Ridwan

Guru di SMK Al-Madani Jampangkulon Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat, lulusan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. No.HP : 085624431248...

Selengkapnya
Navigasi Web
AKIBAT SERING DI RUMAH, AKAN LAHIR ANAK KEMBAR TAK SEIRAS

AKIBAT SERING DI RUMAH, AKAN LAHIR ANAK KEMBAR TAK SEIRAS

Oleh : Ridwan, S.Pd.

(Guru SMKS Al-Madani Jampangkulon, Kab. Sukabumi)

Sejak diumumkan secara resmi oleh pemerintah pada Awal Maret 2020 lalu, bahwa Indonesia mulai terpapar Virus Corona (SARS COV-2) yang menyebabkan COVID-19, maka semua sektor kehidupan mulai berubah. Hal tersebut seiring dengan terus bertambahnya jumlah penderita dari hari ke hari. Jakarta sebagai episentrum penyebaran virus, secara cepat mengambil kebijakan merumahkan kegiatan pendidikan. Kemudian disusul oleh daerah lain, yang pada akhirnya menjadi kebijakan nasional. Seruan bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah menjadi langkah strategis dan taktis pemerintah untuk menekan kecepatan penyebaran virus yang tipikalnya human to human.

Sebagai insan yang bergelut di dunia pendidikan, penulis bersyukur karena ketika serangan wabah semakin membuat resah, yang pertama diselamatkan oleh negara adalah civitas pendidikan. Guru dan peserta didik pada semua jenjang yang paling dahulu dimasukan ke dalam gerbong evakuasi. Hal tersebut seolah menjadi penegas bahwa betapa pendidikan menjadi sokoguru kebangkitan Indonesia di masa datang. Terlebih jika hal terburuk terjadi pada bangsa ini dan dunia.

Meski menuai banyak cibiran di berbagai lini media sosial, mengenai peran guru yang mengajar dari rumah, namun para pendidik juga turut serta menyelamatkan banyak orang. Dengan cara membelajarkan siswa di rumah sehingga mereka tidak liar lalu terpapar. Sebab, esensi tugas guru dalam pendidikan adalah bukan sekedar mengajar, tetapi membelajarkan. Dalam keterbatasan, ada banyak piranti yang bisa digunakan untuk mencapai itu. Misal aplikasi meeting, kelas virtual, kuis, hingga media sosial, yang kesemuanya berbasis gawai. Artinya, guru sedang menjalankan dua peran sekaligus, yakni mendidik dan menyelamatkan.

Pada sisi yang lain, kebijakan serba di rumah juga ternyata memiliki manfaat selain untuk keselamatan bersama. Salah satunya adalah menyadarkan kembali bahwa kebersamaan dalam keluarga adalah hal penting yang selama ini dirindukan oleh banyak orang. Kesibukan duniawi telah memisahkan anak dengan Ayah, Ibu, atau dengan keduanya dalam waktu yang bersamaan. Nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan seolah tercerabut dari akarnya. Namun pada saat pandemik seperti ini, semua kembali ke rumah. Anak menemukan keluarga mereka seutuhnya, meskipun bagi kebanyakan orang kondisi ekonominya mengalami penurunan. Pendapatan berkurang bahkan tidak sedikit yang justru kehilangan pekerjaan.

Efek lainnya adalah diprediksi akan meningkatnya angka kelahiran di bulan-bulan mendatang. Jika benar terjadi, tentu harus kita syukuri, sebab hal tersebut akan menjadi keuntungan demografis bagi Indonesia. Dengan catatan, jika kita memandang bahwa hadirnya anak sebagai anugerah, bukan beban. Dan Indonesia tidak akan kehabisan stok manusia potensial di masa datang.

Pemaknaan yang serupa dengan itu, akan dialami oleh penulis. Sejak pemerintah mengumumkan kebijakan bekerja dan belajar di rumah, maka penulis lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Dan entah ini kebetulan atau tidak, yang pasti sudah ketentuan Allah SWT, dalam waktu dekat akan lahir anak kembar tak seiras di tengah keluarga kami. Kembar, karena diperkirakan waktu kelahirannya akan bersamaan. Tak seiras (dalam dialek Malaysia), karena kemungkinan berbeda jenis. Sungguh anugerah luar biasa bagi kami yang tak sabar menantinya. Berharap ini akan menjadi energi positif di tengah merebaknya Covid-19.

Meski penulis berdomisili di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, namun proses persalinan rencananya akan dihelat di Surabaya, Kota Pahlawan. Kami dirujuk ke Media Guru Indonesia, rumah bersalin bagi para penulis. Dimana Pak Mohamad Ihsan, Pak Eko Prasetyo, Mas Hisyam, Mas Syaiful, beserta jajaran, berperan sebagai dokter yang telah tebukti membantu para pendidik di nusantara untuk melahirkan anak-anak karya yang luar biasa. Menggerakkan guru-guru untuk belajar sepanjang hayat, sebab hakikat mendidik adalah membelajarkan.

Anak kembar itu kemudian penulis sebut Cerpen dan Artikel, karya yang dinanti di tengah wabah. Hikmah bekerja di rumah, menorehkan anak karya yang dapat menjadi pelipur lara. Selamat datang Antologi CerpenKuraih Senja dengan Rida-Nya” ajak serta adikmu Antologi Artikel “Satu Derap Seribu Giat, Guru Penggerak Menjawab” ke pangkuan kami di Sukabumi. Lekas pulih Indonesia. Salam Literasi

Sukabumi, 4-5-2020

BIODATA PENULIS

Penulis bernama Ridwan, S.Pd. lahir di Sukabumi pada tanggal 13 Mei 1985. Lulusan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Tinggal di Wilayah Pajampangan Kabupaten Sukabumi. Saat ini tercatat aktif sebagai Guru di SMKS Al-Madani Jampangkulon.

Alamat e-mail : [email protected]

No. WA : 085624431248

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Pak. Salam kenal. Abdi ge kawit ti kota Sukabumi.

14:44
Balas

haturnuhun ibu..salam kenal..oh sukabumina leresan mana bu? abdi mah di jolok bu di Jampangkulon..hehe

15:06

Diksi yang hebat. Membuat ambu katipeeng, Bah! Selamat atas kelahiran buku kembar tak seirasnya yaaa. Semoga laris manis.

14:53
Balas

hehehee...haturnuhun ambu..aduh ampun paralun teuaya maksad nipeng bu...hehehe. haturnuhun ambu..

15:05

Keren pak

17:37
Balas

terimakasih pak Doni..salam kenal..

06 May

Mantap, Pak. Anak kembarnya:Selamat datang Antologi Cerpen Kuraih Senja dengan Rida-Nya ajak serta adikmu Antologi Artikel Satu Derap Seribu Giat, Guru Penggerak Menjawab ke pangkuan kami di Sukabumi.

15:28
Balas

hehe..haturnuhun Pak Yudi..mugia tiasa satu jilid lg sareng Pak Yudi..aamiin..mugia sehat sareng kulawargi..aamiin

15:39

Mas Yudi editor buku kita lho, Mang..

08 May

Owh Pak Yudi yg selama ini mengoreksi karya2 kita bu..? Masyaallah..beliau pula yang memasukan saya ke kelas editor Jabar..meski wktu itu akhirnya saya urung berangkat d detik akhir krna istri sakit. Haturnuhun Pak Yudi..hapunten padahal sering patepang di Grup WA Jabar..hehehe..

09 May

Selamat Pak, atas kelahiran karya kembarnya

14:26
Balas

Terimakasih banyak bu..selamat atas karya2 ibu juga..smga sht selalu..

14:40

Sukses untuk anak kembarnya pak..

06 May
Balas

aamiin YRA..terimakasih banyak bu..sukses juga utk karya2 ibu..

06 May

Karya Mang Ridwan selalu kerenSalut.

08 May
Balas

Barakallah terimakasih apresiasinya bu..smga klrga d Riau selalu sehat..aamiin

09 May

Super sekali.

14:04
Balas

terimakasih atas apresiasinya bu..smga sht sll..

14:40

Ku yakin ini adalah slh satu nominasi yg lolos.. sukses selalu Pak. Keren.

15:56
Balas

aamiin YRA..terimakasih banyak Pak..semoga tulisan bpk juga lolos..aamiin..

16:07

Mantul, Pak

14:51
Balas

Terimakasih bu..tp risetnya bisa dilanjutkan bu efek lockdown (psbb)..hehehe

15:05



search

New Post