Senandung Rindu
H 235
Senandung Rindu
Mengulik kasih yang terserak di dada
Terbalut lara dalam sukma
Menambak sesak rasa dirongga
Ku terpaku menatap gambarmu ditembok bata
**
Entah mengapa ini terjadi
Sekian lama ku menanti
Kehangatan terus membayangi
Ku harap datang menghampiri
**
Memadu kasih penuh mesra
Sesuai janjimu dulu akan selalu setia
Itu hanya harapan hampa
Hingga kini kau tak hadir jua
**
Kabar berita pun tak kedengaran
Kumulai bosan hidup dalam penantian
Tapi rasa ini tak luput dari kerinduan
Semoga ada jalan untuk ketemuan
Bukit Berbunga, 2 Oktober 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Rindu memang berat hehe.... Keren, Bun. Smg sehat dan bahagia selalu
Puisi yang penuh rasa Bunda
Keren puisinya Bu, sukses selalu untuk Ibu
Cakep puisi rindunya, Bu. Mengapa dia tak datang. Sedang rindu makin meradang.... Salam suksesselalu, Ibu.
Aku rindu tanggal satu. Salam literasi