MA PP Nurul Falah Borongganjeng

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Renungan Ramadan Seputar Covid-19

Renungan Ramadan Seputar Covid-19

Sunyi, sepi, hening. Itulah yang mewakili Ramadhan kali ini, rasanya mata ini tak bisa lagi untuk menahan air mata yang ingin keluar. Sedih teramat sedih seraya berpikir, apa hikmah dari semua ini. Tarwih pertama di pandemi Covid-19 ini, rasanya tak mudah. Dulu begitu banyak orang yang berbondong-bondong ke masjid untuk melaksanakan tarwih secara berjamaah, tetapi sekarang seakan-akan semuanya berputar 180 derajat.

Memang tak mudah tapi apalah daya semuanya harus di terima dengan lapang dada. Ada hikmah di balik semua ini, karena seperti yang kita ketahui bahwasanya semua masalah yang di datangkan Allah swt kepada kita memiliki hikmah masing-masing, dan hikmah tersebut akan datang di akhir masalah tersebut.

Setitik noda jadi salah, setitik salah jadi dosa, dan setitik dosa yang berkumpul menjadi jutaan titik dan jutaan titik-titik dosa inilah yang melatar belakangi datangnya covid-19 di tengah-tengah kita. Malahan covid-19 ini yang membuat Ramadhan kali ini begitu berbeda dari Ramadhan sebelumnya.

Kedatangan wabah ini hanya bisa menyadarkan sedikit dari sekian banyaknya manusia yang ada di bumi ini. Mengapa dikatakan begitu? Karena diantara mereka masih ada saja yang belum sadar akan kesalahan yang mereka perbuat, dan kesalahan tersebut tetap ia lakukan tanpa memperdulikan wabah yang tengah merajalela di muka bumi ini.

Mereka tak mematuhi aturan yang berlaku, yang mewajibkan kita untuk tetap di rumah saja. Dengan bebasnya mereka pergi bersama dengan seseorang yang disebutnya sebagai seorang kekasih atau pacar, dan dengan bangganya juga mereka berfoto-foto secara mesra lalu foto tersebut mereka post. Hal tersebut merupakan aib dan yang namanya aib harus di jaga bukannya malah diumbar-umbar, seakan-akan hal tersebut merupakan prestasi yang harus dibanggakan dan diketahui oleh banyak orang. Jujur! Saya juga pernah di posisi mereka, tapi setidaknya sekarang saya sudah sadar bahwa post foto mesra berdua dengan kekasih atau pacar sama saja mengumbar aib kita sendiri.

Berpacaran, mungkin hal itu begitu susah untuk dihilangkan dari kehidupan remaja di zaman sekarang. Tetapi setidaknya jika kalian melakukan kegiatan tersebut, jangan menjadikan kalian manusia yang tidak memiliki adab dan tak tahu bagaimana cara menyembunyikan aib diri sendiri. Aib harus disembunyikan, bukannya malah dipertontongkan kepada orang lain. Jika kalian masih saja mengumbar aib kalian sendiri, lalu dimana letak kesadaran dan malu kalian? Cobalah renungkan perbuatan kalian, yang mungkin menjadi alasan datangnya covid-19 ini. Perbuatan kalian yang mungkin menyebabkan Ramadhan kali sepi, perbuatan kalian yang menyebabkan masjid-masjid juga menjadi sepi, perbuatan kalian yang telah menyebabkan Allah swt murkah dan menghukum manusia dengan cara mendatangkan virus mematikan ini di tengah-tengah kita yang sedang menyambut bulan yang penuh berkah ini.

Mari bersama-sama merenungkan perbuatan-perbuatan buruk yang telah dilakukan! Yang mungkin perbuatan tersebut melatar belakangi munculnya pandemi covid-19 ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Renungan ramadan di masa pademi

24 Apr
Balas



search

New Post