Kularung Juga
Sudah lama
Kaki lemah malas melangkah
Tak ingat lagi kapan
Tangan lesu memeluk haru
Begitu juga
Lidah kelu berucap sembilu
Bahkan ternyata
Pikiran beku lama terbelenggu
Hanya nafas tersengal tersisa
Sorot mata nyala tak bermakna
Telinga terbuka tertutup sampah
Tetapi di relung hati selalu berucap harap
Semoga Gelegar halilintar di petang hari
Menyadarkan akan kelalaian diri
Serta benderang mentari pagi
Segera menerangi keremangan selama ini
Kirapandak, 21 Ramadhan 1441
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar