Tantangan Gurusiana 18

Melkisedek Sang Misterius Siapa sebenarnya Melkisedek…? Apakahkah Ia seorang manusia Atau Ia adalah Allah atau Malaikat Utusan Allah..?. Itulah sederet pertanyaan dalam hatiku yang akhirnya kuutarakan dalam sermon pemimpin komsel di gereja kami beberapa waktu yang lalu. Pertanyaan ini berawal dari bahasan kami dalam Ibrani 5:5-10. Sebenarnya tema bahan komsel kami adalah “Memuliakan Allah”. Sepanjang pemaparan yang disampaikan pendeta, saya mencoba untuk mendengarkan dengan seksama sembari menganalisa uraian serta ayat dalam perikop tersebut, namun pokok pikiran dalam pembahasan dititik beratkan pada ketaatan Yesus dalam jawaban doa yang Ia sampaikan kepada Allah. Dijelaskan Yesus sebagai manusia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkanNya dari maut (Ayat 7), Tetapi sekalipun Ia adalah Anak, Yesus telah belajar menjadi taat untuk menderita di kayu salib, sehingga Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi setiap orang yang mau “Taat” kepadaNya. Jadi bahasan komsel kami menitik beratkan ketaatan didalam berdoa adalah salah satu cara memuliakan Tuhan. Karena sepanjang uraian tersebut tidak menyinggung tentang “Peraturan Melkisedek”, maka sayapun menyampaikan pertanyaan yang menggelisahkan saya, sebab dalam perikop ini secara berulang disebutkan dengan “Peraturan Melkisedek”. Siapa Melkisedek…dan apa rupanya perturannya..? Secara umum amang pendeta mencoba menguraikan tentang sosok Melkisedek, ia jelaskan bahwa pada jaman Abraham bapa leluhur kita orang percaya, diwaktu belum adanya Imam maupun nabi yang diangkat oleh Allah sebagai perantara antara Allah dan Manusia, maka di jelaskan bahwa Melkisedek hadir sebagai raja Salem dan Imam Allah yang Maha Tinggi, itulah sebabnya Abraham mempersembahkan sepersepuluh dari apa yang dia dapatkan di dalam peperangan kepada Melkisedek. Namun pada saat jaman kerajaan Israel bangsa Yahudi hanya mengakui bahwa hanya dari keturunan Lewilah yang berhak menyandang gelar Imam Allah, Oleh karena Yesus bukan dari keturunan Lewi namun dari keturunan Yehuda, maka disebutkanlah bahwa Yesus menjadi Imam menurut peraturan Melkisedek bukan aturan bangsa Yahudi. Namun apakah Melkisedek adalah seorang manusia beliau menjelaskan bahwa benar Melkisedek adalah manusia yang diangkat Allah menjadi Imam, demikian beliau jelaskan secara singkat sebab waktu sudah hampir menunjukkkan pukul 22.00 Wib malam itu. Jawaban amang pendeta tidak serta merta membuat saya puas, namun menjadi sangat ingin tahu dengan detail siapa sesungguhnya Melkisedek Imam Allah yang maha tinggi ini. Sebab dalam pasal 7 saya menemukan bahwa menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera. Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya (Ibrani 7 : 2-3). Nast ini membuat alam pikiran saya menjadi penuh dengan pertanyaan..mengapa Melkisedek disebut sebagai raja kebenaran..? adakah manusia yang layak disebut sebagai raja kebenaran daripada Allah sendiri..? bukankah semua manusia telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23), kalau Melkisedek adalah manusia biasa mengapa ia disebutkan sebagai raja damai sejahtera..? bahkan yang lebih menohok adalah ia tidak berbapa dan beribu, tidak bersilsilah juga harinya tidak berawal dan tidak berakhir. Bukankah ini mau mengatakan bahwa ia adalah Alpa dan Omega..? Banyaknya pertanyaan yang bermain dibenak saya membuatku meluangkan waktu untuk berselancar di dunia maya, aku mencoba melakukan browsing ke google, mencari sebanyak mungkin yang berhubungan dengan Melkisedek ini. Dari hasil pengamatan dan refrensi dari berbagai sumber yang menjelaskan tentang Melkisedek, maka akupun mencoba menyimpulkan bahwa Melkisedek ini bukanlah manusia, tetapi Ia adalah Imam Allah yang maha tinggi yang disejajarkan dengan Yesus Kristus, yang keimamannya bukan berdasarkan Silsilah dan tradisi tetapi berdasarkan Otoritas dari Allah sendiri, hasil hipotesa saya menyimpulkan bahwa Melkisedek ini adalah Allah sendiri yang berwujud dalam rupa manusia pada jamannya Abraham dan wujud itu dinyatakan kembali dalam diri Yesus Kristus pada masa penebusan. Memang masih menjadi misteri bagi saya tentang Melkisedek ini sebab ia hadir secara tiba-tiba di kitab Kejadian saat Abraham dating mempersembahkan persepuluhan dari hasil rampasan terbaiknya, dan Melkisedek muncul kembali di Kitab Ibrani yang mengidentikkannya dengan Yesus Kristus. Sungguh secara manusia sangat sulit menggunakan rasioku memahaminya, sebab memang Alkitab bukanlah sebuah buku sejarah walaupun didalamnya terdapat banyak sejarah, bukan pula buku Sains walau mengandung banyak sekali ilmu pengetahuan, Alkitab adalah buku IMAN yang hanya dapat dipahami dengan Iman semata. Hal ini pulalah kurasa yang mendasari penulis kitab Ibrani menjelaskan tentang Iman di pasal 11 sehingga kita dipahamkan betapa kemampuan kita sangatlah terbatas untuk memahami Allah sebagai pencipta kita. Biarlah pertanyaan ini terus bergaung di hatiku…sehingga akhirnya aku akan selalu menyadari bahwa sebagai manusia aku sangat terbatas memahami Allahku yang tidak terbatas… (Dalam Perenungan Mendalam Butuh Pencerahan)

#GurudiatasGaris