Lusi Agustini Darmayanti

Lusi Agustini Darmayanti.Nama yang diberikan oleh ayah,ibu,dan kakak-kakak saya 27 tahun yang lalu. Nama yang baik sesuai dengan doa dari mereka.Berasal dari sa...

Selengkapnya
Navigasi Web
Romantis dalam Doa

Romantis dalam Doa

Drttt....drtttt.... getar suara handphoneku. Ada satu pesan whatsapp yang masuk. Aku masih belum membacanya. Sepintasku lihat ada beberapa pesan didalamnya. Aku tengah asyik membaca ebook di laptopku. Ebook itu baru saja aku temukan setelah aku melihat eksplore instagramku kemarin. Aku menemukan kata-kata romantis di buku itu. Sejurus kemudian aku teringat dengan laki-laki diujung sana. Laki-laki yang telah bersamaku selama enam tahun ini. Laki-laki yang dulu baru menyelesaikan studinya “dipaksa” untuk melamarku. Laki-laki yang katanya belum siap menikah karena belum punya bekal materi apa-apa tapi demi menyempurnakan separuh agama harus siap menikah. Anak satu-satunya yang masih punya keinginan besar untuk masa depannya dalam dunia pendidikan dan pekerjaan. Masih memiliki mimpi-mimpi besar untuk dirinya sendiri. Hingga akhirnya memutuskan menikah dengan tekad menikah sebelum mapan agar kita semakin banyak belajar bersama menggapai ridho Sang Ilahi.

Aku membaca pesan whatsappku. Aku melihat ada satu pesan dari dia. “Bunda lagi apa?” begitulah isi pesannya. Aku menjawab sedang membaca e-book yang sangat seru. Aku teringat dengan kata romantis yang ada di buku itu. Aku kemudian mengirim pesan ke dia. Ku buka dengan perbincangan, “kita ini romantis gak sih?” tanyaku padanya menyelidik. “Kita ini pasangan yang romantis koq,” Jawabnya. Kenapa bisa romantis aku bilang begitu. Kita buktinya tiap hari ngobrol banyak hal. Kita saling menanyakan tentang apa yang kita lakukan. Setiap hari isi pesan whatsapp awal kita selalu sama. Pesannya adalah lagi ngapain. Bukan karena kita tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh kita masing-masing. Tapi, itu menunjukkan perhatian kita masing-masing (aku dan dia). Setiap apa yang kita rasakan kita sama-sama tahu. Tidak ada satupun yang disembunyikan dari kita masing-masing.

Dia kembali menanyakan padaku seperti apa romantis menurutku. Aku menjawab kalau romantis buatku itu tiba-tiba dikasi hadiah seperti waktu itu. Iya, setelah melahirkan dia belikanku sebuah jam tangan yang selama ini aku pengenin. Meskipun awalnya gak dipake karena kulitku sensitif dan dia merasa bersalah.Tapi, alhamdulillah setelah beberapa waktu jam tangan itu kepake juga . Lalu, pernah juga waktu kita lagi berantem, pulang kerja ada coklat dan tulisan-tulisan romantis di kamar. Terus, yang paling enak itu ketika ada rezeki mengajakku untuk membeli perhiasan. Begitu kataku padanya sambil aku timpali astaghfirullah..tapi, itu semua dunia. Diapun menjawab dengan emoticon tersenyum nyinyir. Lalu apakah kita termasuk romantis dengan pesan yang seperti itu. Tentu saja orang akan berpikiran kalau aku ini adalah perempuan yang hanya memikirkan dunia saja dan gak romantis mungkin. Kamipun saling mengirimkan emot tertawa terbahak-bahak. Dia menimpali semua itu kalau ada rezeki dan waktu pasti akan aku berikan untukmu. Untukmu yang sudah lelah merawatku dan anak-anak, untukmu yang selalu berusaha memberikan yang terbaik, katanya padaku. Aku seperti merasa terhempas angin dengan pesan itu. Melayang kesana kemari seperti kapas tanpa beban.

Tanpa aku minta ternyata dia sudah mengirimkan pesan dulu padaku. Menurutnya arti romantis itu saling mendoakan setiap sujud kepada Allah, setiap berdoa tengah malam, dan setiap waktu, dan setiap kita saling mengingat satu sama lain. Saling mendoakan akan kebaikan kita masing-masing. Selalu mendoakan agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya. Pribadi yang baik dan bermanfaat untuk banyak hal. Itulah sisi romantis menurutnya. Aku merasa ini adalah romantis yang sebenarnya. Romantis yang selalu mendorong untuk mengingat akan pencipta kita. Menggantungkan asa pada Sang Pemilik Hidup. Romantis dalam sujud kepada Allah. Akupun jadi teringat dengan salah satu tulisan. Bersujudlah kepada Allah serasa Allah sedang mengelus-elusmu dan meyakinkanmu bahwa apa yang kamu minta akan dikabulkan oleh Allah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap....

12 Feb
Balas



search

New Post