Maizendra, M. Pd

Saya merupakan perantau di kota Padang yang berasal dari Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Kecamatan Batang. Salah satu tujuan ingin merantau adalah agar bisa me...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mendidik Dengan Pendekatan Bukan Dengan Kekerasan
Jadikan mereka teman dalam belajar dan mengajari ilmu

Mendidik Dengan Pendekatan Bukan Dengan Kekerasan

Menjadi seorang guru bukanlah suatu perkara yang mudah, karna ia memikul tanggung jawab yang besar dunia akhirat. Profesi seorang guru disebut profesi yang mulia, ia mencerdaskan anak bangsa dengan menyumbangkan pikiran, ilmu, tenaga, waktu dan hidupnya agar kelak sesorang yang telah didik bisa menjadi anak yang berguna bagi orang Tua, Agama Nusa dan Bangsa. 

Jika sudah dipanggil dengan sebutan guru, itu pada hakikatnya sudah termasuk orang yang dicontoh, digugu dan ditiru setiap perbuatan dan tindakan yang sedang dilakukan maupun akan dilakukan. Keberadaannya menjadi penerang dalam kegelapan, obat dalam kegelisahan, petunjuk dalam setiap hambatan.  Datang untuk mengajarkan sesuatu yang tidak diketahui, memberikan motivasi, dan menjadi inspirasi dalam perjalanan fase kehidupan mereka. 

Kehadiran peserta didik kesekolah dengan penuh rasa gembira dan harapan serta dengan wajah yang begitu haus dengan ilmu. Diantarkan dengan kedua orang tua, kemudian disambut dengan guru yang ceria harapannya adalah agar ia mendapatkan suatu hal yang berharga dan berguna bagi dirinya yang akan ia jadikan sebagai panutan dalam menjalani kehidupan dimasa depan. 

Semua peserta didik yang akan didik tidaklah sama tingkat kemampuan, latar belakang keluarga, kondisi, situasi serta motivasi belajar yang mereka miliki. Maka butuh berbagai macam pendekatan, dan strategi yang dilakukan guru terhadap masing-masing peserta didik untuk mengembangkan dan membimbing kekurang disetiap masing mereka. Jika terdapat kesalahan atau ketidak sesuaian sikap dan tingkah laku mereka sebagai seorang peserta didik di kelas maupun di lingkungan sekolah, itu merupakan hal yang biasa. Karna disitulah tugas mendidik yang sebenarnya yang dilakukan oleh guru. Meluruskan yang bengkok, memperbaiki yang rusak. Bukan hanya sekedar mengajar memberikan ilmu, akan tetapi ingklud didalamnya seluruh aspek harus menjadi tanggung jawab seorang guru. 

Berikut pendekatan yang penting dimiliki guru dalam mendidik adalah pertama pendekatan spritual. Disini tugas guru tidak hanya sekedar sebagai transfer ilmu akan tetapi juga memberikan penguatan spritual seperti jika anak merasakan kesulitan dalam memahami pembelajaran, maka sarankanlah anak untuk rajin berwuduk dan ikhlas dalam menuntut ilmu dari guru. Hal ini dilihat memang biasa-biasa saja, akan tetapi memberikan kesan positif kepada anak untuk selalu semangat didalam belajar. 

Kedua pendekatan sosial disini tugas guru sebagai peran dalam mengajarkan rasa peduli terhadap sesama manusia. Seperti contoh jika didalam kelas atau diluar kelas terdapat temannya yang sedang butuh bantuan, maka guru berperan memberikan dukungan dan memerintahkan kepada peserta untuk peduli terhadap apa yang ada disekitar mereka, tidak usil terhadap teman, dan tidak membuat suatu keributan didalam lingkungan sekolah.  

Ketiga, pendekatan rasa tanggung jawab. Guru memberikan motivasi dengan cara mengajarkan kepada anak untuk tanggung jawab terhadap setiap permasalah yang didahapinya. Seperti mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran, membuat keributan, tidak membuat tugas, malas masuk kelas, suka melawan kepada guru, berkelahi, bahkan ada yang merokok, tidak jujur saat belaja dikantin. Itu merupakan tugas guru mengembalikan kesalahan kepada kebenaran, menesehati dengan penuh kesabaran dan tidak dengan kekerasan, serta memberikan contoh ketauladanan dalam setiap kesalahan yang dikerjakan dengan rasa tanggung jawab. Arahkan dan berikan bimbingan kearah yang lebih baik dari yang sebelumnya.  Jangan dijadikan mereka musuh dan mempunyai sifat dendam dengan cara mengancam nilai dan prestasinya. Jadikan posisi kita teman baik mereka dalam fase pertumbuhan dan perkembangannya. Jadikan keberadaan kita sebagai motivasi dan inspirasi bagi mereka

Sebagaimana ungkapan KH. Dewantara hal terpenting yang harus dilakukan seorang guru adalah menghormati dan memperlakukan anak dengan sebaik-baiknya sesuai kodratnya, melayani mereka dengan setulus hati, memberikan teladan (ing ngarso sung tulodho), membangun semangat (ing madyo mangun karso) dan memberikan dorongan (tut wuri handayani) bagi tumbuh kembangnya anak. Menuntun mereka menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia dan bijaksana sehingga mereka akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan dalam menjalani kehidupan. 

Maka dari itu setiap guru wajib memahami konsep dalam mendidik sebagai mana yang juga dijelaskan oleh KH.Dewantara, mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental , jasmani dan rohani.

Sebagai kesimpulan diakhir tulisan ini, posisikan peserta didik itu, sebagai anak kandung sendiri, yang mereka butuh perhatian dan bimbingan dari seseorang . Jika mereka melakukan kesalahan, maka tegurlah dengan penuh kasih sayang yang mendidik. Mendidik itu bukan persoalan lepas tanggung jawab, namun memberikan kesan dan pesan tentang keberadaan kita sebagai seorang pendidik yang mengerti dalam dunia pendidikan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post