Manik Indraprasti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Media Guru Editing Class - Padalarang- 2017

Media Guru Editing Class - Padalarang- 2017

Kamis, 13 April 2017

Pagi ini rasanya malas sekali untuk berangkat kerja. Kalau boleh memilih, lebih baik saya di rumah, mempersiapkan diri untuk kegiatan Media Guru siang nanti di Padalarang. Selain itu, saya belum selesai mempersiapkan konsumsi untuk kegiatan West Java Leader's Reading Challenge (WJLRC) bersama Media Guru esok di Bandung.

Akhirnya, saya memilih berangkat kerja, tapi dengan pikiran lebih kepada kegiatan Media Guru. Ya, kegiatan Media Guru lebih menarik buat saya daripada tugas mengawas. (Ssst.... jangan disebarluaskan dan jangan ditiru ya).

Siang pun tiba. Saya bersama Pak Yunan berangkat ke SMPN 2 Padalarang. Swear.... adooh ... dari Cibaduyut ke sana. Sekitar 2 jam perjalanan kami tempuh naik motor.

Sesampainya di SMPN 2 Padalarang, saya bertemu beberapa rekan guru SMPN 2 Padalarang. Di antaranya adalah suami dari seleb / bintang iklan MG dari KBB. Di aula sudah pula menunggu beberapa rekan peserta dari sekolah lainnya bahkan ada yang dari Bogor, Bu Siti Amalia.

Setelah menanti kurang lebih satu jam, akhirnya Mas Eko pun hadir di antara kita. Pembawaan mas Eko yang lincah walau masih merasakan sakit di lututnya membuat kami kagum dan salut pada dedikasinya. Beliau siap membagi ilmunya.

Mas Eko mengawali aksi panggungnya dengan memberikan penjelasan bagaimana tim editor Media Guru sering merasa adrenalin mereka naik tinggi sekali saat mengedit naskah buku rekan-rekan yang tergabung dalam kelas-kelas menulis Media Guru. Ada banyak naskah buku yang mengantri dalam jalur editing. Lebih dari 150 buku. Personil tim editing Media Guru sangat terbatas jumlahnya. Perlu tambahan personil. Selain itu, tim Media Guru juga memandang perlunya pengetahuan tentang edit naskah dikuasai oleh para guru penulis di Media Guru, sehingga mereka dapat mengedit sendiri naskahnya sebelum diserahkan kepada Media Guru untuk diterbitkan.

Selanjutnya, Mas Eko memaparkan syarat-syarat menjadi seorang editor, antara lain: menguasai ejaan, mengasai tata bahasa, bersahabat dengan kamus, memiliki kepekaan bahasa, berpengetahuan luas, memiliki kemampuan menulis, menguasai bidang tertentu, menguaai bahasa asing, paham kode etik penyuntingan naskah. Mas Eko menjelaskan satu persatu dengan piawainya, mampu menyadarkan peserta semakin banyak hal yang belum mereka kuasai bila ingin menjadi editor. Misalnya, dalam kode etik penyuntingan naskah dinyatakan bahwa seorang editor harus mencari informasi tentang penulis naskah, memahami dan menghormati gaya penulisan si penulis, menyimpan naskah asli, dst.

Banyak lagi hal lainnya yang dijelaskan oleh Mas Eko dalam koridor sebagai seorang editor handal.

Kemudian Mas Eko mengajak peserta untuk berlatih mengedit naskah, dimulai dengan mengedit naskah sendiri. Beberapa peserta mengajukan naskahnya untuk diedit bersama. Pemutilasian dimulai!

Ternyata peserta masih belum paham tentang kosa kata Bahasa Indonesia yang baku menurut KBBI dan EYD juga dalam merangkaikan kata dan kalimat menjadi teks yang bermakna.

Tidak patah semangat, meski naskah dimutilasi habis-habisan. Peserta SIAP menjadi editor, paling tidak untuk mengedit naskah sendiri,

SIAP EDIT!!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siap .. minta mas editor aja hiii..

15 Apr
Balas



search

New Post