MAILIFDA, SP.d

Ibu dari 4 orang putera dan isteri dari seorang suami petugas medic berasal dari Payakumbuh Sumatera Barat Saya dilahirkan dari seorang ibu yg berasal dari S

Selengkapnya
Navigasi Web
BILA WAKTU TELAH MEMANGGIL
Perjalanan panjang menuju pulang

BILA WAKTU TELAH MEMANGGIL

TAGUR HARI KE 56 / 365 HARI

Bagaimana kau merasa bangga

akan dunia yang sementara

bagai manakah bila semua

hilang dan pergi meninggalkan diri mu

bagimanakah bila saat nya

waktu terhenti tak kau sadari

masikah ada jalan bagi mu untuk kembali

mengulang kemasa lalu

dunia....di penuhi dengan hiasan

semua..dan sgala yang ada

akan kembali pada nya

bila waktu tlah memanggil

teman sejati hanyalah amal

bila waktu tlah terhenti

teman sejati tinggalah sepi

Tulisan ku pada hari ini aku awali dengan menuliskan Syair lagu Opick " Bila Waktu Tlah Berakhir "

Hari ini sahabat sehati, dan kakak yang baik, sekali gus Uni yang sangat pengertian kehilangan suami tercinta dihari yang baik sehabis kaum Muslimin melaksanakan Sholat Jum'at di Mesjid.

Memang Allah lah yang dapat menggerakkan hati manusia. Rencana sebelum Jumaah kami akan mengadakan Safar menuju kampung halaman karena ada beberapa agenda acara yang akan kami lakukan dikampung halaman, disamping acara bulanan Silaturrahmi keluarga besar juga ada family yang meninggal dan cucu akikah pula.

Rencana berangkat jam 10.00 Wib, nanti Paksu Jumaah dijalan saja. Tapi entah mengapa ada perasaan malas dan berat hati untuk berangkat. Sehingganya aku masih menyibukkan diri dengan beres-beres rumah dan dapur.

Seharusnya jadwal mengganti media tanaman bukan waktunya sekarang, tapi itu aku kerjakan. Seharusnya kegiatan ngepel tidak semestinya tadi itu, tapi malah aku ngepel seluruh ruangan

Dan juga nyetrika bajunya lanangku buat kerja besok hari tidak aku lakukan karena dia bisa lakukan sendiri, namun mengingat anak sudah capek pulang kerja, terus harus nyetrika baju pula. Biarlah selagi sempat kita kerjakan juga.

Akhirnya semua tas dan perlengkapan lain yang akan dibawa sudah masuk bagase mobil dan kami ready tuk berangkat.

Namun tiba-tiba gawaiku berdering. Ternyata dari kawanku tetangga dekat rumah.

He ... pastikan lah nyuruh mampir dulu menjelang berangkat. Karena memang tetanggaku yang satu ini mendengar aku pulang kampung, pastilah ada saja oleh-oleh untuk ngemil dalam perjalanan.

"Lhoo ... kok nangis , ada apa say ?"

Belum mengatakan apa-apa, hanya isak tangis yang aku dengar dari balik sana.

Aku hanya bisa berucap " Innalillahi Wainna Ilaihi rajiun" Ternyata kawanku mengatakan bahwa Suami bu Tati meninggal barusan.

Mengapa tidak aku kaget dan terkejut lantaran 2 hari yang lalu kami berempat, aku kawanku yang telpon serta bu Tati dan suaminya yg baru meninggal. Duduk sama-sama sambil bercerita apa saja. Tak lama setelah itu alm pergi dan tinggal kami bertiga.

Tak ada tampak tanda-tanda dia akan pergi selamanya. Namun Allah taala berkendak dan kita hanya bisa pasrah menerima ketentuan dari Sang Maha Pencipta.

Aku dan paksu membatalkan untuk berangkat dan langsung bergegas menuju rumah duka. Aku lihat sang istri histeris didepan mayat yang terbujur kaku.

Tadi pagi dalam kondisi batuk dan sesak nafas dia masih sempatkan tahajud dan berzikir dengan batuk dan sesak nafasnya.

Aku buka penutup jenazah aku bacakan doa dan alfatehah, aku melihat wajah almarhum bening bersih jauh lebih bersih dari 2 hari tatkala kami bertatap muka.

Aku bacakan surah Yasin untuk Alm suami kawanku yang sangat baik dalam kesehariannya. Mudah-mudahan Allah menempatkan alm di Jannah Nya.

Allah memang Maha Tahu segalanya.

Ternyata kabar duka ini yang membuatku malas bergerak untuk berangkat menuju kampung tercinta. Kalau aku sempatkan diri berangkat jam 10.00 wib tadi, tentulah aku tidak dapat melihat alm untuk yang terakhir kalinya.

Ternyata Allah sayang padaku dan pada sahabatku yang ditimpa musibah.

Ada niat kami untuk ikut menyelenggarakan mayat hingga mengantarkan keperistirahatan terakhirnya, namun karena masih menunggu anak bungsu alm yang prakiraan datang malam harinya, sehingga pihak keluarga duka memutuskan besok pagi penyelenggaraan jenazahnya.

Maka akupun mohon diri untuk tidak bisa ikut kepusara karena semalam-malam hari aku harus pulang kekampung halaman karena agenda acara tidak bisa pula ditunda.

Saat aku menulis tulisan ini, Paksu lagi fokus dibelakang kemudi sementara aku disampingnya lagi fokus menyelesaikan tulisan ku malam ini. Mudah-mudahan perjalanan kami tak ada kendala Insya Allah 3 jam lagi kami sampai dirumah ibunda.

Rumah yang biasanya ada ibundaku duduk menunggu kedatangan kami, tapi sekarang kedatangan kami ditunggu dengan kondisi rumah yang lagi terkunci.

Aku berharap ibundaku menyambut kedatangan aku dan suami walau itu hanya sebuah ilusi😢

Perjalanan panjang menuju kampung halaman

25022022

Rimbo Data

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saat waktu yang berbicara dan ambil peran maka ternyata Allah memperjalankan kita sesuai iradahNya. Semangat Bunda. Sukses selalu

26 Feb
Balas

Menyejukkan sekali, makasih dek cantilku

26 Feb

Keren tulisannya dan inspiratif. Salam sehat dan bahagia selalu Bunda.

26 Feb
Balas

Terimakasih Apresiasinya bunda. Salam Literasi

27 Feb



search

New Post