Mahmudah Cahyawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kami Mau Pergi....

" Aril, kok mentimunnya kecil-kecil sih. Terus bawangnya juga jelek-jelek. Emang gak belanja apa", ujar seorang pembeli di toko sayuran milik Aril. "Ini cabe juga gak ada lagi ya", tanyaku pada pegawai lainnya. "Maaf ibu-ibu, kami memang sengaja belanja sedikit pagi ini. Biar cepat habis dan cepat bisa beres-beres. Besok sampai lusa kami libur ya, kami mau pergi", jelas Aril, sang pemilik toko sayuran itu. " Cieee cie cie yang mo liburan. Dah gak sabar ya pengin cepet main di pantai", balas pengunjung lain yang tampaknya sudah akrab dengan toko itu. "Iya dong, masa kerja terus. Kami juga perlu healing nih. Tapi jangan kuatir kami pergi hanya sampai Minggu. In syaallah Senin dah jualan lagi", balas Aril cepat.

Toko sayuran Aril memang terkenal seantero ibu-ibu di beberapa komplek di dekatnya. Selain sayurannya segar-segar, harganya juga jauh lebih murah dengan pasar di dekat komplek. Pemilik dan karyawannya juga ramah-ramah, tak heran toko sayuran Aril menjadi favorit. Dan yang utamanya lagi toko itu, buka hampir 24 jam.

Seperti yang dijanjikan, toko sayuran Aril tutup 2 hari. Untungnya mereka tutup di hari sabtu dan minggu. Sehingga aku bisa berbelanja ke pasar yang agak jauh dari rumah. Tepat hari senin, pukul 6 pagi, aku bergegas ke toko sayuran Aril agar tidak kesiangan. Karena pasti akan banyak para emak yang datang untuk memborong sayuran dan kerabatnya. Tetapi dari kejauhan, kulihat ada kerumunan para emak di depan toko Aril. Mereka tidak masuk ke dalam toko, tetapi hanya berdiri di depan pinggir jalan depan toko. Wah mungkin di dalam toko terlalu padat, sehingga yang lainnya menunggu giliran masuk, batinku. Begitu sampai di depan toko, yang kudapati rolling door toko yang masih tertutup rapat. Dan tak ada tanda-tanda toko akan buka. "Bu, kok tokonya belum buka, ya?". "Iya, Bu, katanya Aril dan 2 pegawainya meninggal dunia. Mereka kemarin kecelakaan saat pulang dari Anyer" jawab seorang ibu yang berdiri di dekatku. "Dapat berita dari mana Bu? Beneran ini Aril meninggal dunia?", tanyaku setengah tak percaya. "Iya, saya juga tadinya gak percaya. Tapi ini saya baru aja wa ke salah seorang yang kerja di sini juga. Katanya memang begitu. Selain 3 yang meninggal, 4 orang karyawannya juga luka-luka. Sekarang masih pada di rawat di rumah sakit katanya". Innalilahi wa innailaihi roujiun, semoga engkau Husnul khatimah Aril. Engkau kini sudah pergi seperti perkataanmu dua hari lalu. Beristirahatlah dengan tenang dan terima kasih sudah melayani kami dengan keramahan dan kemurahan hatimu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post