Hidup tak bisa ditebak. Susah senang sudah menjadi ketentuan takdir. Siapa yang mau hidup susah? Semua ingin hidup senang. Tapi kembali lagi, semua sudah menjadi takdir yang harus dijalani. Ketika masih kecil orang tua selalu berharap anak-anaknya kelak menjadi orang sukses dan bisa hidup senang. Segala cara dilakukan. Menyekolahkan anak di sekolah favorit, tidak peduli meskipun biaya yang harus dikeluarkan sangat mahal. Semua demi masa depan anak-anak yang lebih baik.

Ada juga yang sengaja mewariskan banyak harta untuk bekal kehidupan di masa mendatang. Semua dilakukan agar anaknya tidak hidup susah. Tapi takdir milik Alloh. Manusi berkewajiban berusaha, segala ketentuan milik Alloh saja.

Seperti diri ini. Tak pernah terbayang akan menjalani hidup seperti sekarang. Bayangan ketika masih muda, nantinya akan seperti orang -orang lain, punya suami, dan anak. Akan hidup normal seperti kebanyakan orang. Dengan sekolah tinggi akan hidup layak seperti yang lain. Impian dulu dengan menjadi guru akan mempunyai waktu yang leluasa untuk anak dan suami.

Siapa menyangka di usia yang hampir setengah abad harus melalui hari -hari seorang diri. Tiada suami dan anak yang menemani. Dulu diri ini mengira tidak ada yang namanya kesepian. Tapi sekarang dalam kesendirian sepi selalu menemani. Banyak waktu luang tambah tidak nyaman. Kadang diriku bertanya dalam hati, dosa apa yang sudah kulakukan sehingga harus menjalani takdir seperti ini.

Tapi sudahlah, semua harus dijalani. Seperti sebuah perjalanan, suatu saat akan sampai di terminal pemberhentian. Untuk melanjutkan perjalanan berikutnya.

Mojokerto, 8 Juli 2022