Mardiah Alkaff

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
DIHADANG PREMAN, HARU DAN BANGGA

DIHADANG PREMAN, HARU DAN BANGGA

(Laporan Kejadian Di Jalanan)

Bicara soal preman. Hari minggu yang lalu. Kami Dihadang preman. Perempuan bertiga dalam mobil. Evi pemilik mobil yang nyetir temanku orang minang. Saya duduk di depan. Di daerah Cibiru macet banget. Disamping kiri gak ketahuan ada motor yang nyetir pemuda lusuh berbaju kusut. Kakinya dijulurkan ke bawah sehingga tergilas ujung sepatunya yang tebal. Pemuda langsung mukul jendela mobil sambil menyuruh kami ke pinggir. Kami menurutinya. Sambil teriak-teriak sang pemuda minta uang 500 ribu.

Kami sudah minta maaf dan menawarkan jika kakinya luka akan kami bawa ke rumah sakit. Tapi, kakinya gak kenapa-kenapa, sepatunya pun tidak rusak, hanya tergores sedikit.Tapi dia tetap ngotot minta uang dengan ngancam akan merusak kaca mobil.Dari logat bicaranya, pemuda itu orang Medan.

Untunglah kedua temanku, sama orang Sumatera, tepatnya dari Padang. Sehingga berani melawan ancaman pemuda. Sedangkan saya hanya diam gak bisa jawab.

Tiba-tiba saya ingat punya murid waktu SMP, menjadi polisi. Rizal dinas di Polda Jabar. Kantornya sama di Cibiru. Langsung saya menelponnya.Alhamdulah dia bisa datang ke TKP.

Aku bilang sama lelaki penghadang, kalau kami gak bisa ngasih uang 500rb. Tapi kita akan uruskan dengan polisi. Pemuda menurunkan ancaman menjadi setengah harga. Sebesar 250 ribu. Kami tetap gak akan memenuhinya. Kami tetap akan ganti sepatunya yang rusak.Adu mulut terus berjalan.

Daripada melayani pemuda, temanku bilang, kasih 50ribu saja. Tapi dia tetap tidak mau.

Malah dia bilang. "Saya minta 60ribu saja!" Setengah berteriak. Hatiku tertawa dan geli. Aku jadi berani bicara.

"Kami gak akan ngasih uang berapapun sampai polisi datang!".Karena memang Rizal polisi Brimob sebentar lagi akan sampai. Sepertinya, keseriusanku menelpon polisi memudarkan keberaniannya.Mungkin awalnya dia sangka aku hanya menggertak saja."Gak usah pakai polisi, kasih aja uangnya!" Paksa pemuda luruh."Tidak! Kita tunggu polisi, kali aja kalau ada polisi kamu akan dikasih lebih besar". Keberanianku semakin kuat, karena Rizal menelponku, hampir tiba. Pemuda Medan keliatan sangat gelisah. Bolak-balik gak tentu arah.Tiba-tiba dia menyalakan motornya dan langsung kabur."Haaaahhhh..". Kami bengong dan melongo. Spontan Evi berteriak "Mas..mas..kok. pergi, jadi urusannya gimana?".

Saya masih di seberang jalan nunggu polisi Hanya berselang beberapa menit polisi Brimob datang."Mana pemudanya?" "Sudah kabur, takut sama polisi." Aku jawab. Rizal menjelaskan kalau pemuda tadi adalah memang preman pemeras yang sering beroperasi.

"Kalau tertangkap pasti akan saya bawa ke kantor polisi," seru Rizal. "Ooh.... begitu?" Hati kami masih galau. "Ha..ha..ha. ternyata kami dihadang preman toh...?""Kalau ibu ada apa-apa, bilang saya. Hati-hati ya bu, kejahatan banyak di jalanan". Polisi Brimob mengingatkanku.

Memang sejak kami bertemu lagi setelah dia lulus SMP hingga jadi polisi, dia selalu berpesan. "Jika ibu ada apa-apa di jalan, hubungi saya!" Mendengar ucapan itu saya sangat haru dan bangga.

Muridku yang 20 tahun yang lalu masih berseragam putih biru, kini bisa melindungiku. Dengan berpakaian seragam polisi brimob, gagah perkasa siap menjadi pembela gurunya. Aku sangat bangga dan haru. Seakan tak percaya kalau aku pernah mengajarnya.

"Bu, hati-hati di jalan,"sambil menempelkan uang di tanganku."Ini buat jajan di jalan".Keharuan dan rasa banggaku semakin, melihat muridku sudah mampu menjadi pelindung masyarakat dan membuat bangga gurunya.

Minggu pagi, 28 November 2015 di jalan Cibiru Bandung, merupakan hari yang penuh ketakutan namun diakhiri dengan haru dan bangga. Dihadang preman, diselamatkan polisi dan dilindungi murid kebanggaan. Salam Haru dan Bangga

Buat Murid-muridku yang sukses meraih Cita.Karena kebanggaan Guru adalah kesuksesan siswanya.Salam sayang penuh cinta buat semua Siswaku.

Semoga, Semua Siswaku menjadi orang yang bermanfaat dalam kehidupan yang sesungguhnya di masyarakat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post