Mamiek mujianah

Lahir di Mojokerto 9 Januari 1975, Mengabdikan diri sebagai guru di SDN Tanjungkenongo 1 sejak tahun 2003 sampai sekarang. Sosok yang sedikit pendiam tapi punya...

Selengkapnya
Navigasi Web
Duka

Duka

Tahun 2022, kata orang angka tahun yang cantik. Tiga angka dua berjajar menjadii satu, hanya terpisah sebuah angka nol. Untukku tahun 2022 banyak menyimpan duka. Meskipun banyak juga pelajaran yang aku dapatkan. Mungkin memang begitulah hidup, selalu ada hikmah dibalik sebuah peristiwa.

Ada yang mengatakan aku ini baperan atau mudah terbawa perasaan. Mungkin memang benar yang mereka katakan. Aku mudah kecewa, mudah menangis, mudah pula sakit hati. Tapi menurutku masih wajar, selama tidak berlarut-larut dan tidak menggangu orang lain.

Sahabat-sahabat terbaik harus menjalani masa purna tugas. Tempat yang terpisah menghentikan canda, tawa yang biasa kami lakukan. Curahan hati tak bisa lagi didendangkan. Hati yang mudah terbawa emosi membuat mata ikut menangis. Cukup sulit membiasakan diri tanpa mereka.

Harapan yang terlanjur membumbung tinggi harus menerima kenyataan yang tidak diharapkan. Teman-teman yang berjuang bersama melangkah semakin ke depan sementara diri ini harus tinggal sendirian. Dengan banyaknya kesibukan mereka tentu saja menghalangi untuk bisa berjumpa dan bercanda. Hal ini cukup menimbulkan rasa kehilangan pada hati yang baperan.

Hati yang rapuh seperti diriku mudah sekali tersakiti. Meskipun mungkin mereka tidak sengaja. Diakui ataupun tidak cinta dibutuhkan dalam kehidupan ini. Cinta pria dan wanita. Cinta yang diharapkan akan datang mbawa bahagia, dia malah menjauh meninggalkan luka. Benih-benih kasih sayang yang mulai tumbuh dalam jiwa yang gersang, dibiarkan layu dan mengering.

Air mata tak jemu mengalir membasahi pipi dan wajah yang sayu. Puncak kesedihan ketika orang tersayang harus pergi menghadap Ilahi. Tempat bersandar, sahabat sejati meninggalkan diriku untuk selamanya. Hancur sudah harapan, gelap rasanya hidup ini. Hidupku seperti sebuah kapal yang terombang-ambing di tengah lautan, tanpa arah dan tujuan.

Tahun 2022 sudah berlalu, banyak pelajaran di sana. Semua tidak ada yang abadi. Kita tidak bisa bergantung kepada orang lain. Harus bisa mengandalkan diri sendiri dan bisa menerima kenyataan sepahit apapun itu. Harus bangkit dan terus berjuang minimal untuk kebaikan diri sendiri. Apapun yang terjadi dalam hidup ini sudah menjadi ketetapan dari yang maha mengatur. Terima saja dan jalani sesuai takdir. Yakin kita mampu dan semua akan baik-baik saja.

Semoga di tahun 2023 tidak ada lagi duka. Bahagia menemani hari-hari selanjutnya.

Mojokerto, 3 Januari 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post