SEKALI BERGERAK TIGA KARYA DICETAK

OLEH : RIDWAN, S.Pd.

(Guru SMKS Al-Madani Jampangkulon Kabupaten Sukabumi)

Awalnya saya tidak menduga bisa bergabung untuk menuang tulisan dalam sebuah buku. Sebab selama 10 tahun mengajar, saya hanya menjalankan rutinitas sebagai guru seperti biasanya, bahkan biasa-biasa saja. Saya menyebutnya Ikan Kerapu (Istirahat di kantor, kerja, lalu pulang).

Namun suatu hari, secara tidak sengaja saya melihat sekilas ada pengumuman di pelataran media sosial (medsos) sejuta umat, tentang ajakan menulis cerpen dari seorang guru luar biasa yang berasal dari Riau, berinisial Ibu SI. Belakangan beliau adalah kurator dari karya-karya kami di Media Guru. Pengumuman tersebut berhasil menggugah rasa penasaran saya untuk kemudian mendalami informasi melalui jejaring medsos “Si Hijau”.

Seperti peribahasa “bak gayung bersambut”, saya kemudian dimasukan dalam grup penulis yang isinya hampir semua alumni Sagusabu Media Guru. Sebagai anak bawang dalam dunia menulis, awalnya saya ragu dan grogi, namun berkat keramahan semuanya akhirnya saya bisa adaptasi. Kemudian, Ibu kurator karya kami tersebut mengarahkan saya untuk bergabung dengan Media Guru Indonesia (MGI) dan Gurusiana. Tanpa pikir panjang, saya pun bergabung menjadi member di MGI dan mendaftar di Blog Gurusiana.

Mungkin sudah jalannya, saya baru posting beberapa puisi dan cerita jenaka di MGI, kemudian Pak CEO Media Guru mengumumkan akan mengadakan tantangan luar biasa, bertajuk tantangan menulis 30, 60, dan 90 hari tanpa jeda. Saya pikir inilah kesempatan untuk mulai bergerak dengan bergabung dalam arus besar gerakan literasi melalui tantangan menulis.

Selang beberapa waktu, saya jalani proses menulis tersebut dengan sangat menikmati, meski terasa berat dan terjal di awal perjalanan. Namun semakin hari semakin terasa bahwa yang terpenting adalah penanaman kultur menulis. Kadang sedikit terengah-engah karena memang derap langkah di tantangan ini begitu ketat dan cepat. Seperti naik gunung, saat berjalan di tanjakan, langkah kita tidak boleh gontai apalagi lunglai. Kita dipacu dengan intensitas dan frekuensi langkah yang konsisten. Tapi kemudian saya menikmati betul prosesnya. Sebab yang wajib itu proses, sementara hasil adalah buah dari apa yang kita tanam.

Selama tantangan itu, ternyata buku antologi cerpen kami yang berjudul “Rahasia Pelangi” juga prosesnya berjalan terus di Penerbit Media Guru. Tak hanya itu, masih dengan tim yang sama kami pun menggagas penyusunan Antologi Puisi berjudul “Takdir”. Luar biasa, prosesnya begitu cepat, sehingga ketika buku pertama hampir selesai, buku kedua naik cetak di Media Guru.

Tidak selesai sampai di situ, di tengah perjalanan kami menaiki anak tangga tantangan, lagi-lagi Pak CEO menantang kami untuk mengikuti lomba menulis mengenai “Internet Pendidikan”. Ini benar-benar memacu adrenalin. Awalnya saya ragu, apakah saya mampu bersaing dengan para penulis luar biasa di Gurusiana? Saya pun nekad berkirim naskah sesuai ketentuan, dan ternyata lolos seratus besar. Tak berselang lama, dalam pengumuman berikutnya naskah saya juga lolos menjadi 52 naskah terbaik dan akan disatukan dalam buku antologi. Prosesnya cepat sekali, buku ketiga inipun langsung naik cetak. Artinya dalam waktu yang hampir bersamaan, tiga karya buku yang di dalamnya tertulis nama saya sedang dicetak. Meskipun saya hanya bagian kecil dari karya luar biasa tersebut.

Setelah itu, proses menulis di Gurusiana dan MGI pun terus berlanjut. Karena saya adalah bagian dari penikmat sastra, maka genre tulisan pun dominan adalah karya sastra. Salah satunya puisi. Setiap hari saya menulis puisi walaupun sesekali pernah menulis artikel. Secara pribadi saya memiliki target untuk dapat menerbitkan buku antologi puisi tunggal satu napas bertema “Ibu”, dalam rangka menyambut Hari Puisi Indonesia yang dihelat setiap bulan Juli. Hingga hari ini, telah terkumpul 80 judul puisi satu tema, dan semua itu gara-gara Gurusiana.

Dari pengalaman ini, saya ingin menarik benang merah bahwa untuk menghasilkan guru penggerak literasi, perlu wadah penggerak, perlu pesawat penggerak yang turbulensinya sejalan dengan target yang ingin dicapai. Dan kita semua mengetahui jawaban atas itu semua. Bertumbuhlah Gurusiana dan Media Guru, untuk semakin mengembangkan diri. Salam literasi.

Sukabumi, 04-04-2020

BIODATA PENULIS

Penulis bernama Ridwan, S.Pd. lahir di Sukabumi pada tanggal 13 Mei 1985. Lulusan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Tinggal di Wilayah Pajampangan Kabupaten Sukabumi. Saat ini tercatat aktif sebagai Guru di SMKS Al-Madani Jampangkulon.

Alamat e-mail : [email protected]

No. WA : 085624431248