Manik Indraprasti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ekornya..!!

Akhir minggu merupakan saat tepat untuk berwisata bersama keluarga.

Seperti Minggu pagi ini.

Mentari masih malu malu untuk muncul. Hangatnya belum terasa. Dingin udara menusuk-nusuk tulang. Kabut tebal masih menyelimuti kota Bandung.

Dinginnya udara tidak menyurutkan niat Fajar sekeluarga untuk bertamasya ke Lembang. Sejak bulan lalu, rencana piknik disusun bersama ana-anak dan istrinya.

Fajar dan istrinya, Ina,

yang cantik dikaruniai 2 orang putra dan 1 putri. Mereka bertiga masih kecil. Aldi si sulung berusia 11 tahun, Hani, yg cantik dan lincah berusia 8 tahun. Dan, si bungsu Erfi, anak laki2 yg riang berusia 6 tahun.

Mereka bergegas bersiap berangkat. Jam menunjukkan pk. 06.15. merekapun berangkat. Berjalan kaki sampai depan mulut gang mereka menghentikan angkutan kota yang siap membawa mereke ke Terminal Ledeng. Tak lama, mereka sampai d Terminal Ledeng dan bergegas naik angkutan kota Elf yang menuju Lembang.

Erfi si bungsu dengan penuh semangat loncat masuk ke dalam angkutan tersebut. Membuat semua terkejut. "Erfi, hati-hati!", seru Ina. Erfi terkekeh.

"Hani, sini duduk di sebelah bunda, Erfi dipangku ayah, ya," Fajar menempatkan anak-anaknya duduk supaya perjalanan nyaman. Perjalanan ke Lembang memakan waktu 40-60 menit lamanya. Dengan jalan berkelok- kelok, membuat Fajar merasa perlu mengatur letak duduk anggota keluarganya di dalam angkutan umum tersebut.

Sekitar 1 jam kemudian sampailah mereka di Pasar Lembang yang sekaligus terminal Lembang. Fajar sekeluarga pun segera turun dari Elf, Fajar mendekati seorang kusir delman.

Ya, mereka akan mengunjungi paman Fajar di sebuah desa dekat Maribaya. Untuk mencapai desa tersebut mereka harus menyewa delman. Alangkah senangnya ketiga anak Fajar. Sudah lama mereka tidak naik delman.

"Asyiiikk.. naik delmaan!, Seru Aldi dan Erfi bersamaan. Ya..! Naik delman menyenangkan. Duduk bergoyang seirama langkah kuda, angin dingin menerpa wajah dan tubuh, ditingkahi suara langkah kuda dan delman beradu dengan jalan. Indahnya suasana.

Kuda yang menarik delman kali ini cukup besar dibandingkan kuda lainnya. Erfi paling bersemangat untuk duduk di depan di samping pak kusir, sehingga yang lain mengalah duduk di jok belakang. Pak Kusir berteriak, "Hush!! Cetaar..! Sambil memecut keras jalan, menyuruh kudanya untuk segera maju.

Di tengah perjalanan, ada beberapa orang yang ikut naik delman yang disewa Fajar. Mereka semua satu tujuan. Desa Mandalawangi.

Sedang asyik-asyiknya menikmati perjalanan Erfi tiba-tiba merengek ingin.pindah, dipangku ibundanya. Maka pindahlah Erfi ke belakang. Bertukar temoat dengan seorang penumpang yang semula duduk di belakang. Ternyata Erfi merasa geli dengan kibasan ekor kuda yang sering mengenai wajahnya.

Selang 15 menit mereka sudah memasuki desa Kidang, yang terletak sebelum desa MandalaWangi. Semua terlena oleh suasana desa dan udara pagi yang sejuk dingin di Lembang. Pak kusir sibuk mengatur laju dan arah lari.kufanya, yang sering sekali mengibaskan ekornya tinggi-tinggi.

"Aneh sekali kuda ini, " pikir Ina. " Tak biasanya kuda delman mengibaskan ekornya sesering dan setinggi itu."

Tiba-tiba.... "Crott", terdengar suara keras dan bau yang menyesakkan dada.

Pak kusir dan oenumpang di depan menjerit. Auuu..!

Kaget! Ada apa??

Astaghfirullah al adziiim...,spontan para penumpang istighfar.

Kuda delman tersebut ternyata mengeluarkan pelurunya sangat banyak sekaligus. Di antara kibasan ekornya!!

"Haduuhhh...!! Bau... Bau...! Ih.... Sebelll... Ya Allah ...mamang!! Ieu kumaha?" , Ribut suara penumpang..

Peluru sang kuda bertebaran ke mana-mana. Baju, wajah sebagian penumpang dan kusir delman terkena cipratan peluru tersebut.

Kusir delman segera menghentikan delmannya. Meminta maaf pada seluruh penumpang. Mengganti bajunya dan mengajak penumpang membersihkan diri di rumah warga terdekat.

Alhamdulillah, Fajar dan keluarganya tak terkena cipratan. Mereka pun bergegas turun dati delman dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.

"Ayah, untung Erfi pindah ke belakang, ya, " kata Hani. "Iya, hahahaah..., Duh ga terbayang kalau sampai Erfi kena hadiah dari kuda itu.", Sahut ayah.

Semua tertawa geli sekaligus jijik membayangkan bila hal itu terjadi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

MUANTAP ...!!!

06 Apr
Balas

ekornya pake roll bu hee

08 Apr
Balas

Dikonde mustinya

08 Apr



search

New Post