ADA GANTINYA

Oleh: Maimuna

SMPN 2 BONDOWOSO

#Tagur 17

Ada sedikit cerita unik dari pertemuan salah satu kelompok penulis di daerahku. Sebut saja kelompok "Penulis berkarya". Pertemuan di selenggarakan di rumah salah satu anggota. Di saat giliran tuan rumah memaparkan hasil karyanya, peserta tertarik pada isi, diksi dan twiss dari karya yang di paparkan. Karya tersebut mengambil tema "Ayam Kampus". Pemaparan karya terasa sangat menarik mengingat penulis berlatar belakang agamis. Beliau memasukkan unsur dakwah ke dalam tulisannya. Sambil bergurau salah satu peserta menanyakan jenis tulisan tuan rumah tersebut.

Bu Nana bertanya, "Fiksi apa non fiksi?"

"Wani piro? (berani berapa?), tanya Mr Kianoe

"Kalau fiksi, itu mah karya yang perlu kita hargai bersama." sela Bu Nana.

"Kira-kira menurut Bu Nana, fiksi apa non fiksi?" Celoteh Mr Kianoe sambil mesam-mesem.

Bu Nana cuma menggeleng-gelengkan kepalanya dan berusaha menyudahi obrolannya dengan Mr Kianoe tetapi tiba-tiba,

"Itu mah non fiksi Bu Nana, Mr. Kianoe berani korban gaji 2 bulan demi dakwah dan bahkan rela di PHK istri karena dua bulan dapur bebas asap." Celetuk Bu May.

Mendapat serangan tak terduga dari Bu May, Mr. Kianoe menimpali,

"Hehehe, kan ada gantinya yang lebih ranum Bu!".

"Prengggg, rasakan tuh, dasar lelaki. Alasan aja berdakwah!"

Bu May dan Bu Nana yang menyaksikan kejadian tak terduga tersebut hanya mampu beristighfar sambil memungut wajan dan serok milik Bu Kianoe. Setelah menaruh wajan dan serok ke tempat yang lebih aman, mereka pamit ke Mr. Kianoe.

"Permisi Pak Kianoe, kami pamit duluan." kata Bu Nana dan Bu May bersamaan.

Peserta pertemuan yang lainpun pamit mengikuti jejak Bu Nana dan Bu May.

***

#BRK07012022