Hujan di Pelupuk Malam
Ini bukan tentangmu yang merinai, Mengetuk tiap inci peneduh, Rumah beratap daun rumbia, Atau gedung berlantai marmer utuh.
Di sana sekuncup kecil bunga, Tak selayaknya disebut puspa, Di hadirmu bernuansa sendu
Temaram di tengah pendar cahya, Hening di riuhnya deraimu menghujam rumbia
Terjaga dalam diam berkesinambungan, Taktergambarkan dalam sapuan angan
Sayu....
Kelu...
Syahdu...
Jelang kelopakmu mengatup, menguncup, menutup
Melanjutkan hidup
Klimbungan 20240419
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen Mas gagah. Sukses selalu
Alhamdulillah, Mas Bagus, semoga takputus dirundung error nulisnya