Merakit Kasih
H 236
Merakit Kasih
Alunan kasih yang kurakit
Dengan ranting kesabaran membentuk bukit
Menuai hasrat yang tak sedikit
Melewati lorong yang sempit
**
Bahkan tantangan silih berganti
Mengambil bagian tiada henti
Seolah berbanjar antri
Menunggu giliran mengemas diri
**
Dengan tampilan yang berbeda
Aksinya menarik perhatian kolega
Ingin mencuri pandangan yang tak biasa
Sungguh menggoda mata
**
Belaian lembutnya jemari
Menyentuh rasa yang murni
Menyusuri hati sanubari
Dari ujung rambut sampai ujung kaki
**
Ku enggan mengusik diri
Hadirmu sungguh kunanti
Dengan senyuman penyejuk hati
Kebahagiaan yang abadi
Bukit Berbunga, 3 Oktober 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen puisinya teh. Sukses selalu
Puisi merakit kasih yang keren bun
Duhhh...indahnya diksi cantiknya
Puisi yang indah. Sukses selalu Bunda
Terima kasih bunda. Sala literasi jug.