Banyak tersebar dimedia maya tentang keluhan para orang tua dalam melakukan pendampingan putra putrinya dirumah berkaitan dengan masih diberlakukan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Para orang tua  murid merasa tidak mempunyai kemampuan untuk mendampingi putra putrinya sehingga dalam postingan para wali murid mengaharap dibukannya kembali sekolah agar anak mereka bisa mendapatkan pembelajaran yang seharusnya dari orang yang dianngap ahlinya. Para orang tua berharap anaknya lebih fokus belajar dan ada yang mengajar.

Selain itu keberadaan WIFI juga menjadi keluhan, beberapa desa ada yang mengalokasikan dana desanya untuk mengatasi permasalahan WIFI didesanya. Manyarakat terutama para pelajar bisa memanfaatkan WIFI di balai desa. Tapi bagaimana dengan desa yang tidak terfasilitasi? Untuk daerah yang pinggiran tentu hal ini menjadi masalah yang serius. Para orang tua harus mengantarkan anak mereka ke tempat yang bisa dijangkau sinyal, kalau perlu sampai ke lain desa agar anaknya bisa mengikuti pembelajaran.

Sebagai guru, saya juga ingin kembali mengajar di sekolah, karena mengajar di sekolah lebih muda dari pada pembelajaran via online. Seharian berhadapan dengan laptop atau Hp. Mata dan pikiran lelah karena harus memikirkan pembelajaran yang bagaimana yamg mudah diterima siswa, tidak memberatkan orang tua dan yang penting tidak menghabiskan quota.

Cerme, 26 Juli 2020