Lulu Lutfiah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ayat Al-Quran dapat menurunkan kecemasan Menghadapi Tes

Ayat Al-Quran dapat menurunkan kecemasan Menghadapi Tes

Al-Quran adalah kalam allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw dengan bahasa arab melalui Malaikat jibril, sebagai mukjizat dan argumentasi dalam mendakwahnya kerasulannya, sebagai pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat

Kecemasan menghadapi tes mencangkup tiga reaksi, yaitu : (a) reaksi fisik meliputi: pusing kepala, otot tegang, mual, mulut kering, atau gangguan pernafasan

(b) reaksi tingkah laku, diantaranya seseorang yang cemas menghadapi tes mempunyai ketidak mampuan untuk bertindak, kesulitan dalam membuat keputusan , kesulitan menghadapi situasi tes, membaca dan memahami soal, kesulitan dalam mengerjakan tes, sulit mengingat jawaban

(c) reaksi psikis, meliputi: perhatian dan perasaan, serta meragukan kemampuan diri sendiri (Lewis,1997)

Membaca Al-Quran disamping sebagai sebagai amal ibadah, juga sebagai obat penawar bagi orang yang sedang gelisah dan cemas jiwany. Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadits:

pada suatu ketika datanglah seorang kepada sahabat Rasulullah yang bernama Ibnu Masud, R.A meminta nasehat, katanya, wahai Ibnu Masud berilah nasehat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang gelisah, beberapa hari aku merasa tidak tenteram, jiwaku gelisah, dan pikiranku kusut, makan tak enak tidur pun tak nyenyak, maka masud menasehatinya, katanya: “ kalau penyakit itu menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu tempat orang yang membaca, engkau membacca al-Quran atau mendengarkanya dengan baik-baik orang yang membacanya, atau pergi kemajelis pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah swt, setelah itu orang itu kembali kerumahnya, dan diamalkanya nasehat tersebut, dia pergi mengambil air wudhu kemudian mengambil Al-Quran, berubahlah jiwanya, menjadi jiwa yang tenang dan tentram, pikirannya jernih, kegelisahan hilang sama skali

Membaca al-Quran atau berdoa menyebabkan/merangsang penyebaran sembilan puluh sembilan nama Tuhan (Asmaul Husna) keseluruh tubuh, pikiran dan jiwa. Suara vokalnya akan merangsang jantung, kelenjar pineal, kelenjar bawah otak, klenjar adrenal dan paru-paru serta akan membersihkan dan meringankan semua organ tersebut

Kehadiran Allah sang pencipta al-Quran juga sangat berpengaruh dalam menentukan prilakku seseorang, termasuk perubahan kecemasan menjadi ketenangan , yang dapat menurunkan kecemasan individu dalam menghadapi tes. Ketentraman dan ketenangan hati sangat diharapkan dalam menghadapi tes seringkali bingung dan tidak dapat berpikir. Kecemasan akan menyebabkan lupa terhadap materi pelajaran yang sudah dipahaminya dan sebaliknya dengan ketenangan akan membuat orang dapat berkonsentrasi baik.

Seseorang yang merespon naskah al-Quran, dibarengi dengan adanya pemahaman dan keyakinan terhadap informasi yang dirujuk dari al-Quran dapat menumbuhkan harapan adanya pertolongan Allah dalam mengatasi permasalahannya saat menghadapi tes. Seseorang akan semakin percaya diri terhadap kemampuannya sehingga dapat menumbuhkan motivasi positif dalam dirinya. Janji allah yang tertuang didalam Al-Quran bisa menjadi motivasi yang luar biasa bagi manusia, dibandiingkan reward dan punishment riil yang datang dari manusia. Janji Allah dapat merupakan reward bagi individu yang sangat membutuhkan bantuan, sehingga dalam setiap kesempatan seseorang akan selalu mengingat Allah, dimana pun belajar tidak hanya ketika menghadapi tes. Motivasi positif yang diperoleh denngan mempercayai isi Al-Quran akan menentramkan batin

Al-Quran yang diucapkan individu sebagai doa akan memiliki dampak positif, tidak hanya membebaskan manusia dari rasa kegelisahan dan kecemasan, bahkan hubungan rohaniah antara manusia dan tuhannya selama proses membaca Al-Quran , memberi harapan, menguatkan kemauan, dan membekali kekkuatan yang luar biasa sehingga memungkinkan manusia untuk dapat menghadapi segala permasalahan dan melaksanakan tugas dengan baik.

Membaca Al-Quran dapat menjadi sarana terapi untuk menghadirkan rasa tukmaninah yaitu ketenangan dan ketentraman batin. Kondisi ini akan menunjang konsentrasi seseorang dalam menghadapi suatu permasalahan termasuk dalam mengerjakan tes. Berdoa dengan hati yang ikhlas dan mengharap ridho Allah bagi orang yang beriman akan menciptakan ketenangan. Ketenangan yang diperoleh memiliki dimensi spiritual yang cukup tinggi,karena dalam membaca kalam ilahi terdapat dimensi dzikrullah (mengingat Allah). sebagaimana janji Allah, bahwa Allah akan memberikan ketenangan jiwa kedalam hati orang yang beriman. Intinya bahwa yang menjadikan diri manusia tenang dalam menghadpi suatu masalah adalah dengan mengingat Allah seraya berdoa

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Betul sekali. Pernah merasakan pengalaman ini.

24 Jul
Balas

subhanallah...

24 Jul
Balas



search

New Post