Kiat-kiat menjadi penulis
Tantangan hari ke-29
#Tantangangurusiana
Judul Buku : Jelajah literasi demi prestasi
Penulis : Mangatur Panjaitan
ISBN : 9786024292638
Literasi dijaman sekarang ini bukan lagi sesuatu hal yang baru, dengan dicanangkanya gerakan literasi nasional (GLN) dan gerakan literasi sekolah (GLS) oleh pemerintah mulai dari pusat hingga ke daerah telah sangat dekat kita rasa kan, terkusus di kalangan guru, siswa, pegiat literasi dan tenaga pengajar lainnya.
Buku " Jelajah literasi demi prestasi " merupakan sebuah kisah klasik yang diangkat penulis dari berbagai aktivitas yang telah terlaksana. Buku jelajah literasi demi prestasi merupakan usaha untuk mencapai prestasi dan sebagai bahana referensi serta motivasi dengan dilengkapi kiat-kiat menjadikan se seorang menjadi penulis.
" Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
Menulis adalah bekerja untuk keabadian.
(Pramoedya Ananta Toer).
Penulis akan menguraikan beberapa tips/ kiat menjadi seorang penulis. Adapun kiat-kiatnya antaralain:
Pertama, menulis setiap hari. Apa yang kita lihat, kita
dengar, kita baca, kita rasakan (alami), uraikanlah itu menjadi
bentuk tulisan. Tidak perlu harus banyak atau panjang, yang
terpenting tetap menulis. Tulislah yang kita sukai atau tulislah
yang kita kuasai (pahami), awali dari pekerjaan kita, dari
pengalaman kita langsung maupun dari pengalaman teman kita.
Kedua, bergaul dengan penulis. Lingkungan sangat
mempengaruhi seseorang, oleh karena itu kita mesti
mendekatkan diri dengan para penulis yang akan selalu
memberikan motivasi kepada kita agar kita dapat dan terus
menulis. Bergaul bersama tim bola voli maka kamu akan
mengetahui tentang perbola volian, bila ingin bau minyak
wangi maka kumpul dengan penjual minyak wangi, bergaul
dengan perampok maka tidak tertutup kemungkinan kamu
akan menjadi perampok, bila ingin bisa menjahit maka kumpul
dengan tukang jahit, bergaul dengan pengguna/pemakai
narkoba maka kamu akan terjerat/memakai narkoba. Jika
ingin menjadi penulis maka kumpul dengan para penulis.
Jangan menjauh dari penulis, tetapi berteman dan masuklah
dalam komunitas penulis.
Ketiga, berperan aktif dalam penyebaran gerakan literasi
baca-tulis. Bergabung dengan pegiat-pegiat literasi bacatulis,
baik sebagai anggota maupun pengurus. Ikut serta di
kepanitiaan dalam berbagai kegiatan, baik seminar, kursus
menulis workshop, pelatihan, dan lain-lain.
Keempat, luangkan waktu untuk membaca. Membaca
merupakan jendela dunia, dengan membaca maka kita akan
banyak tahu. Dengan membaca kita dapat melihat penggunaan
tata bahasa yang baik dan benar. Dalam hal membaca tidak harus
membeli buku yang mahal, tetapi yang paling penting adalah
kita harus membacanya. Sisihkan uang untuk membeli buku.
Kita dapat membaca buku-buku yang ada di perpustakaan, surat
kabar, majalah, internet, sering ke toko buku atau Gramedia
serta mengunjungi pameran buku. Penulis tanpa buku adalah
nol besar.
Kelima, membuat karya tulis. Latih diri membuat karya tulis
sendiri, mulai dari menulis postingan di media sosial Facebook,
Twitter, blog, dan lain-lain, lalu lanjutkan membuat tulisan cerita
pendek hingga artikel-artikel. Tulislah hal-hal yang mudah
yang terlihat langsung di depan mata. Ide-ide yang muncul
buat menjadi beberapa kalimat. Dengan terbiasa membuat
tulisan beberapa kalimat, secara tidak langsung kalimat-kalimat
tersebut telah menjadi paragraf dan dapat disusun menjadi
sebuah naskah. Namun tentunya untuk menjadikan karya
tulis kita menjadi karya tulis cetak, harus terlebih dahulu
memenuhi standar penulisan yang berlaku dan ditentukan
oleh pihak penerbit.
Keenam, ikut lomba menulis. Apabila ada perlombaan
menulis di daerah maupun di luar daerah, baik yang secara offline
ataupun online semaksimal mungkin selalulah mengikutinya,
walaupun belum dapat juara. Juara tidak didapat secara instan,
mahir juga tidak didapat secara instan. Semakin sering kita
mengikuti lomba-lomba menulis maka semakin cepat kita
menjadi penulis.
Ketujuh, publikasikan tulisan. Jangan menyimpan fail
naskah/hasil karya tulisan di dalam komputer/laptop, karena
menyimpan hasil karya tulisan sama dengan mematikan atau
memutuskan pengetahuan dalam ilmu kepenulisan yang akan
kita capai. Dengan mempublikasikan hasil tulisan/karya tulis kita,
secara tidak langsung lambat laun kita akan mengetahui letak
kelemahan dan kelebihan pengetahuan kita dalam menulis.
Kedelapan, berkoordinasi dengan penerbit dan percetakan.
Setelah kita dapat membuat beberapa naskah tulisan, selanjutnya
kita tawarkan naskah kita ke penerbit untuk diproses dan
apabila setelah melalui proses di penerbit dan penerbit
menyatakan naskah tulisan kita sudah melalui proses editing
dan layak untuk dicetak, kita harus siap dengan menerima
risiko penolakan demi penolakan karena semuanya harus
melalui proses. Maka untuk itu dibutuhkan suatu jiwa dan
semangat yang besar untuk menyelesaikan tahapan-tahapan
ini. Apabila tahapan ini telah kita lalui maka langkah akhir
adalah pencetakan. Dengan telah melalui beberapa tahapan
sampai ke percetakan maka naskah kita akan menjadi sebuah
buku dan kita akan disebut penulis.
Menulis itu menyenangkan sekaligus menggembirakan.
Ribuan bahkan jutaan buku hasil karya tulis akan terus muncul
di permukaan bumi. Ketika manusia masih tetap berpikir dan
berbuat maka akan terus lahir sebuah tulisan. Menulis di mana
saja bisa dilakukan, tidak pandang waktu dan tempat. Menulis
dapat mengubah peradaban menjadi lebih baik, oleh karena
tulisan yang kita hasilkan dapat menjadi model orang lain.
Penulis merupakan orang-orang yang ikut menyumbangkan
keabadian dan kemerdekaan dunia. Penulis adalah orang-orang
hebat yang selalu siap menyumbangkan pemikiran kepada
orang lain.
Menulislah engkau selagi bernyawa. Selagi mata masih bisa
melihat dan membaca maka janganlah engkau tinggalkan dunia
ini tanpa menggoreskan pena di buku peradaban. Hidup itu
singkat, kita tidak tahu kapan kita akan tiada lagi, tanamkanlah
dalam dirimu lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali,
lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Tanpa menulis
hidup bagaikan tiada arti. Jangan pernah ragu atau malu bila
engkau menulis. Yakinkanlah dirimu apa pun yang engkau tulis
itu sangat bermanfaat baik bagi dirimu sendiri dan orang lain. Menulis dapat
membuatmu terkenal, ketika engkau menulis dan bukumu
dicetak engkau akan bangga dan tersenyum. Jerih payahmu
akan terbayarkan, lebih-lebih ketika engkau telah menerima bukti cetakan/buku hasil karya sendiri. Jadi menulislah karena menulis itu menyenangkan.
Batam 13 Februari 2020
--Mangatur Panjaitan--
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Siap pak BossMohon arahan dan bimbingannya pak bossSalam literasi
good coach.. Never stop ya