Mahfud Aly

Lelaki terkombang-kambing tulisan. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
[2] Rara Jonggrang, Robot, dan Netizen
Rara Jonggrang versi dangdut

[2] Rara Jonggrang, Robot, dan Netizen

Mahfud Aly

Penulis kurang mangan

****

Baiklah!

Dalang siap lanjutkan!

Cerita ini sungguh seru.

Rara Jonggrang itu idola.

Seksi, semok, juga cerdas.

Minta seribu candi itu luar biasa.

Bagian sisi religius tugas orang pintar.

Saya bagian yang lucunya saja.

Kenapa bukan apartemen?

Kenapa bukan hotel?

Kenapa bukan toko online?

Deposito?

Atau mukenah dan sajadah.

****

Karena Rara Jonggrang cerdas baca peluang.

Hari ini total kompleks candi Prambanan itu sekitar 1000 meter persegi.

Coba dijual. Eaa!

Harga tinggi,Dik.

Belum lagi menjual candi.

Barang antik.

Barang sejarah.

Barang mewah.

Tinggi peminat.

Entah pasar terang apa pasar gelap.

Entah pasar muslim atau pasar maling.

Eaaa!

****

Prambanan dipimpin oleh Raja Baka.

Gosipnya raja bertubuh besar, dianggap setengah raksasa.

Tapi puterinya cantik jelita.

Raja jahat. Ini versi media Pengging.

Pendukung bilangnya raja baik.

Namanya juga manusia.

Ada baik. Ada buruk.

Woles saja.

Sebelumnya telah terjadi peperangan berulang kali.

Pengging sering kalah.

Prambanan sering menang.

Tentaranya banyak yang tewas.

Mendengar ayahnya kalah, Raden Bandung berangkat ke peperangan.

Ia ingin bantu gebuk raja Baka.

Dalam perjalanan, dia masuk hutan yang dihuni bidadari Berjari jempol semua.

Eaa!

Eh, salah, hutan istana raksasa. CEO-nya bernama Raksasa Bandawasa.

Mereka berdua berkelahi dengan sengitnya hingga Bandawasa hampir mati.

Adu perang bantal.

Main skak!

Main gaplek!

Adu panco!

Gulat jempol!

Bahkan jurus kekuatan api.

Semua telah dicoba.

Bandung menang.

Bondowoso kalah.

Manusia memang.

Raksasa kalah.

Ujug-ujug, ilmu merata Sukma.

Spirit Bondowoso menyatu ke tubuh Bandung.

Dua jadi satu. Lalu muncul dua lagi.

Itu slogan Keluarga berencana (KB).

EAAA!

Kalau sehari minum dua, itu produk susu basi. Hihihi!

Fermentasi.

****

Karena ilmu itulah, Bandung Bondowoso bisa kalahkan Prabu Baka.

Tuntas!

Dendam melahirkan dendam batu.

Ah, Bandung Bondowoso tidak sembak kepoin Instagram, Facebook dan story WA prabu Baka. Ternyata putrinya cantik. Hihihi!

Jatuh cinta, ngguapleki rasanya.

Ketika Joko Bandung memasuk istana Kerajaan Prambanan, dia terkagum kagum melihat kecantikan Roro Jonggrang.

Joko langsung mengutarakan cintanya dan ingin memperisiterinya.

Roro Jonggrang kebingungan menjawabnya.

Kalau menjawab tidak mau, Joko sangat sakti dan yang mengalahkan kerajaannya, pasti dia dihukum atau malah akan dibunuh.

Jika menerimanya, apa kata dunia?

Roro sangat benci, sang pembunuh.

****

Kemudian terpikir olehnya sebuah siasat.

Dia berkata kepada Bandung Bondowoso.

"Aku mau jadi istrimu, Ferguso. Tapi, dengan syarat buatkan aku 1000 arca dan 2 sumur dalam waktu semalam."

'Baik!'

"Tapi ingat, tidak boleh pakai semen lima roda, Ok?"

"Sip!"

***

Bandung segera semedi, menyatukan diri dengan spirit Bandawasa.

Bandawasa sanggup.

"Ih, kecil!"

"Laksanakan!'

Jin, genderuwo, tuyul, dedemit, dalbo, vampir, setan, hantu, suster ngesot, pocong, dan semua jenis makhluk halus lainnya:

Tepung, terigu, sagu, debu, dan kulitmu, Ani.

Hihihi!

Semua bekerja.

Maka datanglah bala bantuan dari bangsa jin membuat 1000 arca. dengan jumlah yang banyak, para jin bekerja cepat membuat arca.

Melihat kejadian itu, Roro Jonggrang khawatir.

Ia meso-meso.

Cak-Cuk.

Hanya satu arca lagi yang belum diselesaikan.

Roro Jonggrang bergrgas pergi ke rumah-rumah membangunkan para gadis agar segera menumbuk padi dalam lisung.

Mendengar bunyi alu bertalu, yam jantan terbangun dan ramai berkokok bersahut-sahutan.

Mendengar suara kokokan ayam, para jin segera pergi.

Takut, Ciiin!

Takut kesiangan.

Malu sama ayam, Ciin.

Bandung sangat marah.

Roro curang.

Ngguapleki.

Ngguapleki.

Ngguateli.

Mbencekna.

Ih, gemeees!

"Rara Jonggrang, kau cantik tapi ngguapleki. Kau hanya cari-cari alasan saja. Kalau memang tidak suka, kau kan bisa WA? Kau punya nomorku. Atau kau bisa curhat di gurusiana. Jangan lupa follow akunku ea."

"Hatimu batu. Kau pantas jadi arca keseribu."

Pim Pum Pum!

Hocus pokus trulala!

Tolong dibantu! Tolong dibantu ya!

Jadi apa prok-prok!

Avacadabra!

Winggardium Laviossa!

Kata-kata jadi nyata.

Dulu itu belum ada sosial media.

Bicara A ya A.

Tidak seperti orang zaman now.

Ngguapleki.

Saat itu juga Roro Jonggrang berubah menjadi arca.

Untuk bukan boneka.

Berbie misalnya.

Kepada para gadis yang membantu Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso menyumpahi.

"Kalian telah membantu Roro Jonggrang mengelabuiku. Kalian akan jadi perawan tua."

"Ah, perawan dan janda, sama saja," kata lirik lagu.

Huhuhu!

Nanti lanjut lagi,

Lamongan, 29 Mei 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post