Hari ini saya mengajak siswa belajar mendeskripsikan hewan dengan menggunakan Bahasa Inggris.

Diawali dengan mengeksplor intake siswa tentang hewan, ternyata mereka sudah tahu banyak hal: jenis, nama, tempat tinggal, makanan. Namun, mereka belum tahu istilah maupun cara mengungkapkannya dalam Bahasa Inggris.

Mereka saya kelompokkan. Setiap kelompok membahas satu hewan yang berbeda dengan kelompok lainnya. Kemudian saya menjelaskan bagaimana menceritakannya dalam Bahasa Inggris.

Setelah berlatih di dalam kelompok, saya meminta mereka mempresentasikan hasil kerja kelompok.

Awalnya mereka semua menolak.

"Ga mau, bu. Isin ah.. (malu)".

"Ga bisa bacanya."

"Nanti diketawain.. ."

Itu reaksi mereka.

"Tenang aja, " saya berusaha memotivasi semangat mereka.

"Semua juga masih belajar, dan kalau ditertawakan tidak perlu malu. Anggap saja itu support bagi kalian."

Berhasil juga saya merayu siswa.

Saat satu kelompok presentasi maka kelompok lain mencatat paparan kelompok tersebut.

Ada beberapa kelompok yang cukup kreatif. Mereka presentasi tidak hanya membacakan tulisan mereka, tapi juga memperagakan gerak, ciri dari hewan tersebut. Tentu saja kelas jadi heboh.

Tapi saya tidak puas sampai di situ. (Ini nih, guru yang maksa). Saya mengecek ulang buku setiap siswa. Sudahkah mereka mencatat paparan teman dari kelompok lain? Banyak dari mereka yang belum paham cara menuliskan kosa kata terkait deskripsi hewan, walaupun catatan vocabulary terkait sudah diberikan di awal pembelajaran.

Kelas heboh, tapi hasil belum maksimal, jauh malah.

Putar otak.Di kelas lain, saya gunakan pola berganti pasangan. Setelah diskusi dalam kelompok yang membahas hewan yang sama, setiap siswa dari masing-masing kelompok berpencar membentuk kelompok baru dengan teman dari kelompok lain. Dalam kelompok baru mereka bergantian presentasikan deskripsi hewan dari masing-masing kelompoknya.

Ternyata cara ini lebih efektif. Siswa lebih berani berbicara dengan penuh percaya diri, temannya lebih paham dan mampu menyampaikan ulang informasi tentang hewan lainnya. Dalam penulisan pun, lebih sedikit kesalahan yang dibuat siswa.

Terimakasih ya, anak-anak. Lain kali kita belajar dengan pola lain, ya.

Tetap SEMANGAAT!!