Marda Opetri, M.Pd

Menulislah, maka generasi selanjutnya bisa mengambil pelajaran. Guru Fisika di SMA Negeri 3 Solok Sumbar....

Selengkapnya
Navigasi Web
Literasi Keluarga, Pengikat Cinta Kami

Literasi Keluarga, Pengikat Cinta Kami

Literasi Keluarga, Pengikat Cinta Kami

Oleh

Marda Opetri

Istilah literasi sudah ada dari beberapa abad yang lalu, dengan turunnya wahyu yang pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW. Yaitu ayat tentang ilmu pengetahuan, yaitu “Iqra” yang bermakna perintah untuk membaca. Islam merupakan agama yang mendorong untuk membudayakan budaya literasi, membaca sangat penting dalam kehidupan seorang muslimin, karena membaca merupakan pintu gerbang bagi masuknya berbagai ilmu pengetahuan.

Harvey J.Graft menjelaskan bahwa literasi merupakan suatu kemampuan dalam diri seseorang untuk membaca dan menulis. Seiring perkembangan literasi bukan hanya membaca dan menulis saja, namun literasi akan samapai ke tingkat memahami, menalar. Akhirnya sampai ke mencipta dan akan melahir individu yang berwawasan luas dan berkarakter. Pemerintah juga sudah meluncurkan Gerakan Literasi Nasional ( GLN) dengan memasukkan literasi ke dalam kurikulum sekolah. Seperti adanya pojok baca di kelas, di lingkungan sekolah dan disediakan waktu 15 menit untuk membaca sebelum belajar dimulai. Gerakan ini bisa melahirkan nilai karakter dan bangkitnya budaya membaca dan menulis.

Keluarga merupakan unit terkecil masyarakat, yang merupakan tempat pondasi awal seseorang menerima pembelajaran untuk kehidupan. Perilaku hidup seseorang merupakan cerminan dari keluarga, bagaimana tingkah laku dan karakter hidup di masyarakat. Oleh karena itu budaya literasi harus dimulai dulu dari keluarga. Berusaha menjadikan semua sudut rumah sebagai tempat literasi dan semua anggota keluarga terbiasa berliterasi. Merekat cinta suami istri melalui literasi, karena pernikahan merupakan ibadah terlama dalam kehidupan, dan perlu ilmu untuk menjalaninya dan gerbang ilmu pengetahuan adalah literasi.

Bagi keluarga yang belum memiliki buah hati, kegiatan literasi di rumah tetap bisa dilakukan dan bisa menjadi perekat cinta antara suami istri. Mengisi hari- hari di rumah dengan berliterasi tentang segala hal aspek agar pernikahan bernilai ibadah, sambil bersabar menunggu buah hati. Menciptakan kegiatan literasi yang bisa menambah kebahagiaan, mengisi waktu dan bisa mendapatkan ilmu pengetahuan, serta menambah wawasan. Karena dimasa pendemi kegiatan lebih banyak di rumah, sehingga bisa melakukan lebih banyak kegiatan literasi. Dari berliterasi bisa menghasilkan karya dan menyalurkan hobi, seperti beternak ayam setelah membaca buku- buku tentang peternakan. Praktek memasak setelah berliterasi dengan buku- buku masakan dan lain sebagainya.

Kegiatan literasi keluarga di rumah yang bisa dilakukan sebagai berikut :

1. Membuat perpustakaan mini di sudut rumah.

Untuk menghidupkan literasi di keluarga, usaha yang di lakukan adalah membuat perpustakaan mini di rumah. Dengan adanya perpustakaan akan membangkitkan keinginan membaca. Buku yang ada di perpustakaan mini beragam, ada buku pendidikan, peternakan, tafsir, dan juga novel.

2. Membeli satu buku setiap bulan.

Membeli satu buku setiap bulan, sudah dilakukan ketika masih belum menikah. Setelah menikah kegiatan membeli buku setiap bulan diusahakan tetap ada, menyenangkan karena membeli buku sambil jalan- jalan, karena toko buku favorit berada di ibu kota Provinsi. Selama pendemi kegiatan ini beralih lebih banyak melalui online saja.

3. Menjadwalkan kegiatan membaca bersama

Walaupun punya kesibukan masing-masing, kegiatan ini diusahakan bisa terlaksana. Kegiatan membaca bersama, diawali membaca Al-quran setiap pagi, karena ini merupakan hakekat literasi yang sebenarnya. Memanfaatkan dan mengisi waktu berdua sambil diskusi dari apa yang di baca, baik dari buku, televisi maupun media sosial. Saling memberi bekerja sama dan suport untuk menulis dan berkarya. Kegiatan yang bisa menambah ikatan cinta, menambah keharmonisan.

Literasi keluarga merupakan pondasi awal budaya literasi, jika sudah terbiasa di rumah maka akan menjadi budaya di masyarakat. Kebiasaan literasi di rumah yang awalnya di paksakan, di akhir akan terbiasa, bahkan bisa melahirkan karya. Literasi bersama dirumah bisa menjadi pengikat cinta dalam menjalani ibadah terlama yaitu pernikahan. Ayo budayakan literasi untuk hidup yang lebih bermakna.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga terlahir generasi literat dari dua sejoli sholeh dan sholeha ini......Insha Allah kabulkan ya Allah

10 Sep
Balas

Mantul , sangat menginspirasi pasangan untuk mempererat cinta dg berliterasi

10 Sep
Balas

Keren. Semangat berliterasi, semoga sukses selalu. Amin.

10 Sep
Balas

Tulisan yg bermakna... Salam kenal salam literasi

10 Sep
Balas

Sungguh senang membaca tulisan yang informatif dan kreatif dari sesama teman anggota Gurusiana. Salam semangat dan selalu berkarya.

10 Sep
Balas

Kiat yg bagus Bu...semoga sukses

10 Sep
Balas

Ulasan yang bermanfaat, salam sukses bu

10 Sep
Balas



search

New Post