#Tantangan Menulis hari ke 374

Mansiah Abdurrahman

DIBUKA DITUTUP DIBUKA DITUTUP DIBUKA DITUTUP LAGI

Masa pandemi sudah berlangsung satu tahun lebih. Itu artinya sudah dua kali kita mengalami Hari Iedul Fitri. Karena kebijakan dan peraturan pemerintah dalam membuat kebijakan, tidak pulang kampung dimasa Pandemi ini, tetap di rumah saja dan tidak diperkenankan mengunjungi kerabat dan saudara untuk bersilaturrahmi.Bahkan untuk ziarah kubur saja tidak diperkenankan. Alasannya adalah untuk menghindari kerumunan dan meminimalisir penularan virus covid-19.

Kebijakan kedua, supaya perekonomian menggeliat, maka banyak tempat wisata yang diizinkan untuk beroperasi. Pada bagian ini, pengunjung dibatasi hanya 30 % saja. Katanya juga untuk menghindari kerumunan. Membeli tiket pun hanya bisa mellui online.

Menghadapi situasi seperti itu. Banyak rakyat Indonesia, khususnya di Jakarta, sebagian menjadi sedih, marah, bahkan mengumpat. Sebagian lagi bahagia, karena bisa menikmati liburan di tempat-tempat wisata.

Warga DKI yang tidak ulang kampung, merasa bahagia bisa berwisata ke Ragunan, Ancol, dan TMII, mereka yang haus hiburan sejak satu tahun berlalu. Serasa mendapat air sejuk yang menghilangkan dahaganya.

Kegembiraan ini terbukti terjadinya kemacetan dimana-mana. Banyak kendaraan roda empat maupun roda dua yang menyerbu tempat wisata. Ada yang sudah tahu harus mendaftar secara online, tetapi banyak pula yang tidak tahu, sehingga mereka datang langsung ke tempat wisata yang mereka tuju.

Al-hasil, membludaknya pengunjung di tempat wisata pada dua hari setelah hari raya tersebut. Kebijakan pun berubah lagi. Objek wisata kembali ditutup tanggal 16-17 Mei 2021. Banyak tidak tahu adanya perubahan kebijakan tersebut, sehingga banyak masyarakat yang kecewa. Sbar ya, warga DKI... demi mencegah cluster wisata. Demi kesehatan kita semua.... Salam sehat untuk kita semua.

Jakarta, Ahad 04 Syawal 1442 H./ 16 Mei 2021