sebaiknya setelah selesai dipijat, minum madu murni. Agar ada asupan gizi dan nantinya badan tidak hanya segar saja tapi terasa berenergi, tidak loyo dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sumonggo.

(Lukman Nur Hakim)