luthfi mulyadi

HERE I AM… Nama  ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Aku dan Macan Pohon Puncak Gunung Salak II  (Desember 2009)

Aku dan Macan Pohon Puncak Gunung Salak II (Desember 2009)

Bismillahirrahmanirrahim.Pancoran 24 Januari 2013.Waktu menunjukkan pukul 01.00. Esok kuharus bangun pagi tuk berangkat mengajar. Teringat ungkapan Asma Nadia sang penulis terkenal yang telah menelurkan ratusan karya tulis. Bahwa tuk menghasilkan karya tulis tidak jarang kita harus berkorban waktu. Jadi tak heran memang harus sedikit bergadang tuk tuliskan cerita ini.Makanya cerita ini harus dibaca banyak orang.Hehehe.Mau tau cerita apa?, Cek it out!

Survey

Jauh sebelum Sukhoi produksi Rusia itu menghantam tebing puncak Salak1 dan hancur berkeping-keping pada 2012 dan menjadi cerita sangat tragis tahun itu. 4tahun lalu tepatnya Desember 2009. Ku ajak istri dan Izzaku tersayang tuk survey lokasi pendakian puncak Gunung Salak2 yang terkenal angker. Pantas saja Izza yang saat itu masih berusia 2tahun enggan turun dari gendonganku.

Wajahnya sedikit pucat saat memandang kearah rimbun pohon dan pohon-pohon tinggi di kaki gunung Salak2. Tampaknya ia ketakutan. Seakan ada yang menyapanya dari arah sana. Tak lama bermain di Curug Nangka Ciapus kitapun bersiap untuk pulang. Aku tidak tega melihat anakku ketakutan lebih lama. Syukurlah kemudian datang kawanan monyet yang mengalihkan ketakutannya.

Finding Guide

Otakku pun berpikir keras bagaimana aku harus menemukan guide yang siap antarkanku ke puncak gunung Salak2. Berkejaran dengan waktu matakupun lebih awas mencari sosok pribumi yang menurut asumsiku banyak tahu kawasan ini. Segera kutemukan penjual accessories cincin dan gelang dengan kaos adventure dan sandal gunungnya di pinggiran musholla kecil. Segera kuhampiri ia sementara istri dan anakku beristirahat di warung nasi.

Tak lebih dari sepuluh menit kugali informasi darinya.Alhamdulillah cukup banyak yang kudapat darinya. Tentang camping ground, tentang banyak korban yang hilang dan tidak pernah ditemukan, tentang beratnya medan menuju puncak Salak2, tentang jalur pendakian yang sebenarnya telah ditutup.

Subhanallah. Semakin tertantang diriku tuk segera wujudkan salah satu impianku.Tak lupa ku minta nomor HPnya. Alhamdulillah. Sore itu aku pulang dengan senyum yang lebar di wajahku. Survey yang cukup efektif.

Setibanya di stasiun kereta Bogor “Astaghfirullahal’azhim, say, kayanya jas hujan ketinggalan ya?”, “Ye…, mana Lely tahu, orang abang yang pegang dari tadi, kan Lely gendong Izza”.

Kemudian pikiranku yang lain mengatakan, jika jas hujan itu tertinggal, artinya memang Allah SWT meridhoi rencana pendakianmu, bilang saja akan ambil kembali jas hujan yang tertinggal saat berangkat pendakian nanti. Demikian jas hujan yang tertinggal kuatkan tuk wujudkan pendakian yang menantang ini.

Dua minggu berselang. Setelah terus menerus promosi mendapatkan pasukan, terpilihlah Jihad, Ory dan Heru. Dua diantaranya adalah siswaku dan satu saudaraku (anak pamanku lebih tepatnya). Gak jauh-jauh kayanya curriculum vitae para peserta, hehehe.

Tapi luar biasa nekatnya jika kupikirkan lagi, saat itu bagi Heru dan Ory ini adalah pendakian perdananya. Bahkan cukup rumit mendapatkan izin untuk Heru si anak kesayangan emak, anak laki satu-satunya dikeluarga.

OTW

Kereta ekonomi non ac antarkan kita tiba di Stasiun Bogor. Di sebelah barat daya terlihat gunung Salak yang dipayungi awan. Subhanallah cantiknya.

”Kita akan kesana Pak?”

tanya Heru.

”Yoi”jawabku mantap.

Setelah pandangi cantiknya kitapun mengambil gambar. “Ayo cepet foto-foto, tar keburu ketutup awan semua, ambil juga tulisan stasiun Bogor sebagai identitas.

Rp60 ribu antar kami ke cunang di malam hari. Jalan menuju kesana dimulai dengan memipir Kebun Raya Bogor ke arah utara lalu berbelok kearah barat di persimpangan Ramayana.

“Subhanallah macetnyaaaa”,

Bogor memang dikenal dengan daerah sejuta angkot. Luar biasa banyaknya angkot di kota ini. Masuki Ciapus lewati makam kramat Waliyullah seorang Habib yang aku lupa namanya. Lalui pemandian air panas terus menuju barat daya. Di pertigaan kitapun berbelok kea rah utara. Puncak Salak II terlihat malam itu dari dalam angkot.

Rayuanku

SUBHANALLAH WALHAMDULILLAH WALAA ILAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR, YOU ARE SO BEAUTIFUL TONIGHT.YES YOU ARE.

dalam satu bait lagu biasa kita nyanyikan

“KAU CANTIK MALAM INI, DAN AKU

SUKA”HHMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM, SO SWEEEEEEEEEEEEET

rayuanku padanya sambil keluarkan badanku dari dalam angkot dan mencium harum wangi tubuhnya. SUBHANALLAH. Teman-temanku yang lainpun cukup berdecak kagum dari dalam angkot sambil geleng-geleng kepala.

”WELCOME TO MY PARADISE!, ALLAHU AKBAR!,

teriakkku. Aku tanpa malu berekspresi dan berteriak di hadapan mereka. Agaknya mereka pun telah mengenalku sebagai guru yang paling cuek.

Setelah lewati gerbang dan membayar retribusi masuk dan kemping kitapun segera menuju musholla. Indahnya Salat Isya dan berdzikir di musholla Cunang ini.

Akupun segera bergegas mencari guideku. Dirumahnya dengan langkah yang terlihat malas ia temui aku.Positif thingking mungkin ia sedang letih, tapi ia harus antarku ke puncak SalakII.

“Kumaha kang, kita berangkat malam ini”,

ia terlihat masih lesu. Pikiranku semakin bertanya-tanya, ada apa dengannya.

“Oh iya, saya mau ambil jas hujan yang ketinggalan waktu itu kang, ada kan?”

kualihkan agar kita punya topik pembicaraan yang lain. Ia pun segera mengambil dan menyerahkannya kepadaku.

”Kang, saya titip tenda ya, kayanya berat banget kalo dibawa, kita gak lama kok di atas”, tambahku.

Bersambung...Ahhaaaay......

Waiting 4……

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, bikin penasaran . Sukses selalu dan barakallahu fiik

21 Jan
Balas

Masyaallah,Allahu Akbar,Alhamdulillah,beneran nih yang komen Ibu Siti Ropi'ah?,Kalo Ibu yang request mah insyaallah saya lanjutkan,hehehehe.doain aja biar dimudahkan cetak buku seperti ibu.Aamiin

23 Jan

Next...

21 Jan
Balas

assiyyyaaaaap Ibu Reni.Insyaallah otw.hehehe

23 Jan



search

New Post