Maizendra, M. Pd

Saya merupakan perantau di kota Padang yang berasal dari Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Kecamatan Batang. Salah satu tujuan ingin merantau adalah agar bisa me...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tiga Fase Perkembangan Usia Remaja
Orang Tua Peran Yang sangat Penting Dalam Pendidikan Anak

Tiga Fase Perkembangan Usia Remaja

Remaja merupakan individu yang tumbuh dan berkembang kearah pendewasaan, baik ucapan, perbuatan, tindakan dan pola pikir yang semakin matang serta untuk mengetahui sesuatu yang baru dan mempunyai rasa ingin tahu terhadap perkembangan zamannya. Seseorang dikatakan telah memasuki usia remaja yaitu individu yang berada dalam usia 10-19 tahun. Menurut Sarwono dimana usia remaja terbagi atas 3 kategori, yaitu usia remaja awal (10- 12 tahun), usia remaja madya (13-15 tahun) dan usia remaja akhir (16-19 tahun). Pada tiga kategori tersebut merupakan bagian yang tersulit individu dalam menentukan dan akan terjerumus kedalam sesuatu yang tidak baik, jika tidak hati-hati dalam menentukan sikap.

Perubahan yang terjadi diusia remaja, tidak hanya dari segi tindakan. Akan tetapi juga terlihat dari perubahan fisik, seksual, kognitif, sosial dan emosional yang sulit untuk dikontrol. Rasa ingin tahu yang tinggi, tuntutan emosional yang selalu didorong dengan nafsu keindahan dan ingin mencoba sesuatu hal yang baru, baik yang dilihat, didengar, dan diamati.

Maka dari itu perlu kiranya keluarga terkhusus kedua orang tua memahami fase-fase perkembangan anaknya pada usia remaja. Adapun fase yang pertema adalah fase remaja awal (usia 10-12 tahun) pada fase awal ini, anak akan terlihat tumbuh lebih cepat dan akan mengalami masa awal pubertas baik laki-laki ataupun perempuan akan terlihat dari perubahan fisik. Bagi anak perempuan akan terlihat perubahan payudara, pinggul, tumbuhnya rambut ketiak dan kemaluan dan sejalan dengan terjadinya menstruasi. Bagi anak laki-laki terlihat dari perubahan suara, jakun-jakun yang sudah mulai terlihat dan mengalami mimpi basah, serta tumbuhnya rambut ketiak dan kemaluan. Pada fase ini merupakan fase yang signifikan sehingga menimbulkan minat seksual yang meningkat.

Secara psikologis fase awal ini, anak akan melihatkan kedekatannya dengan orang tuannya. Ingin diperhatikan dan peduli terhadap sesuatu yang ingin dilakukan. Begitu juga dengan teman-temannya, anak akan membuat kelompok yang sesuai dengan teman sebaya untuk mulai berinteraksi dan mengetahui sesuatu kebutuhan dalam dunianya. Kemudian anak akan mulai melihatkan identitas diri dan kemandirinnya. Secara kognitif, pada fase ini anak akan meningkatkan intelektualnya, dengan cara berpikir kritis terhadap sesuatu yang baik atau tidak baik. Rasa ingin tahu dan mengenal lingkungan sekitar sebagai langkah awal untuk beranjak mandiri dan mengenal orang lain dan ingin dilihat orang lain. Selain itu anak juga membutuhkan peningkatan privasi dirinya. Dengan cara mandiri dari keluarganya sehingga anak akan beraksi keras jika kedua orang tuanya lebih mengekang dan melarang serta mencampuri urusan pribadinya.

Fase kedua adalah fase remaja pertengahan (Usia 13-15 Tahun) dengan bertambahnya usia seorang anak, maka akan terjadi pula perubahan. Perubahan ini merupakan bentuk kelanjutan dari perubahan pada fase remaja awal. Pada usia remaja pertengahan ini, fisik anak perempuan akan lebih jelas dibanding fase awal, seperti, payudara, pinggul, suara, dan menstruasi yang sudah mulai teratur dan stabil. Begitupula dengan anak laki-laki, suara sudah mulai berat, jakun-jakun lebih besar, pertumbuhan rambut kemaluan, ketiak, kumis, jenggot dan mimpi basah.

Diusia remaja pertengahan ini, terjadi pergeseran pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti tertariknya terhadap lawan jenis, ingin menjalin pertemanan bahkan berpacaran yang dilarang dalam agama. Namun hal itu dapat di atasi, karena keinginannya termasuk tuntutan dalam diri yang ingin mencari perhatian dan diperhatikan oleh teman sebayannya serta orang lain. Disini pentingnya peran keluarga, menjadikan keluarga tempat kenyamanan, jika anak sudah beranjak remaja, mesti dikurangi sayang-sayang dan lebih diberikan perhatian dengan menjadikan kita sebagai temannya. Sehingga anak akan lebih mementingkan keluarga dari pada teman-temannya sebayannya. Tetapi jika pada fase pertengahan ini, orang tua lengah dan kurang perhatian terhadap perkembangan, bahkan mengekangnya, maka anak akan mencari perhatian untuk dirinya dari teman-temannya sebayannya. Sehingga kemungkinan akan terjadi sesuatu yang tidak baik terhadap dirinya.

Fase ketiga adalah remaja akhir (Usia 16-19 Tahun) pada remaja akhir umumnya fisik sudah mulai berkembang secara maksimal. Pola pikir yang menentukan arah dalam kehidupan sudah mulai matang serta bisa menentukan keputusan yang baik dan buruknya segala sesuatu. Kemudian diusia seperti ini remaja sudah melihatkan kemandirian, baik dalam ucapan, perbuatan, dan bertindak memikirkan sebab akibat yang akan ia dapat. Mereka akan lebih sedikit mempunyai waktu bersama anggota keluarga dan lebih sibuk dengan memikirkan masa depan, barkarir, menambah pendidikan dan lain sebagainya. Karna hidup mandiri dan memikirkan masa depan itu salah satu ingin sukses dan kesuksesan itu termasuk salah satu cara untuk melihatkan kemampuan dirinya.

Maka dari itu sebagai kedua orang wajib betul memahami perkembangan seorang anak, terutama dalam usia remaja. Karena usia remaja merupakan usia yang rentan terjadinya tindakan dan prilaku yang tidak sesuai dengan harapan keluarga dan norma-norma yang berlaku dalam agama dan bernegara, atau disebut dengan istilah masa pancaroba. Apalagi pada akhir zaman ini, sangat banyak percontohan yang tidak baik untuk dicontoh oleh remaja lewat perkembangan teknologi, seperti game online, tik-tok, you tobe dan aplikasi lainnya. Hal ini dikarenakan rasa ingin tahun terhadap sesuatu sangat tinggi, sehingga sulit untuk mengontrol diri, apalagi jika kedua orang tua kurang memberikan perhatian dan kasih sayang, sehingga berdampak negatif terhadap fase perkembangan anak. Didiklan anak sesuai dengan keilmuan kita masing-masing. Akan tetapi berikan pemahaman sesuai dengan tingkat dan kemampuannya serta dunia mereka masing-masing

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post