KE TANAH FITRAH
Karya : Mang Ridwan
Musim menanam tiba dengan senyuman
Kelopak matanya menyirat beban berat
Di hamparan lahan yang mulai lebam
Semai damai tabur syukur
Kita berjalan di rahim seribu bulan
Menempa perbuatan menjadi hakikat
Mengisi dengan mengosongkan
Bicara sejatinya adalah menganyam diam
Kebahagiaan sebagai rajutan akhir penderitaan
Hakikat pergi adalah kembali
Kemudian kita berkumpul di tanah fitrah
Sebagai jabangbayi berselendang cahaya
Mengikrar kembali sebaikbaik pulang
Adalah ke rumah Tuhan
Pada tirai yang mengekang pandang
Kau tersenyum di gerbang marhaban
Menyibak muram dengan segenggam nur
Menuntunku menuju musim panen
: buah rahmah
Petiklah kembang sukacita
Di pelataran bulan berselimut Surga
Tuhan menyediakan rumah yang lebih lapang
Untukmu Bu
Sukabumi, 24 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi dengan diksi yg ekstra. Butuh pemahaman lbh bagi saya. Namun asyik. Seoertinya pyisi bapak masih tentang ibu ya? Betulkah. Saya hanya menebak. Keren pak.
Sippp..tebakan ibu benul..eh betul...hehee..msh menggenapi antologi satu nafas bu..ttg Ramadhan dan Ibu..trmksh bu..
Maa Syaa AllohDiksinya melangit, Mahal, TOPAjari saya MangSukses selalu, barokallohu
Aamiin YRA..mksh bnyk bu..kita sama2 belajar bu..puisi2 ibu jg mantapppp