MA'ARIF SETYO NUGROHO

Nama kecilnya Nu atau Enu, dilahirkan dan dibesarkan di tempat yang berbeda. Sumpiuh di kabupaten Banyumas dan Bobotsari di Kabupaten Purbalingga dari leluhur y...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tuk Budaya, Mataram Kuno, Mataram Islam, dan Dagadu (2)
Papan nama obwis Tuk Budaya

Tuk Budaya, Mataram Kuno, Mataram Islam, dan Dagadu (2)

Link tulisan terdahulu : https://www.gurusiana.id/read/maarifsn/article/tuk-budaya-mataram-kuno-mataram-islam-dan-dagadu-4864464

Dagadu yang sebenarnya adalah produk budaya non benda, merupakan salah satu dari peninggalan era Mataram "Modern" yang mana secara tidak langsung merupakan kelanjutan dari Mataram Islam. Keterpautan jarak waktu yang sangat panjang antara keempat obyek tersebut yang mungkin membuat orang-orang memilih jalan pintas dalam memberikan keterangan pada para pencari informasi.

Asal-usul kerajaan Mataram Kuno atau Mataram Hindu, berdasarkan temuan yang terbaru memperkuat dugaan dan asumsi serta kesimpulan yang terdahulu, yaitu bahwa Kerajaan Mataram awalnya berpusat di sekitar lereng Gunung Sindoro, Temanggung. Temuan terbaru yang menjadi bukti adalah Situs Liyangan.

Sebelum penemuan Situs Liyangan pun para sejarawan sudah sependapat bahwa di wilayah Temanggung pernah ada kerajaan besar yang tergolong tua di Jawa. Bukti yang sering menjadi contoh di buku-buku sejarah yaitu keberadaan Prasasti yang cukup lengkap isinya. Ada Prasasti Gondosuli, Prasasti Canggal, Prasasti Wanua Tengah.

Selain itu ada juga ditemukan nama-nama wilayah yang juga dikenal pada masa kerajaan mataram, karena disebutkan di beberapa literasi. Contohnya saja Pikatan, identik dengan nama tokoh yang disebut dalam sejarah berkaitan dengan pembangunan Candi Borobudur, kemudian juga Wanu Tengah dan Gondosuli, itu di Kecamatan Parakan. Berikutnya Desa Canggal, itu di lereng Gununs Sindoro berdekatan dengan sumber air Kali Progo yang setiap tahun menjadi tempat pengambilan air suci umat Budha saat ritual Waisyak di Candi Borobudur.

Semua itu berada di Temanggung, dan masih banyak sekali benda-benda situs purbakala yang berkaitan dengan Mataram, tetapi masih banyak yang belum menyadari atau memahami bahwa Temanggung dan Mataram itu tak bisa dipisahkan.

Bersambung....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi!

02 Nov
Balas

Terima kasih Pak Dede. Salam literasi kembali

02 Nov

Mantap ulasannya

02 Nov
Balas

Alhamdulillah, terima kasih hadirnya Bu Risma

02 Nov

Alhamdulillah, terima kasih hadirnya Bu Risma

02 Nov

Terima kasih ulasannya. Salam literassi.

02 Nov
Balas

Terima kasih kembali, Bu Rina. Kembali salam Literasi

02 Nov

Keren & informatif dik.

02 Nov
Balas

Matur nuwun, Mbakyu, dolan-dolan manfaat

03 Nov

Keren informasi nya

03 Nov
Balas

Terima kasih Bu Fifit, atas apresiasinya

03 Nov

Terima kasih Bu Fifit, atas apresiasinya

03 Nov



search

New Post