MENENUN SAJADAH KOYAK
MENENUN SAJADAH KOYAK
Oleh : Mang Ridwan
#TantanganGurusiana-7
Kita terpaksa menyekap tawa
Pada malam yang semakin kusam
Dalam nanar yang kian menjalar
Sebagian kita sibuk merajut takut
Yang lain terengah dalam tengadah
Lalu Tuhan tersenyum
Menyaksi banyak kepala luka
Yang tiba-tiba menenun
Lalu mengecup sajadah
Koyak dan penuh debu
Padahal jiwanya telah lama hilang
Dalam gelimang ketaatan semu
Lenyap di sela udara
Memudar kepulnya
Serupa asap yang menguap dari tungku kayu
Pada jiwamu yang semakin teduh
Ulurkan seutas do’a Bu
Agar rumah fana kita tak runtuh sia-sia
Sukabumi, 16-03-2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Saat sedih dan susah kita baru ingat Allah ya. Kalau lagi senang mah suka lupa. Nuhun nasehatna Pa.
hehee..abdi pisan etamah bu..etang2 pangemut-emut kanggo abdi nyalira..sami2 bu..hturnuhun..
Terharu saya membacanya. Semoga sukses terus Pak.
aamiin ya Allah..haturnuhun bu..sukses oge kanggo ibu
Puisi yang dalem, diksi yang kerenSalam kenal dari kota TasikBarokallohu
terimakasih apresiasinya bu..salam kenal kembali dari Sukabumi bu..aamiin
Alhamdulillah, baarakallaah fiik
alhamdulillah..aamiin..trmksh bu..