Maijoso

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Gercipus Menuju Peradaban Unggul

GERCIPUS MENUJU PERADABAN UNGGUL

Oleh : Maijoso

Saat duduk di bangku SMA, saya sempat belajar Bahasa Jepang kepada guruku yang berkesempatan tinggal lama di Jepang. Beliau terpilih mengikuti pertukaran pelajar Jepang-Indonesia. Saya tertarik dengan cerita beliau tentang Jepang dari masa lalu hingga masa kini untuk diambil hikmahnya.

Cerita beliau, Jepang dulu luluh lantak setelah dibom oleh Sekutu. Namun Jepang segera bangkit dari kehancuran dan mengejar ketertinggalan dari bangsa lain, dengan mengembangkan tradisi membaca ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakatnya sejak usia dini hingga dewasa. Dengan upaya tersebut terbentuklah karakter bangsa Jepang yang senang membaca.

Bahkan menurut guruku, bangsa Jepang gila baca buku yang bermanfaat. Sambil berjalan, di atas kendaraan, menunggu antrian, dimana pun tidak pernah dilewatkan tanpa membaca buku. Yang lebih menarik, beliau pernah berkunjung ke petani di pelosok desa yang setiap hari berlangganan koran dan majalah tentang teknologi pertanian sampai sepuluh jenis. Pantas saja, walaupun lahan pertanian di Jepang sangat terbatas, tetapi angka produktifitas lahan tersebut sangat tinggi.

Saat kuliah, dosen saya juga menyampaikan bahwa orang yang sukses di masa depan adalah orang yang menguasai informasi dan informasi itu adalah ilmu pengetahuan. Maka kalau ingin sukses di masa depan harus menguasai informasi yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi.

Informasi berupa ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut akan dapat diperoleh melalui pintu membaca. Orang yang memulai membaca berarti dia telah memulai peradaban baru untuk maju. Sebaliknya orang yang meninggalkan membaca berarti dia telah meninggalkan masa depan dan tenggelam dalam masa lalu. Maka pantaslah ayat yang pertama kali diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad Saw adalah Iqro’ (bacalah).

Salah satu potensi dasar manusia adalah potensi akal. Sebagaimana jasmani membutuhkan konsumsi (makanan), maka akal juga membutuhkan konsumsi (makanan). Adapun makanan akal adalah ilmu pengetahuan, yang bisa diperoleh melalui iqro’ (membaca).

Sarana yang menyediakan bahan bacaan adalah perpustakaan. Perpustakaan adalah tempat untuk mengakses informasi dalam format apapun. Menarik apa yang dikatakan Henri Frederic Amisel, bahwa semua yang kamu butuhkan untuk masa depan dan kesuksesan yang lebih baik telah ditulis, maka pergilah ke perpustakaan untuk membacanya.

Zaman tidak pernah berubah, tetapi peradaban yang berubah. Maka jangan alergi dengan perubahan, karena perubahan adalah sebuah keniscayaan. Hidup itu pada hakikatnya adalah perubahan. Oeh karena itu perubahan yang terjadi di masyarakat (perubahan sosial) adalah sesuatu yang lumrah terjadi. Salah satu agen of change adalah melalui pendidikan dan jantung dari pendidikan itu sendiri adalah perpustakaan.

Di sinilah letak fungsi dan peran perpustakaan yang sangat urgen dalam mewujudkan cita-cita mulia tersebut. Eksistensi perpustakaan bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu bangsa yang sedang membangun, demi keberlangsungan hidup bangsa di era globalisasi dan teknologi yang kian canggih. Potret wajah diri bangsa di masa depan tercermin dari pengembangan dan pengelolaan perpustakaan masa kini, dan gerak maju dinamika kehidupan bangsa berbanding lurus dengan pengembangan dan pengelolaan perpustakaan di tengah-tengah masyarakat.

Bahwa pengembangan perpustakaan bukan semata-mata tanggung jawab pengelola perpustakaan, tetapi tanggung jawab semua elemen bangsa. Pengembangan perpustakaan harus dilakukan secara berkesinambungan dan menyuluruh baik di sekolah, di rumah maupun di lingkungan masyarakat, dan juga harus dilakukan oleh semua pihak, baik guru, kepala madrasah, pengawas, pemerintah, dan semua elemen masyarakat tanpa terkecuali.

Kini saatnya kita gelorakan GERCIPUS (Gerakan Cinta Perpustakaan). Semua bergerak bersama dan fokus untuk membangun dan mengembangkan perpustakaan yang berkualitas. Jika perpustakaan dikelola secara profesional dan dipenuhi fasilitas pendukungnya akan menambah minat generasi bangsa dan masyarakat untuk cinta dan senang berkunjung ke perpustakaan.

Jika generasi bangsa dan masyarakat umum telah memiliki karakter cinta perpustakaan, maka akan berdampak pada pola pikir yang lebih maju, kaya kreatifitas dan inovasi, serta pemikiran brillian untuk memajukan peradaban bangsa yang unggul. Dengan demikian cita-cita mulia bangsa untuk menuju kehidupan peradaban bangsa yang sejahtera, berdaulat, bermartabat dan unggul dalam segala bidang akan tercapai. Aamiin.

Profil Penulis

Penulis bernama Maijoso, terlahir di Kota Tape Bondowoso pada tanggal 13 April 1973. Kini menjadi tenaga pengajar di MTs Negeri 2 Jember Jawa Timur. Dengan alamat email: [email protected] dan nomer WA aktif 085336518292.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yang keren

10 Oct
Balas

Alhamdulillah

12 Oct
Balas



search

New Post