Mala Komalasari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Lokakarya 1 kegiatan Pendidikan Guru Penggerak

Lokakarya 1 kegiatan Pendidikan Guru Penggerak

Pada tanggal 17 JUni 2023 diadakan Lokakarya 1 pada kegiatan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8. Kegiatan kali ini dihadiri oleh 120 CGP, 24 PP dan dinas yang terkait yaitu dinas pendidikan kabupaten cianjur, dan BBGP Jabar. Dari 120 CGP ini dibagi menjadi 8 kelas yang terdiri dari 15 CGP dan 3 PP.

Untuk pertemuan pada lokakarya ini ada beberapa kegiatan diantarannya sesi 1 pembukaan, sesi 2 kepemimpinan dalam diri, sesi 3 diskusi komunitas praktisi, sesi 4 komunitas praktisi di sekelilingku, sesi 5 peran guru penggerak dalam menggerakan komunitas praktisi, dan sesi 6 menggerkan komunitas praktisi.

Setiap sesi, para PP menjelaskan materi sesuai dengan power point dan buku panduang yang telah ada. Pada sesi 1 kegiatan yang dilaksanakn adalah pembukaan terlebih dahulu yang dibuka oleh dinas pendidikan Kabupaten Cianjur. Setelah acara pembukaan di aula, para CGP dan PP memasuki kelas yang telah ditentukan. setelah semuanya lengkap, acara dimulai dengna icebreaking terlebih dahulu dianjutkan perkenalan pengajar praktik, dan penjelasan tujuan serta pembuatan kesepakatan kelas.

Setiap PP sudah membagi tugas terkait materi apa yang akan dijelaskan kepada CGP. Pada sesi dua sesi tentang kepemimpinan dalalm diri meliputi persiapan kegiatan, aktivitas mencari benda, pembahasan aktivitas yang telah dilakukan serta diskusi nilai, peran, dan kompetensi guru penggerak.

Pada sesi ini, setiap CGP dibagi menjadi tiga kelompok untuk menjelaskan tenang nilai, peran dan kompetensi guru penggerak. ada yang sudah tahu terkait materi tersebut?

berdasarkan materi yang terdapat di LMS nilai-nilai guru penggerak itu meliputi berpihak pada murid, reflektif, mandiri, kolaboratif dan inovatif.

1. Berpihak pada murid adalah nilai yang telah dibahas khusus sebelumnya di Modul 1.1. sebagai filosofi utama dari Ki Hadjar Dewantara. Nilai ini mensyaratkan Guru Penggerak untuk selalu bergerak dengan mengutamakan kepentingan murid.

2. Nilai Mandiri ini, secara sederhana menggambarkan semangat Guru Penggerak untuk terus belajar sepanjang hayat. Ini juga berarti seorang Guru Penggerak harus senantiasa memampukan dirinya sendiri dalam melakukan aksi serta berkenan mengambil tanggung jawab dan turun tangan untuk memulai perubahan. Guru Penggerak yang mandiri termotivasi untuk mengembangkan dirinya tanpa harus menunggu adanya pelatihan yang ditugaskan oleh sekolah, dinas, atau pihak lain.

3. Nilai Reflektif layaknya adalah model mental yang diharapkan menubuh pada Guru Penggerak dimana mereka senantiasa memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya, baik yang terjadi pada diri sendiri maupun pihak lain secara positif-apresiatif-produktif. Proses mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada diri sendiri sebagai Guru Penggerak dan menuntun perwujudannya pada murid-murid merupakan perjalanan yang penuh dengan variasi pengalaman-pengalaman. Pengalaman-pengalaman ini boleh jadi akan menimbulkan kesan positif maupun negatif. Dengan mengamalkan nilai reflektif, Guru Penggerak memanfaatkan pengalaman-pengalaman tersebut sebagai pembelajaran untuk menuntun dirinya, murid, dan sesama dalam menangkap pembelajaran positif, sehingga mampu menjalankan perannya dari waktu ke waktu.

4. Nilai Kolaboratif berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa membangun daya sanding. Mereka memperhatikan pentingnya kesalingtergantungan yang positif terhadap seluruh pihak pemangku kepentingan yang berada di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah (contoh: orang tua murid dan komunitas terkait) dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, seorang Guru Penggerak akan bertemu banyak sekali pihak yang mampu mendukung pencapaian Profil Pelajar Pancasila. Guru Penggerak diharapkan mampu mengomunikasikan kepada semua pihak mengenai pentingnya keberpihakan pada murid.

5. Makna dari nilai Inovatif adalah seorang Guru Penggerak mampu senantiasa memunculkan gagasan segar dan tepat guna. Dengan demikian, nilai inovatif ini juga mengisyaratkan penguatan semangat ko-kreasi (gotong-royong) dan pemberdayaan aset/kekuatan yang ada di sekolah untuk mewujudkan visi bersama. Di tengah perkembangan zaman, realitas situasi yang dihadapi pendidik pun semakin volatil (tidak dapat ditebak), tidak pasti, kompleks, ambigu (meragukan, kurang jelas, sehingga dalam menghadapinya cenderung kurang awas). Agar nilai inovatif muncul, maka diperlukan fleksibilitas (daya lentur) dari seorang Guru Penggerak. Mereka berkenan mengadopsi multiperspektif, mencari dan membuat alternatif, mengubahsuaikan gaya dan kecenderungan lama, untuk mewujudkan perubahan dan bergeser dari pandangan yang ego-sentris serta sempit menuju pandangan-pandangan alternatif dan luas.

mater selanjutnya akan dijelaskan pada tulisan selanjutnya ya :)

terima kasih.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

23 Jun
Balas

Terima kasih bapak

24 Jun



search

New Post