LUSIA SUSILAWATI, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Meraih Kesempatan

Meraih Kesempatan

Oleh: Lusia Susilawati, S, Pd

#Tagur 228

#Tagur 174 2022

Kesempatan atau dalam bahasa Inggris opportunity. Dalam Kamus Besar bahasa Inonesia (KBBI) berarti waktu berupa peluang, keluasan, dan sebagainya. Kesempatan lebih menitik beratkan pada peluang. Meski kesempatan identik dengan waktu. Karena waktu identik dengan hitungan detik, menit, jam, hari, bulan, dan tahunan.

Manusia selalu menunggu kesempatan dalam hidupnya. Ada kata, jangan kamu menyiakan kesempatan. Kesempatan tak akan datang dua kali. Ambilah kesempatan selagi bisa.

Sungguh, kesempatan begitu bermakna. Posisinya sama dengan waktu. Karena berbicara kesempatan artinya berbicara peluang. Hidup manusia sendiri dikatakan sebagai kesempatan, kesempatan apa saja yang hendak diraih selama hidupnya

Permasalahan kadang kala tidak hanya pada kata kesempatan itu saja. Namun bagaimana cara memaknai arti kata tersebut. Ada yang memaknaia hidup hanya satu kali. Maka diisi dengan mempersiapkan diri sebanyak mungkin sebelum besok hidup ini berakhir. Sholat dan sejud sebanyak mungkin selama masih diberi kesempatan. Berinfaq dan sedekah sebanyak mungkin mumpung masih ada kesempatan. Menumpuk pahala seluas mungkin senyampang ada kesempatan.

Namun, ada juga yang berfikir hidup tak datang dua kali. Maka manfaatkan kesempatan hidup sebaik mungkin. Ia bekerja keras mengumpulkan harta selagi ada kesempatan, menghabiskan waktu menumpuk pundi rupiah selagi ada kesempatan. Menciptakan segala peluang usaha selagi ada kesempatan. Sampai ia lupa menciptakan kesempatan unuk menambah bekal amal untuk akhirat nanti.

Selayaknya manusia harus pandai melihat peluang dan kesempatan. Kesempatan hidup tak akan terulang. Tak ada orang yang mati kemudian punya kesempatan hidup lagi. Maka, memanfaatkan kesempatan demi kesempatan untuk kembali ke akhirat haruslah menjadi focus diri.

Saat bekerja untuk meraih rezki dan mendapatkan harta, itu hanya untuk menjaga ibadahnya. Karena, ketika ia berharta, maka infaq dan sodaqoh menjadi jalan untuk menumpuk harta bekal menuju akhirat. Tak menggunakan seluruh waktu untuk sekedar mencari uang, sholat, sujud, dan ibadah menjadi kesempatan yang memang harus diciptakan agar tak memdapat dosa karena melalaikan agama.

Hidup haruslah selalu mengisi, memanfaatkan, dan menciptakan kesempatan semuanya berharap lillah. Karena kesempatan tak akan ada selamanya. Sebagaimana hidist terkenal riwayat Hakim mengatakan ingat lima perkara. Muda sebelu tua, kaya sebelum miskin, sehat sebelum sakit, waktu luang sebelum sempit, dan hidup sebelum mat. Semua terangkum dalam satu kata “kesempatan”.

Pojok Literasi, 23 Juni 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Sukses selalu. Salam literasi

23 Jun
Balas



search

New Post